∅1

1.5K 126 6
                                    

Taehyung terus mengawasi seseorang dari sekian banyak orang yang ada didalam ruangan gemerlap bersama musik yang sangat memekakkan telinga.

"Tae, ayo kita pulang." Jimin menarik-narik Taehyung yang masih fokus mengawasi gerak-gerik seseorang.

"Tae, mending lo samperin terus bawa pulang paksa daripada lo cuman disini ngeliatin dia doang."

"Bukannya lo udah putus juga kan?"

Taehyung masih menghiraukan Jimin. Jimin sudah ditelfon berkali-kali oleh pawangnya.

"Kenapa dia jadi sering kesini, Jim? Bahkan selama ini dia gue ajak kesini nggak mau.

Sekarang dia sendiri kesini. Minum." Taehyung menatap miris Jungkook yang ada jauh dalam jangkauannya. Bahkan Jungkook mungkin tidak sadar dengan adanya Taehyung.

Taehyung dan Jungkook. Sepasang kekasih yang baru mengakhiri hubungan mereka beberapa minggu yang lalu. Jungkook yang keras kepala dan Taehyung yang teguh dengan pendiriannya. Sama-sama egois.

Perpisahan sudah ada didepan mata setiap saat mereka beradu argumen. Namun baru kali ini mereka benar-benar berada di finish.

Saling menyayangi namun tidak ingin saling menyakiti. Namun mereka tidak juga sadar, bahwa apa yang mereka pilih menyakiti diri sendiri dan lawannya.

Taehyung melihat Jungkook yang bersama lelaki lain, tertawa bersama. Taehyung menatap miris dengan dirinya sendiri. Ya, Taehyung belum bisa melepaskan Jungkook. Dia memilih berpisah karena tidak ingin membuat Jungkook semakin tersiksa bersamanya.

Seorang wanita datang menghampirinya. Taehyung mengacuhkan wanita tersebut yang duduk didekatnya. Sudah dipastikan dia salah satu jalang di pub.

"Butuh teman? Ku lihat dia yang bersamamu pergi keluar. Dia pulang?" Tanya wanita itu. Taehyung diam, tidak menanggapi wanita itu.

"Namaku Irene. Siapa namamu?" Wanita itu memegang lengan Taehyung.

Taehyung melirik ke sampingnya. "Taehyung." Taehyung meminum air yang Irene tuangkan. Kembali menatap Jungkook.

"Apa yang kau lihat?" Irene mengikuti arah mata Taehyung. Irene sedikit terkejut.

"Kau? Melihat laki-laki manis itu?"

"Jika yang kau maksud laki-laki yang sedang tertawa bahagia dengan gigi yang menyumbul malu-malu saat tersenyum jawabannya iya."

"Menurutmu dia bahagia tidak?" Tanya Taehyung mengudara.

Irene mengernyit melihat Jungkook. "Aku melihatnya berkali-kali disini. Dan aku sudah melihat mu lebih banyak kali disini."

"Bukannya kalian pernah datang bersama kesini?" Tanya Irene

"Bagaimana kau tau?" Taehyung melihat Irene yang ikut minum disampingnya.

Irene sedikit terkekeh. "Aku mengawasimu sejak awal kau datang kesini, tau?" Irene yang tadinya menatap gelasnya berganti melihat Taehyung. Irene tersenyum.

Taehyung memalingkan wajahnya. Meminum minumannya dalam sekali tegak melihat Jungkook. Irene menuangkan minuman lagi.

"Aku tidak akan membayar mu, apalagi hanya menuangkan minuman di gelasku. Aku bisa sendiri."

Irene mendengus remeh. "Jadi? Wanna play with me?" Goda Irene menyentuk Taehyung.

Taehyung menyingkirkan tangan Irene. "Aku tidak tertarik denganmu."

"Oh, ayolah. Aku menghampiri mu, kau tidak mau menghargai ku?"

"Aku sudah membiarkanmu duduk disini beberapa menit lalu hingga sekarang. Jika tidak aku sudah mengusirmu sebelum bokong tercetakmu berada disamping ku."

HAPPIER [ Taekook ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang