PUTUS [TeNitsu: ONESHOT]

PUTUS

Agatsuma Zenitsu (17), seorang siswa kelas 2, sekaligus anggota OSIS di SMA Kimetsu. Zenitsu memiliki perawakan cukup untuk dikatakan tampan juga manis, sayang tapi sayang, sifatnya sangat berbanding terbalik dari sampulnya. Membuat orang-orang terkadang kesal karenanya.

Ciri fisik dari sang pemuda selain tampan juga manis, dia memiliki rambut berwarna pirang cerah dengan warna mata yang senada. Tubuhnya cukup memenuhi standar pemuda pada umumnya yang menginjak di usia remaja. Selain itu, Zenitsu memiliki sifat yang benar-benar berbeda dari ciri fisiknya. Sifat yang paling menonjol dari dirinya yaitu, cengeng, berisik, penakut, pesimis, serta senang merecoki para siswiーdan sifat itulah yang membuat orang-orang merasa gemas sekaligus kesal padanya. Tapi, ketika Zenitsu mulai serius. Katanya, dia menjadi jauh lebih tampan dan mempesona. Air wajahnya yang serius menjadi nilai plus bagi para siswi.

Jika kalian bertanya mengenai hubungan percintaan seorang Agatsuma Zenitsu, tentu saja bisa dibilang konyolーbaginya. Sebagai seorang anggota OSIS dan selalu kebagian untuk memeriksa para siswa dan siswi di bagian gerbang, Zenitsu cukup populer dan membuatnya keras kepala. Bahkan, tak hanya populer di kalangan beberapa gadis yang mengaguminya, para lelaki bahkan sampai jatuh hati karena kemanisannya dan berpikiran polos itu. Namun, Zenitsu tak pernah menerima orang-orang yang sempat menyatakan perasaan padanya. Walau Zenitsu akui, beberapa dari mereka adalah tipenya. Alasannya hanya satu.

Zenitsu sudah punya pacar.

Catat itu.

Hubungannya dengan sang pacar sudah terjalin cukup lama. Saat itu, dia adalah seorang siswa baru di SMA Kimetsu. Baru beberapa bulan masuk, dirinya sudah mendapatkan pernyataan cinta dari sang senior kelas 3. Awalnya, ia menolak. Namun, sang senior sangat gigih sekali. Apapun senior itu lakukan untuk mendapatkan hatinya. Zenitsu sempat takut, hingga kerap kali menghindar dan bersembunyi dibalik punggung si sahabat. Mungkin sang sahabat lelah melihat acara kucing-kucingan Zenitsu dengan si senior yang tak kunjung selesai. Akhirnya, si sahabat memberikan wejangan pada Zenitsu untuk menerima si senior. Apalagi setelah melihat usahanya mendapatkan seorang Agatsuma Zenitsu.

Zenitsu yang diberi wejangan dari sang sahabat akhirnya luluh. Di gedung olahraga yang sepi, sang senior kelas 3 kembali menyatakan perasaannya pada Zenitsu. Beruntung saya itu sedang sepi dan hanya ada mereka berdua. Zenitsu menerima pernyataan sang senior dengan tulus. Mereka melakukan apa yang biasa di manga dan drama lakukan; saling memeluk lantaran bahagia. Namun, mengingat sang senior sudah duduk di kelas akhir membuat perasaan ragu menyelimuti Zenitsu. Dia takut jika hubungan ini kandas, apalagi dia tidak akan melihat sang senior ketika Zenitsu sudah duduk di kelas 2. Namun, si senior meyakinkan bahwa dirinya akan sesering mungkin berkunjung atau mengajak pulang bersama bila waktu sang senior senggang.

Jika kalian penasaran siapa nama sang senior. Dia adalah Uzui Tengen. Selama di SMA, Tengen selalu mencolok. Entah karena penampilan, sifatnya atau ciri khasnya yang selalu mengatakan ‘Indah’ atau ‘Elok’.

Sekarang, Zenitsu sudah duduk di kelas 2 dan sang kekasihーTengen, masuk ke universitas yang dia mau. Awalnya, seperti yang Tengen katakan; dia cukup sering berkunjung ke SMA yang berujung modus ke ruang OSIS dimana Zenitsu berada atau mengajaknya pulang bersama. Keduanya selalu menfaatkan waktu dengan baik ketika bersama, karena tahu jika keduanya memiliki tingkat kesibukan yang berbeda.

Seperti halnya, jika Zenitsu sedang liburan sekolah setelah menjalani ujian, Tengen malah masih kuliah dan ujian. Sebaliknya jika Tengen sedang liburan semester, giliran Zenitsu yang ujian. Memang sebuah ujian bagi hubungan mahasiswa dan siswa sekolah, ya. Apalagi, ketika Zenitsu tahu jika Tengen masuk ke dalam organisasi. Semakin kurang saja waktu mereka karena Tengen kerap kali menunda atau menolak ajakannya. Walaupun sekadar makan siang bersama di hari sabtu atau minggu.