Prolog

226 22 4
                                    

Always be Happy together ,
Make your wish
and
Keep smiling along your day
😊

Please , enjoying !

and
Don't CopyPaste & Remake

This story by Navely_

Happy Reading


Menahan rasa sakit itu tak mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menahan rasa sakit itu tak mudah . Apalagi harus berpura-pura terlihat biasa saja . Berbagai cara akan sulit terlalui jika memang jalan kesempatan tak pernah hadir .

Kenapa ? Aku tidak pernah bisa merasakan bahagia ? Sebentar saja . Bahkan dalam setiap do'a ku panjatkan , kata kunci 'bahagia' selalu kusertakan . Tapi Tuhan seakan tak mendengar .

Dalam kesunyian , semerbak angin menyapaku , daun telingapun sangat sepoi rasanya . Tapi yang kurasakan , hampa dan tak ada apapun .

Kini , jemariku hanya cukup untuk mengetik kisah ini . Kisah yang akan ku perjelas hingga titik lelahku muncul suatu saat .

Ini terlalu jujur mungkin , tapi aku merasakan sedang bercerita kepada kalian . Ini kisahku , dan sangat nyata , tapi apalah jika kalian menganggapnya hanya sebuah fiction . Karena aku mengganti namaku dalam bahasannya .

Ku mulai dari hal terkecil dahulu .

Aku seorang gadis biasa , tidak cantik , tidak baik , tidak pintar , tidak ramah , apalagi kaya . Aku kurang dari segalanya . Itulah sejatinya fitrah manusia bukan ? Tapi kenapa mereka menganggap semua itu tuntutan yang harus selalu ada ?

Memiliki keluarga broken home adalah takdir hidup ku , dan nasibnya adalah aku terbuang , terkucilkan , lebih lagi tak dipandang . Hanya perhatian kecil tapi berujung penistaan bagiku setiap harinya .

Ditinggal orangtua semenjak aku dilahirkan , ayah yang memilih kabur dan ibu yang memilih pergi . Lalu aku diasuh oleh orang tua dari ibuku , dan disitulah semuanya terjadi .

Ibu memang tak pernah lupa padaku , setiap bulan rutin mengirim nafkah untukku , tapi disini , mereka berkata aku tak pernah ada dalam pikiran ibu . Uang—menjadikan mereka mengelabuiku .

Umurku yang masih kecil dan masih ketergantungan , jadi wajar aku tak bisa kabur dari sini . Jikapun , maka aku akan kembali dalam beberapa menit karena takut kelaparan . Aneh memang , tapi jika bukan mereka , aku juga tak bisa hidup sampai sekarang .

Jika memang kabur adalah tekatku , akan ku lakukan tanpa pamrih , namun itu tidak benar . Aku bercita-cita ingin sukses dan memperlihatkan pada mereka , bahwa aku bisa bahagia dengan caraku . Bukan dengan menjadi babu dan beban mereka .

Aku menangis sekarang—iya , tak satupun kata yang kulewati dengan tersenyum . Pahit sekali , dan akan ku ingat sampai akhir massa nantinya .

Baiklah , ayo dengarkan kisahku melalui buku ini .

Hanyalah 'Dear[Doctor]' yang kurangkum agar bisa menginspirasi kalian , yang sebenarnya bukanlah kenyataan dari hidupku .

Karena abadinya , aku takkan pernah bisa dan terlalu mustahil untuk menjadi seperti itu . Tapi aku sengaja mengubah alur kisah ini agar cita-citaku setidaknya bisa tercapai walau hanya dalam karangan seperti ini .

Mau mencoba ?

Mau mencoba ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Assalamualaikum 'Nav Lovers'
Apa kabar dalam menghayati kisah ini ? Mudah-mudahan bisa terinspirasi 😊

Menarik untuk dijadikan bacaan sebelum tidur yah , tapi tak mengapa juga untuk sapaan pagi . Ayo tetap semangat dan sehat selalu apapun cobaannya .

Ingat slogan buku ini yah 'Always be Happy together , Make your Wish and Keep smiling along your days' 😊

Itu adalah aturannya , jangan dilihat saja . Coba resapi dan jalani , insyaaAllah 'bahagia' akan menyertai . Aamiin yra

Okay , skip besok untuk kisah selanjutnya yah . Bye bye °July-12'20💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|6|Dear [Doctor]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang