Prolog

45.2K 2.3K 88
                                    

Note: ini Turun ranjang new version ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: ini Turun ranjang new version ya. Aku ganti judul biar lebih refresh. Semoga kalian suka.

******
"Maksud Bunda apa?"

Belum kering air mataku kehilangan kakak kandung satu-satunya. Mbak Sofia. Kakak yang paling menyayangiku. Kakak yang selalu ada di saat aku bersedih. Kakak cantik dan selalu ceria. Dia penyemangatku. Tapi 6 bulan lalu, dia meninggal. Aku, Ayah, dan Bunda terkejut dengan berita itu. Pasalnya kami semua tidak tahu kalau Mbak Sofia sakit. Tapi ternyata selama ini Mbak Sofia menyembunyikan ini semua. Aku menangis dan lama berduka.

Sampai hari ini aku baru sadar, ada pesan dari Mbak Sofia. Aku harus menikah dengan suaminya Dokter gigi Kafka. Pria yang baru menikah 3 bulan. Mereka juga menikah karena taaruf. Aku sendiri tidak mengetahui terlalu detil. Hanya saja aku tahu mereka saling mencintai. Karena tiap bersama suaminya senyum Mbak Sofia selalu mengembang, bahkan suaminya sangat menyayanginya. Aku kadang iri melihat kebahagiaan itu. Bukan dalam arti aku menyukai suaminya, tapi karena kasih sayang yang di berikan Kafka kepada Mbak Sofia. Maka tak memungkiri setelah Mbak Sofia meninggal, Kafka menghilang. Aku tahu dia terpukul. Hingga hari ini...

"Nak Kafka melamar kamu untuk jadi istrinya. Ini wasiat dari mendiang Sofia."

Jantungku berdegup kencang mendengar ucapan Bunda. Sepulang kuliah aku dipanggil Bunda, diajak berbicara 4 mata. Dan inilah jawabannya.

"Bun, tapi Rahma kan masih harus menyelesaikan kuliah. Lagipula Rahma... "

Aku jadi teringat Mahesa. Teman sekaligus orang yang aku cintai. Kami saling mencintai, tapi kami memang tidak ingin berpacaran. Bulan ini Mahesa lulus kuliah, dan langsung bekerja di perusahaan keluarga. Dia berjanji akan langsung melamar ku setelahnya.

"Rahma mencintai Mahesa."

Jawabanku membuat Bunda kini menghela nafas. Beliau meremas tanganku dengan lembut. Aku tahu, Bunda juga bingung dengan situasi ini.

"Tapi, ini semua keinginan Sofia. Bunda nggak ingin mengecewakan kakak kamu. Lagipula Nak Kafka itu pria baik, dan hidup kamu pasti terjamin. Kamu bisa lihat kan? Sofia bahagia hidup dengan Kafka. Kamu juga pasti bisa."

Hatiku merepih. Semudah itukah aku bisa bahagia? Karena kebahagiaanku ada di Mahesa.

"Bun, apa nggak ada jalan lain? Rahma nggak kenal banget sama Mas Kafka. Lagipula Rahma tidak  ... "

Bunda menggelengkan kepala. Menghentikan ucapanku.

"Rahma. Putri Ayah, sama Bunda, cuma kamu. Jadi mau ya? Ini semua demi kebaikan kita."

******

Aku terus menangis sepeninggal Bunda. Aku, sudah akan lulus kuliah. 2 bulan lagi dan aku ingin merasakan dunia kerja. Meskipun aku akan dilamar Mahesa tapi ini perkara, berbeda.

Apa yang harus aku lakukan?

Sayup-sayup aku mendengar suara dering ponselku. Ku usap air mata dari wajahku. Aku berusaha untuk duduk di atas kasur. Mencari-cari ponsel yang ternyata aku letakkan di atas bantal. Ada pesan di ponselku.

08563451278 : Assalamualaikum. Ini Kafka.. Calon suami kamu. Malam ini aku melamarmu.

Mataku membelalak membaca pesan itu. Bagaimana dia dengan dinginnya mengatakan itu semua. Kafka yang aku kenal memang jarang tersenyum. Bahkan aku selalu canggung kalau harus berhadapan dengannya. Dia hanya akan mencair bila dengan Mbak Sofia.

Rahma: Mas, aku nggak mau. Mas kan mencintai Mbak Sofia. Bukan aku.

Langsung aku mengetikkan pesan balasan. Biarkanlah. Aku tidak ingin...

08563451278: Karena aku sayang Sofia. Maka inilah permintaan terakhirnya.

Deg

Aku kembali menangis membaca pesan Kafka. Bisakah aku menghindar dari ini semua?

Bersambung
Cerita ini adalah versi lain dari Turun Ranjang ya
Dan sudah ada pdf nya novel cetak tapi sekarang bisa dibaca di karyakarsa per 3 part ya biar lebih mudah

BELI PDF BISA LANGSUNG KE WA 081255212887 LGI ADA PROMO 100RB/2PDF

JODOH KEDUA (TURUN RANJANG NEW VERSION) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang