Your Name.
Lampu sorot membuatnya semakin bersinar di atas panggung. Musik kencang diiringi sorak sorai penggemar tak henti masuk ke pendengarannya.
Peluh mengalir deras seiring dengan badannya yang bergerak mengikuti dentuman lagu. Nyanyian-nyanyian juga turut ia lantunkan dengan suaranya yang berat dan indah.
Sehun menikmati momennya di atas panggung, bersama partner satu grupnya, Chanyeol.
Mata Sehun menatap satu per satu para penggemarnya dengan percaya diri, salah satu kebiasaannya ketika sedang melakukan penampilan. Ia ingin menghargai momen bersama penggemarnya sebanyak mungkin yang ia bisa.
Sehun kini berlari semangat menyusuri panggung yang mengitari seluruh stadium. Sengaja dirancang agar kedua artis tersebut dapat berinteraksi semakin dekat dengan penggemarnya.
Sambil menyanyikan lirik bagiannya, Sehun berusaha sebisa mungkin menatap satu per satu wajah penggemarnya. Mengeluarkan tatapan mendamba, seakan berterima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan oleh mereka.
Sehun berhenti di satu titik panggung untuk menarikan koreografinya. Di antara pergerakannya tersebut, netra Sehun sekelebat menangkap senyum yang entah mengapa familiar dalam pandangannya.
Sehun tertegun sejenak, namun dengan profesional ia dapat langsung menyesuaikan kembali gerakannya pada dentuman musik.
Di mana? Di mana ia pernah melihat senyum itu?
Sehun berusaha mengedarkan lagi pandangannya, mencari senyum yang berhasil mengganggu pikirannya.
Kenapa? Kenapa terasa begitu familiar?
Sehun mengernyitkan mata tajamnya di sela-sela tariannya, hingga pandangannya terfokus di suatu titik di tengah-tengah lautan penonton.
Seorang laki-laki yang tersenyum cerah sambil sesekali meneriakkan namanya. Menyoraki Sehun sebagai media hantaran pemberi semangat.
Senyum itu...
Seluruh penggemar yang merasa tengah diperhatikan oleh Sehun segera mengangkat hand banner mereka tinggi-tinggi, membuat pandangan Sehun sedikit terhalang untuk menelisik lebih jauh laki-laki yang baru saja dilihatnya.
Sekilas, sambil berlalu karena ia harus segera pindah ke bagian panggung yang lain, Sehun tidak sengaja membaca tulisan pada hand banner yang terangkat.
세훈아, 꿈에서 만나.
Sehun, let's meet in our dreams."Ah!"
Sehun berteriak tertahan ketika secara tidak sengaja jarinya terluka. Ia sedang di taman, berniat membuka kaleng minuman sodanya ketika bagian tajam dari kaleng tersebut memberikan goresan cukup dalam pada jarinya.
Reflek, Sehun segera mengemut jarinya yang terluka, berusaha untuk menghentikan pendarahannya.
Ia menoleh ketika mendengar suara langkah kaki yang sedikit terburu mendekat ke arahnya.
Sehun memerhatikan pemuda yang menghampirinya sambil sibuk merogoh isi tasnya sendiri. Ia tidak dapat melihat wajahnya karena sebagian tertutup oleh topi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Name [HUNKAI]
FantasySetelah melihat senyum itu, rasa hampa seakan menghempas hatinya. Seperti ada bagian penting yang ia lupakan, tetapi apa? . "Siapa... Namamu?" "Namaku-"