-Yang lalu, telah ku lewatin. Pahit manis telah ku nikmatin. Aku telan dalam diam sebagai tahap kedewasaan. Dan sekarang, aku buka lembaran baru. Apakah sama? Ntahlah, aku hanya berharap semesta berpihak padaku-
******
Rachel kembali ke dalam kelas dengan perasaan bingung.
"Siapa cowok tadi? mengapa dia kenal gue?" Ucap nya pelan hampir tak terdengar.
"Tapi mengapa gue gak kenal dia? Apa? Teman masa kecil? Yang benar aja!" Ujar nya terus frustasi.
Rachel menidurkan kepalanya diatas mejanya sambil mencoret lembar demi lembar bukunya.
Dia bingung akan keadaan tadi. Cowok tadi mengenalnya dan tahu banyak mengenai dirinya. Tapi bagaimana dengan dia?
Rachel merasa seperti amnesia.
Suasana dalam kelas sangat sepi. Walaupun kelas Rachel di penuhin dengan orang-orang rajin, namun jam istirahat tetaplah jam andalan mereka untuk memanjakan dan mengistirahatkan diri dari stres yang melanda.
"Woyy anak baru" teriak seorang cowok dari bangku belakang.
Rachel menoleh dan melihatnya.
Betapa badmood nya Rachel saat tahu bahwa cowok tersebut adalah cowok yang tadi ngebet nyuruh Rachel cepat-cepat memperkenalkan diri tadi.
"Lo tuli ya?" Sambung nya lagi karena tidak puas dengan keacuhan Rachel.
"Ada apa?" Tanya Rachel malas.
Anak baru tersebut datang dengan santai ke meja Rachel. Dia menarik kursi lain dan duduk tepat di hadapan Rachel.
Rachel yang terkejut pun bangkit dari tidurnya dan memunndurkan kursi yang dia dudukin.
"Gak usah sok manis deh lo. Gak ada yang selera juga" Ujarnya sinis sambil menatap Rachel.
"Lo yang datang kesini. Kok lo yang marah?" Jawab Rachel tak mau kalah.
Cowok tersebut tertawa kecil melihat tingkah asli Rachel.
"Tadi lembut seperti kucing, sekarang sok jadi singa. Nantang lo?"
Rachel kaget setengah mati, bingung akan sifat cowok ini. Yang sedari awal seperti tidak suka akan kehadirannya.
"Gu..gue salah apa?" Ujar Rachel mulai takut.
Rachel tidak ingin cari masalah di sekolah barunya ini. Dia ingin belajar hingga tamat dengan status siswi baik dan dengan nilai baik juga.
Jadi sebisa mungkin Rachel menghindari pertengkaran.
"Salah lo? Mau tau?" Tanya cowok tersebut kembali dengan tatapan melekat ke Rachel.
Rachel yang hanya diam menunggu jawaban hanya bisa menatap melas di depannya.
"Salah lo--"
"Hey Roy!" Terikan satu lagi cowok dengan lantang mengisi ruangan kelas dan mendekati meja Rachel.
"Apaan sih lo. Ganggu aja" Ujar Roy berdiri menghadap Samuel.
"Lo apain si Rachel? Lo gangguin anak baru? Mainan lo anak baru?" Balas Samuel dengan keras.
Mainan? Mainan apa? Gue? Mainan?
Roy? Jadi cowok kasar ini namanya Roy? Dan yang tadi di perpus Samuel?
Roy hanya tertawa sinis berhadapan dengan Samuel.
"Dia itu mainan yang unik Sam. Gue suka" Ujarnya sambil mendahului Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In Love
Teen FictionKisah yang menceritakan dua gadis kembar yang telah lama tepisah. Rachel dan Miracle. Si kembar yang memiliki hidup dan nasib yang bertolak belakang. Kedunya tak mengetahui satu sama lain, sampai kejadian demi kejadian menyatukan potongan demi poton...