Sakura berjalan jalan dimalam hari, malam ini cukup dingin dan Sakura tak berniat untuk memakai jaket atau semacam nya jangan tanyakan kenapa, mungkin karena dia terlalu terburu buru
Dia lapar sekarang dan dia baru sampai kemarin dengan kesibukan nya tidak ada waktu untuk mengisi kulkas nya yang kosong
Gadis itu menghela nafas dia masuk ke supermarket terdekat mungkin sudah saat nya dia mengisi kulkas nya agar dia tak perlu bersusah payah lagi keluar malam, Sakura bukan malas tapi hari harinya seakan tak mengizinkan nya untuk istirahat
Dia mengambil troli dan mulai melangkahkan kaki nya melihat apa yang harus dia beli dari peralatan mandi, dan kebutuhan sehari harinya
Saat memilih daging yang ada di pembeku suara ponselnya membuat gadis itu menghentikan kegiatan dan melihat siapa yang menelfon nya
Ada satu nama yang tertulis disana, gadis itu menghela nafas melihatnya sepertinya dia akan kena omelan khas teman perempuan satu satunya itu
"Halo"
"..."
Benar saja, Sakura langsung menjauhkan ponselnya sedikit dan memutar matanya bosan bagaimana bisa suara gadis ini sangat kuat apa yang dia makan sebenarnya??
"Iya iya... Aku tahu... Aku minta maaf " Sakura melanjutkan kegiatan nya kembali memilih daging yang bagus
"..."
"Lalu? Bukankah Sai sudah memberi tahu mu sekarang"
"..."
"Memberi kejutan, Entahlah" gumam Sakura yang sekarang mendorong troli nya menuju sayur sayuran dan buah buahan
"..."
"Hmm... Tidak aku tidak tahu"
"..."
Sakura mendengus mendengar perkataan gadis itu padanya, ada satu sisi dia ingin membantah gadis itu tapi di sisi lain perkataan gadis ini selalu tepat
"Bisa kita bicara besok nona Yamanaka? Aku cukup sibuk sekarang" ucap Sakura
"..."
"Maaf Ino"
"..."
"Baiklah, sampai besok" ucap Sakura lalu memutuskan panggilan itu secara sepihak
Sakura menuju kasir ketika dia merasa semua belanjaan nya sudah selesai dan semuanya sudah ada semua
Ketika selesai kembali ke apartemen bukanlah ide buruk namun saat keluar dari Supermarket dia kaget ketika melihat seseorang berdiri tak jauh darinya, pemuda itu memakai pakaian santainya
"Sasuke? " ucap nya bingung
Namun sedetik kemudian dia mengalihkan perhatian mungkin dengan situasi sekarang akan lebih baik membiarkan pemuda itu sendirian sekarang, bukan nya ingin menghindari tapi situasi sekarang sudah cukup rumit dan Sakura tidak ingin menambahnya
Dia berjalan mendekati Sasuke dengan tersenyum lembut namun pemuda itu masih diam pada tempatnya tak berniat beranjak sama sekali
"Kau sedang menunggu seseorang? " tanya Sakura
"Hn" Sasuke membalas nya dengan gumaman khas miliknya, Sakura mengangguk mengerti lalu menepuk bahu Sasuke pelan
"Baiklah, aku pergi dulu ya" ucap Sakura lalu beranjak pergi
Sasuke memperhatikan Sakura yang tidak terlalu jauh darinya gadis itu membawa dua plastik penuh ditangan nya
Sasuke melangkahkan kaki nya mengikuti Sakura yang tanpa disadari gadis itu, gadis itu sepertinya melamun
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect In Love
FantasySemua ini terlalu rumit dan aku terjebak didalamnya kenapa Tuhan menciptakan takdir seperti ini padaku? Apakah rasa cinta harus merasa sesakit ini? Jika iya tolong bantu aku menghilangkan nya