1. Gudang belakang

8 1 0
                                    

Sma asa merupakan sma yang letak nya tidak strategis. Letak nya berada di dalam gang yang sempit, untuk masuk kedalam sekolah itu murid murid sma asa harus melewati gang kecil dan beberapa rumah besar.

Sma ini tidak banyak diketahui orang luar, sekolah dengan 3 tingkatan dan lapangan yang cukup luas, mempunyai beberapa gudang kosong. Banyak yang tidak mau masuk sma ini karena terkenal angker.

Tapi murid sma sini tidak percaya hal hal seperti itu baik kelas 10 yang baru masuk maupun alumni.

🚪🚪🚪

Kinan dan teman teman nya sedang berjalan jalan disekitar gudang. Karena salah satu teman kinan –reni nama nya, dia menantang mereka untuk uji nyali disekitar gudang. Walau pun kinan sudah memberi peringatan pada mereka semua tetap saja mereka tidak menghiraukan kinan.

Kinan menunggu di atas tangga bersama cika, lala dan lita. Tiga teman lain nya ikut dengan reni.

"Ih gue merinding nih pergi yuk." ucap cika.

Perasaan kinan memang benar dia merasakan banyak mata yang melirik nya dan teman teman nya.

"Temen lo? Kita tungguin aja yang lain."ucap lita berusaha tenang meskipun bulu tangan nya sudah berdiri.

Setelah menunggu beberapa menit, perasaan kinan semakin tidak enak dia segera berpindah kebelakang teman teman nya.

"kenapa lo?" tanya lala

"engga." kinan seperti melindungi teman teman nya dari sesuatu.

Cewek itu menatap salah satu bangku kosong yang ada di samping tangga tepat belakang teman teman nya. Saat kaki nya sudah melangkah ada suara teriakan dari bawah.

"Eh eh reni tuuh." mereka yang panik dan heboh segera mendatangi ke tiga teman nya.

Kinan diam menatap bangku kosong itu tak lama dia menyusul yang lain.

"Kenapa ren!!" tanya lala dengan napas tersenggal senggal.

Ketiga teman nya menoleh. "ada tikus!" pekik fani teman yang ikut reni ada pula mita.

"Astaga gue kira apaan. Udah yuk cabut." ucap lita sambil menepuk jidat.

Reni dan lain nya menangguk. Tapi saat kinan baru sampai dia mencium bau busuk.
"tunggu tunggu." cercah nya semakin menghirup hirup.

"kenapasi nan?" reni yang melihat kinan mengendus itu membuat nya ikut mengendus.

"lo semua cium bau busuk gaksi?" tanya kinan.

Semua nya ikut mengendus, "eh iya iya gue cium."

Kinan merasakan aura aneh didalam pintu gudang. Dia mengulurkan tangan untuk membuka knop pintu. Teman teman nya pun ikut penasaran.

"Sedang apa kalian?"

Kinan tersentak begitu juga yang lain, mereka semua menoleh melihat kepala sekolah nya pak marni.

"Huft bapak bikin kita kaget aja." ucap reni sambil mengelus dadanya kaget.

"Ini udah mau bel cepat masuk." tegas nya.

Semua nya mengangguk. Lain hal dengan kinan. Kinan melihat mata pak marni yang berbeda dari biasanya seperti ada sesuatu yang aneh.

"kamu ngapain masih disini?" tanya kepala sekolah nya itu.

Teman teman kinan menoleh saat akan menaiki tangga, kinan sadar dan mengangguk. "maaf pak." kemudian mengikuti teman teman nya.

"Huft kaget gue ada pak marni disitu."  mereka semua sudah kembali dalam kelas.

Mereka mengerubuni meja kinan dan cika.

"lo tadi kenapa nan? Bengong begitu." tanya cika merasa aneh pada sahabat nya.

"tau, kita sampe gak sadar kalo lo masi liatin pak marni."

"coba kalo pak marni ga ngomong pasti kita dah ninggalin lo di depan gudang nan."

Kinan menggeleng. "lo pada liat gak si ada yang aneh di mata pak marni?"

Reni dan yang lain mengerutkan dahi.
"maksud lo?" kinan menggigit kuku nya.  "iya tatapan mata nya tu kosong pas liat kita."

Lita tertawa sumbang. "jangan jangan itu bukan pak marni?" membuat yang lain menggeleng tersenyum.

"ada ada aja lo ta."

"lagian mana ada setan di siang bolong?"
Ucapan mita membuat yang lain nya mengangguk,kecuali kinan.

"tapi ya.. Sejak kapan pak marni sering dateng ke gudang?" salah satu pertanyaan yang mampu membuat semua nya terdiam berfikir.

Kinan menjentikan jari karena pertanyaan nya mita. "Bener. Ada yang aneh gak si? Sejak kapan pak marni dateng ke gudang."

Reni yang sedari tadi berfikir, "mungkin ada keperluan kali, udah ah jangan bikin gue takut."

Tok tok tok

Kinan dan kawan kawan menoleh ke arah pintu. Rupanya kepala sekolah yang diomongi kinan tadi. Satu persatu teman kinan kembali ke tempat duduk masing masing. Kini hanya sisa kinan dan cika.

Kinan mengeluarkan buku dari tas, menoleh ke arah cika sambil menaikan alis karena cika sedari tadi berfikir sambil menatap kinan.

"kenapa lo?" tanya kinan.

Cika menggeleng pelan. Lagi lagi ada perasaan aneh yang tidak bisa kinan jelaskan, melihat pak marni yang tiba tiba masuk kelas kinan tanpa omong.

"kenapa tu kepsek?" tanya cika dengan nada berbisik. Kinan menaikan bahu.

Tatapan kinan dan pak marni bertemu sekilas, membuat kinan tersentak seketika.
Kinan segera menarik tangan cika dari kursinya. Cika yang kebingungan pun pasrah.

"pak saya izin ke toilet."  ucap kinan tanpa menatap kepsek dan pergi begitu saja.

Membuat beberapa pertanyaan timbul dikepala teman teman kinan. Caca dan reni beradu pandang.

"Napatuh."

"Gatau."

📜📜📜

Sampai ditoilet kinan melepas tangan cika dan segera mengeluarkan kertas dari saku rok nya.

"baca, tapi jangan dalem hati." suruh kinan.

"Dia bukan kepsek."

Hay gais! Kali ini aku mau nyoba bikin yang genre horor, buat pencinta horor Semoga suka!

Vote n komen

lanjut part dua!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Asa S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang