love star

love star part 2

Keesokan hari nya

Pagi ini tidak mendukung ku untuk bangun cuaca dingin karna hujan rintik diluar jendela membuat mimpi ku tentang kerajaan bintang semakin terlihat nyata,namun tiba tiba terdengar suara yang membuat ku ,terbangun.

" audiii marisaaa ini sudah jam berapa ,bagaimana bisa kita mendapatkan sayuran fresh kalo bangun jam segini " teriak ibuku sambil menarik selimut ku

"Ibu icha masih ngantuk ,"sahut ku kesal.

"Kata nya hari ini kamu interview mau magang gmn sih " sahut ibu ku

"Oh may godd ibu knp baru bangunin icha sih ,telat kan " bergegas ke kamar mandi,

"Dasar aneh ,jgan lupa habis mandi langsung ke kebun pak sam ,"teriak ibu ku dengan kencang .

Di kebun milik pak sam

"Icha rapi banged hari ini ,mau ketemu calon papa sam ya " ledek pak sam

"Ye hari ini icha ada interview buat magang buat skripsi untuk calon penerima beasiswa ,gmn cantik gak? " tanya ku sambil merapikan bagian rambut .

"Sempurna ,icha cantik banged, mudah mudahan icha di terima magang ya ,papah selalu doain icha" kata pak sam

" mau banged apa jadi papa icha , hehe " tertawa kecil.

"Icha juga doain semoga paman bisa luluhin hati ibu oke, "

Setelah selesai icha pun mengayuh kembali sepeda icha menuju pasar.

Di rumah sakit kasih

"Rumah sakit ini baru diresmikan beberapa bulan yang lalu ,pahan harap kamu bisa magang disini karna dokter nya semua adalah sangat terkenal ahli dan terbaik di indonesia" paman alexa

" ia makasih ya paman ,mudah mudahan aq sm icha bisa masuk " sahut alexa.

"Xa rumah sakit nya besar banged kaya mall aja" kagum icha

"Udeh nanti aja kagum nya,kita berdoa dulu semoga diterima magang oke" mereka pun saling berpegangan dan saling menundukan kepala.

Saat melangkah masuk icha merasakan atmosfer yang sama saat dia memasuki kerajaan bintang dalam mimpinya, saat hanya baru melangkah icha terhenti sejenak dan benar benar merasakan semua nya seperti mimpinya walau perbedaan nya hanya modern dan zaman kerajaan, icha pun melihat sekeling dan merasa heran letak dan tata ruang tersebut mirip dengan kerajaan bintang yang icha mimpikan.

"Knp cha ,kok qm berhenti " tanya alexa heran

"Ini kenapa rumah sakit ini mirip kerajaan yang ada dimimpi aq xa" jawab icha sambil memandangi sekeliling nya.

"Huh" menghela nafas alexa pun langsung menarik icha menuju keruangan head kantor di rumah sakit tersebut.

"Gmn cha, aq diterima magang disini kamu,diterima juga kan." tanya alexa dengan kecemasan

"Ia kita berdua bisa magang mulai besok " sorak icha

Mereka pun berpelukan dengan riang nya .

Dipasar

"Cha kamu gak usah bantu ibu kerja sampe malem gini ibu ,ibu takut icha cape dan akhir nya gak konsen kuliah,"pinta ibu icha sambil duduk setelah selesai membereskan dagangan mie ayam punya ibu icha.,

Jika pagi ibu icha menjual sayuran di pasar ,dan saat malam hari icha dan dibantu ibu nya berjualan mie di Pasar malam.

Mendekati ibu nya lalu memijit kaki ibu nya yang duduk dibangku karna lelah.

" icha yang harus nya bilang ibu jangan cape2 icha gg mau ibu sakit",sambil meneteskan air mata nya.

"Icha gak boleh sedih ,ibu aja masih kuat kok,ibu gpp."sambil menyeka air mata icha dgn tangan nya

"Icha bakal menjadi seorang apoteker yang akan membuat obat paling hebat ,icha mau ibu selalu sehat dengan obat yang icha buat nanti nya, tidak seperti ayah yang pergi karna obat itu memang seharus nya diminum oleh nya" menangis dengan sedu nya ,ibu icha pun menangis lalu memeluk icha erat.

Ayah icha meninggal karna penyakit kanker yg mengrogoti tubuh nya, saat itu umur icha baru 5 tahun dan belum mengerti apapun kecuali obat yang selalu ayah nya minum, walau masih kecil icha selalu memperhatikan ayah nya saat meminum obat, selalu icha berfikir ayah nya akan bisa bermain kembali dengan nya namun semakin hari,obat itu semakin membuat ayah icha tak berdaya, semakin tidak bisa membuka mata dan hanya bisa berbaring ditempat tidur, tapi icha selalu melihat ibu nya memberikan obat untuk ayah icha ,dan waktu kecil icha menganggap obat itu lah yang membuat ayah nya pergi selama nya. Tapai sekarang setelah dewasa icha bertekat menjadi apoteker handal yang mampu membuat obat untuk segala penyakit, icha berharap mampu menolong orang dengan obat nya ,karna dia berfikir tidak dapat menolong ayah nya, karna itu icha tidak suka akan kehilangan sesuatu.

Bersambung