Setelah sampai di kantin Yena dan Je Hoon membeli air, mereka menuju ke ruangan latihan tempat Mark dan all berlatih tiba-tiba saja Je Hoon berhenti melangkahkan kakinya ke tempat latihan. Karena ada perempuan yang sering mengancam Je Hoon kalau mendekati Mark dan all.
"Je Hoon? Kamu kenapa berhenti?"Yena.
"Eumm tidak apa-apa sebaiknya kita tidak usah ke tempat latihan aja."Je Hoon.
"Lah wae? Kenapa tidak usah? Aku tidak bisa soalnya aku udah janji, bakal antar air ini ke tempat latihan mereka."Yena.
"Tidak usah aja kita tunggu di kelas aja soalnya ada perempuan itu yang suka mengancam, kalau kita ke tempat latihan mereka."Je Hoon.
"mengancam? Sudahlah tidak usah takut ada aku, aku gk pernah takut mau di ancam atau apapun, sudahlah ayo." Yena dan menarik tangan Je Hoon.
'Aduh apa yang kau lakukan Yena kalau kita terjadi apa-apa aku takut'Je Hoon.
Saat sampai di tempat latihan perempuan itu melihat ke arah Yena dan Je Hoon dengan tatapan tidak suka.
"Heh? Ngapain kalian kesini? Beraninya kalian"Perempuan itu.
"Emangnya ini tempat milikmu apa? Kamu bisa atur-atur kami seenaknya"Yena.
"Oww ternyata kau anak baru yang berani yahh baru datang kesini udah sok berani"Perempuan itu.
"Emang aku takut aku bukan pengecut takut sama orang yang sok kecantikan begitu hih"Yena.
"APA KAU BILANG HAH?"Perempuan itu mendorong Yena sampai jatuh ke dalam tempat latihan.
"Arghh aww"desah Yena kesakitan.
Mark dan all melihat ke arah suara yang jatuh kesakitan ternyata adalah Yena.
"Lah itu perempuan ngapain?"Renjun.
Perempuan itu berjongkok dan menarik rambut Yena kebelakang.
"Aww heyy sakit"Yena memegang rambutnya.
"Jangan macam-macam kau denganku sebaiknya kau pergi dari tempat latihan ini"perempuan itu.
"Emang aku takut hah"Yena.
Yena mendorong perempuan itu sampai kepalanya terbentur mengenai dinding.
"Ahh awas kau"Perempuan itu.
Perempuan itu mendorong Yena balik dan kepala Yena terbentur lebih keras, ke dinding di bandingin Yena yang saat mendorong perempuan itu. Perempuan itu juga langsung menarik rambut Yena.
"Sebaiknya kau pergi"Perempuan itu
Yena masih menolak dan melepaskan rambutnya dari perempuan itu dan kembali menjabak rambut perempuan itu.
"Sudah aku bilang aku tidak sepengecut itu"Yena dan kembali mendorong perempuan itu.
Mark dan all yang melihat nya langsung berlari ke arah perkelahian Yena dan perempuan itu, dan menahan Yena dan perempuan itu untuk berkelahi lagi.
"Sudah-sudah kalian jangan berantem sudah"Mark yang sedang menahan Yena dengan cara memeluknya dari belakang.
Sedangkan Haechan menahan perempuan itu ternyata temannya sendiri.
"Xoso sudah jangan berantem disini sudah"Haechan.
"Dia yang di bilangin tidak mau dengar chan disuruh pergi malah ngajak berantem"Xoso.
"Kamu yang duluan dorong aku sampai jatuh tau gak hah dasar perempuan sok cantik"Yena dengan emosi.
"Chan udah chan bawa Xoso pergi dari sini dari pada panjang pertengkaran mereka"Mark.