Baikan?

18 4 0
                                    

RENA POV

"Akhirnya selesai juga nih proposal" gue pun rentangin tangan gue dan bersandar di sandaran ranjang.

*Drrrttt...ddrrtt...*

Mark is calling....


"Ha-hallo M-Mark"

"Hai Ren. Lagi ngapain?"

"Ini baru selesai ngerjain proposal. Gimana? Mau nanya ttg proposal ya? Udah selesai kok Mark mau gue kirim? Bentar ya..."

"Ren bukan itu"

"H-h-haah m-maksud lo"

"Gue nggak mau bahas proposal. Gue cuma pengen ngobrol sama elo"

"O-oh iya Mark boleh kok"

"Are you okay?"

"I'm fine Mark. Not to worrying me"

"Gue dari tadi mikirin elo Ren. Gue masih ngerasa bersalah sama elo"

"Engga Mark gue yang salah. Gue yg harusnya minta maaf"

"Kalo kaya gini, apa bisa kita deket kaya dulu lagi?"

"Haha bukannya kita emang deket dari dulu ya Mark?"

"Itu dulu. Bukan 1 tahun yang lalu"

Gue diem. Speechless. Someone, help me!!!!!

"Ren?"

"I-iya Mark"

"Bisa kan? Gue mohon"

"Iya udah kita baik-baik aja kayak biasanya. Kita profesional nya nggak cuma di OSIS tapi disemua situasi. Gitu kan? Okeyy"

"JUNG RENA!!!"

Deg!!!
Gue diem.
Mark manggil nama lengkap gue. Yang mana Mark gak pernah ngelakuin ini sebelumnya.

"S-ss-sorry I'm sorry hiks hiks"

"Rena? Are you okay? Gue gak tenang kalo gini Ren"

"M-Mark gue mau jujur sama elo hiks hiks"

"I-iya jujur aja, tapi jangan nangis yaa. Gue ga tega"

"Gue masih sayang sama elo Mark"
"Gue ga tau gue harus gimana"
"Gue tau gue ga pantes buat bersikap kayak gini sama elo"
"Elo nggak salah. Tapi seolah-olah gue udah buat elo merasa bersalah dan..."

"Stop Ren. Gue nggak pernah bersalah karena elo. Lo nggak pernah bikin gue salah. Gue salah murni dari diri gue sendiri. Jadi tolong, lupain masa lalu. Kita bisa bareng-bareng lagi Ren"

"Gue gak yakin Mark"

"Why? Udahlah aku mohon banget sama kamu Ren please. Ayok baikan. Baikan dengan perlakuan yang lebih baik. Aku gak kuat kayak gini sama kamu Ren"

"Okay. Gue coba"

Gue nyerah. Gue nyerah untuk terus nyakitin hati gue dan juga hati Mark.

"Thank you. Aku harap kita bisa mulai ini dengan baik-baik dan terus jadi lebih baik. Yaudah aku tutup ya, besok jangan lupa proposal nya dibawa. Good night Rena"

"Night Mark"

A

UTHOR POV

Setelah menerima telfon dan beradu mulut dengan Mark, Rena merasa dirinya lebih tenang dari sebelumnya karena sudah berhasil menyatakan perasaan yang selama ini ia pendam tanpa pernah ia ungkapkan dengan yang bersangkutan.
Rena bahagia namun masih sedikit merasa cemas takut tiba-tiba hubungan yang akan ia mulai ini akan rusak tanpa ia tau apa sebabnya.







Maaf ya pendek hihihi
Vote comment 💚

Can We? | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang