Prolog

2 1 0
                                    

Soreh yang dingin, suasana abu-abu. Sunset yang seharusnya memanjakan mata, hari ini memilih untuk bersembunyi di balik awan gelap dan tebal. Hujan ini seakan ingin menyembunyikan tangis seorang gadis berseragam SMA yang terduduk di tangga depan sebuah gereja. Namun hujan tidak mampu menyembunyikan air mata gadis itu.

Cukup lama gadis itu terduduk dan menangis, sampai akhirnya rasa dingin sudah tidak bisa ia tahan. Gadis itu pun bangkit dari tangga, lalu makin naik ke anak tangga berikutnya, sampai akhirnya air hujan tidak lagi menimpa kepalanya karena terlindung atap gereja.

Gadis itu membuka pintu besar gedung itu, lalu masuk ke dalamnya. Berjalan terus dan memilih duduk di bangku panjang yang berada tepat di tengah ruangan itu. Ia kembali menangis dalam diam.

Kalau dipikir, dia bisa apa sekarang? Mengadu pada orangtuanya di rumah? Jangan harap, gadis 16 tahun ini tidak pernah memilih takdirnya. Takdir memaksa ia untuk merelakan kedua orang tua kandungnya pergi selamanya setelah kecelakaan mobil ditengah hujan deras, 2 tahun lalu. Belum lagi setahun kemudian, neneknya harus meninggal karena penyakit asma. Cukup. Memori itu merangsang tubuhnya untuk terus mengeluarkan air mata.

Aurora Raily, nama gadis itu. Kamu cukup menyapanya dengan panggilan Ara. Gadis cantik berkulit putih, rambut panjang yang indah, dan jangan lupa bulu mata lentiknya itu. Ah, semua orang akan gagal fokus kalau sudah bertatapan dengan matanya.

Aurora merasa matanya sudah terlalu membengkak sekarang. Hidungnya pasti sudah sangat merah. Aurora mengambil sebuah masker dari tasnya, lalu mengenakanya. Untung saja masker itu ada dalam plastik kemasan, jadi tidak ikut basah. Lagi pula, Aurora adalah tipikal cewek yang waspada. Ia mengisi semua bukunya kedalam tas plastik hitam lalu diisi ke dalam tasnya sekolahnya. Ia tahu betul kalau dia akan berjalan ditengah hujan saat itu. Yap, seperti sudah merencanakannya.

Gadis cantik itu sudah merasa tenang setelah bercerita dalam hati di tempat itu. Dia tersenyum, dan berjalan keluar. Hujan sudah redah.

Seketika jantungnya berpacu cepat.

"Gawat, udah malam"

Heyow aku kambek dengan cerita baru hehe. Semoga suka yaa:) luvyuu🖤

Bebas kasih saran ya kalo ada kalimat yang ga tepat, anggap aja lagi belajar b. Indo hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidentale?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang