Setelah gua denger orangtua gua ribut lagi, gua langsung masuk tanpa memperdulikan mama papa gua.
"Aileen, mau kemana kamu? masuk tanpa salam" ujat papa gua
"Kamar, dan sejak kapan anda mengajari saya masuk memberi salam?" ujar gua emosi. Untung aja gua sabar ga main kasar sama orang tua gua sendiri.
Brak... Gua langsung tutup pintu kamar gua dengan kencang
Gua langsung masuk kamar gua tanpa memperdulikan kedua orang tua gua yang masih beetengkar.
Sesampai dikamar gua denger orang tua gua ribut lagi
"Lihat, gara gara kamu sibuk sama kerjaan kamu sampai kamu ga pernah perhatiin dia. Sekarang dia jadi kurang ajar" ujar bokap gua sambil menahan emosi.
"Hah, gara gara aku? aku kerja juga buat dia mas. Bukan untuk aku foya foya. Aku ingin anak aku hidup berkecukupan" ujar mama gua menahan isak tangisnya.
"Seharusnya kamu ga usah kerja. Apa gunanya aku jadi kepala keluarga hah? Kamu merendahkan aku?" ujar papa gua
Gua ga tahan sama omongan papa mama gua. Akhirnya gua keluar kamar "Kalian berdua ga usah main salah salahan. Kalian berdua salah. Saya ga butuh harta kalian. Saya hanya butuh orang yang selalu ada buat saya. Bukan selalu gila kerja. Dimana kalian ketika saya dirawat di rumah sakit? Ga ada kan." ujar gua penuh emosi.
Brak. Lagi lagi pintu kamar gua tutup dengan keras
Kedua orang tua gua ga bisa jawab pertanyaan yang gua berikan. Gua langsung masuk kamar dan menangis dalam diam.
Sungguh, rasanya sakit ketika melihat orang yang kita sayang, sekarang malah bertengkar.
Setelah gua berhelut dengan pokiran gua sendiri, akhirnya gua memilih tidur karena sudah penat dengan semuanya. Dan besokpun gua harus menjalani aktivitas seperti biasa.
🍂🍂
Thankyou gaiss💚
See you next chap💚
Tbc
Vote n Komen guys💚💚
Maaf ceritanya gaje😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen's
Teen FictionSemua yang aku miliki seketika hancur begitu saja. Semua mimpi yang telah aku rancang seketika berantakan. Mereka yang membuat ku kuat kini membuatku rapuh -Ai-