1.

4 4 0
                                    

Malam ini cahaya rembulan begitu terang, sampai menembus ranting dan dedaunan pepohonan lebat di hutan pulau Jeju.

Segalanya terasa sunyi hanya suara hewan malam yang menjadi musik indah di hutan itu sampai akhirnya ringisan seorang gadis terdengar samar dari arah semak-semak.

“Sial, ini perih. Tapi aku tidak punya waktu untuk mengobatinya. Mereka akan segera tahu aku disini”

Tanpa memperdulikan lukanya lagi, gadis itu kembali berlari menembus semak belukar di depannya. Walaupun ia tahu semak-semak itu berpotensi melukai kulitnya yang sehalus dan sepucat porselen.

“Cari dia sampai dapat bagaimanapun caranya! Kalian ke arah utara bawa anjing itu! Aku akan ke timur!”

“Baik tuan!”

Sial! Mereka sudah dekat.

Setelah mendengar suara tersebut gadis itu semakin mempercepat larinya. Bahkan ia tidak memperdulikan objek didepannya. Selama dia masih bisa terus berlari, dia akan selamat. Pikirnya.

Sementara itu di tempat yang berbeda namun dengan waktu yang hampir bersamaan. Tujuh pria dengan visual diatas rata-rata sedang asik bersenda gurau di tepi pantai menikmati pemandangan dan kesejukan pantai pada malam hari. Salah satu dari mereka hanya memilih untuk membakar barbeque, untuk dimakannya sendiri.

"Ya, hyung! Mengapa kau hanya memakan untukmu sendiri? Apa kau tidak membaginya dengan kami?",sapa salah satu pria dengan rambut silver, dan tinggi badan yang rata-rata untuk seukuran pria dewasa. Namun tidak dengan lekuk tubuhnya yang sangat terbentuk. Memperlihatkan bahwa dia gemar berolahraga.

"Ya, Jimin-a! Kau mempunyai kedua tangan yang masih sehat. Apakah tak pernah kau gunakan untuk hal yang berguna?"(dalam hati Jimin* ngejleb bat dah omongan nih anak:) udah tau kan sapa ya tukang savagenya BTS)

"Kau pelit hyung!",Jimin kemudian berlalu untuk menghampiri teman seumurannya.

"Kau kenapa? Tumben sekali melamun?",tanpa menjawab pertanyaan dari Jimin pria itu berlalu meninggalkannya menuju hutan di dekat pantai.

"Ya! Eodiga Taehyung-a?"

"Mencari angin"

Jimin bingung dengan jawaban Taehyung. Bukan kah mereka sedang di tepi pantai? Angin apa yang dicari Taehyung?

Taehyung sendiri tidak memperdulikan ocehan Jimin yang memintanya kembali, dia hanya terus berjalan mengikuti jalan setapak yang terlihat sampai akhirnya dia menemukan seorang gadis dengan dress putih yang sudah terkotori oleh darah dan tanah, sedang duduk dibawah pohon sambil meringis memegangi lututnya. Taehyung menebak gadis itu sedang terluka.

"Gwaencanha?",bukannya menjawab gadis itu malah terbelalak seperti ketakutan saat Taehyung menghampirinya.

"Neo?! Ke- kenapa kau bisa menemukanku?! Aku tidak akan ikut dengan kalian!",gadis itu langsung berdiri dan hendak berlari, namun sebelum ia melangkahkan kaki lengannya tertahan oleh sesuatu yang mencengkeramnya.

"Kau terluka, bagaimana kau bisa berjalan dengan benar jika lututmu mengucurkan darah seperti itu",Taehyung menghela nafas kemudian melanjutkan kalimatnya.

"Setidaknya biarkan aku mengobatimu, setelah itu kau bebas berlari. Walaupun kau ingin ke bulan aku takkan menahanmu lagi",Taehyung terkekeh gemas melihat gadis di depannya. Sedangkan gadis itu hanya diam. Mungkin dia sudah tidak punya tenaga lagi untuk sekedar membantah kata-kata Taehyung.

"Kau- Aw! Bu-bukan bagian dari mereka kan?",gadis itu akhirnya bertanya setelah Taehyung selesai membalut lukanya dengan sapu tangan miliknya, yang terpaksa ia sobek untuk menutupi luka gadis itu.

"Memangnya kau tidak mengenalku?",gadis itu hanya menggeleng saat Taehyung balik bertanya padanya.

"Yang benar saja? Bahkan dunia tahu siapa aku"

"Kau sombong sekali!",Taehyung hanya terkekeh mendengar penuturan gadis itu, tapi bukan kah dia memang benar? Dunia bahkan tahu siapa Kim Taehyung.(ya kan tehyung suaminya author awokwokwokwok:v canda ding:) bisa digaplok army rame2 nih, tapi gapapa kan ya berbagi itu indah:v)

"Namaku-"

Belum sempat Taehyung menyelesaikan kalimatnya suara gong-gongan anjing terdengar mendekat ke arah mereka berdua.

"Aku harus pergi",gadis itu beranjak dan berjalan tertatih menjauhi Taehyung. Namun ia berhenti tepat 2 meter di depan Taehyung.

"Terimakasih, kau sudah menolongku. Aku tidak akan melupakanmu. Pria sombong",gadis itu tersenyum ke arah Taehyung, kemudian berlari dengan sedikit pincang karena lututnya yang terluka.

Taehyung tidak menjawab, ia hanya memandangi punggung gadis itu hingga lenyap tertutupi lebatnya hutan dan gelap malam.

Senyuman sederhana dari seorang gadis, namun mampu membuat seorang Kim Taehyung seperti terseret ke dalam sebuah gravitasi paling kuat di dunia. Ia seperti terjebak di dalam singularity, dengan senyum di bibir gadis itu sebagai pusatnya.

Dan tanpa dia sadari satu tetes cairan bening lolos mengalir ke pipinya.








Annyeong chinggunya, yorobuuunn😭 sekian lama tersembunyi dibalik ketek Jimin akhirnya teredotense kembalii 😭😭😭 dahal cerita satunya belum kelar wkwk:v tapi pengen aja gitu setelah nemu inspirasi liat anime dan drakor munculah bohlam dikepala author:) pokok intinya pengenn aja ok💜voment juseyooooo💜💜💜

STIGMA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang