Hadiah

40 6 0
                                    

Sebelum baca vote dulu dong biar author semangat 💓
HAPPY READING ❤️

ayahnya pasti tau bahwa Laras sedang menangis di kamar atas kejadian tadi Laras pasti mendengar semuanya dengan rasa khawatir ayahnya langsung menaiki Anak tangga menuju kamar Laras.

Tok tok tok...

"Laras ayah boleh masuk?".

Dengan segera Laras mengusap air matanya dan membuka pintu kamarnya.

Laras tersenyum"iya yah ada apa?"tanya nya.

"Laras habis nangis?".

"Enggak kok yah".

Ayahnya tahu anak nya itu telah berbohong kasian Laras pikirnya.

"Taraaa... Liat ayah bawa hadiah buat kamu".

Ayahnya memegang kalung liontin itu ia membelinya ketika usai bekerja di kantor siang ini.

Ayahnya memegang kalung liontin itu ia membelinya ketika usai bekerja di kantor siang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah cantik banget yah".

"Laras suka?".

"Suka, Makasih ya yah".

"Sama sama, yasudah ayah tunggu di meja makan ya".

"Siap bos".

Laras langsung mengambil handuk dan melakukan ritual mandi nya ia tak butuh waktu lama setelah selesai mandi Laras langsung memakai sweater Hoodie berwarna pink dan celana jeans dan sedikit memakai bedak rambut yang terurai dan sedikit liptint agar tidak pucat.
Laras langsung menuruni anak tangga menuju lantai bawah.
Ia melihat ayah,mama,dan kedua adiknya tengah menunggu nya kecuali mamanya yang sudah duluan makan.

"Wah ka Laras cantik banget kalungnya pasti dari ayah kan?"

"Wah iya bener ka Laras cantik banget deh"ucap Adit

"Hehe iya makasih ya".

"Yasudah makan dulu Laras".

Keadaan seketika hening hanya ada suara sendok dan garpu yang mengisi suasana meja makan siang itu dan Adit membuka suara.

"Ma ka Laras cantik kan?"tanya Adit

Dengan wajah tidak suka mamanya beranjak dari tempat duduk nya .

"Loh ma mau kemana? Kan belum habis makanan nya".ucap suaminya

"Ma jawab dulu dong"pinta Adit

"Diam kamu adit"bentaknya

"Sudah ma cukup Adit hanya bertanya ga perlu di bentak begitu".ucap suaminya

"Maaf ma ini salah Laras".

"Diam kamu saya ga butuh ucapan kamu!".

Laras menunduk ketakutan ia merasa keributan akan di mulai lagi.

"Sudah sudah ma cukup kamu ga capek marah" setiap hari karena masalah sepele".

"Kalau bukan karena anak SIALAN itu mama ga akan marah"ucapnya.

LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang