Bel tanda pelajar berakhir sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Namun belum terlihat tanda-tanda Anna akan keluar kelas.
Rimba yang sedang malas menunggu langsung saja menerobos ke dalam kelas Anna. Ia melihat masih ada seorang guru yang sedang memberitahukan tentang tugas .
"Pak lama banget sih. Bel pulang udah bunyi dari tadi loh Pak! " Sahut Rimba memotong ucapan guru itu.
Pak Hardi melihat siapa yang berani memotong ucapan nya tadi. Ketika melihat siapa orang nya Ia hanya bisa menghela nafas. Ia sedang tak ingin darah tinggi jadi ia segera membereskan semua barang-barangnya.
"Ini saya juga sudah selesai. Kamu saja yang tidak sabaran orang nya! " Sahut Pak Hardi.
"Saya mah emang nggak sabaran orang nya Pak! " Ucap Rimba dengan santai sambil berlalu ke arah tempat duduk Anna.
"Lo lama banget sih Annakunti! " Ucap Rimba ketika sudah berdiri di samping Anna.
"Iya ini juga udah selesai! " Sahut Anna lalu berdiri dan merangkul lengan Rimba.
Mereka berdua meninggalkan kelas sambil bergandengan. Entah apa yang sedang merasuki mereka hingga bisa akur saat ini.
Sesampainya di parkiran mereka berdua melihat sahabat mereka. Keempat cowok di depan mereka sedang duduk di motor masing-masing.
"Tumben akur lo berdua. Gandengan pula! " Sahut Kevin.
"Perasaan Gue serba salah mulu deh. Akur ditanya kenapa nggak akur di tanya kapan akurnya! " Sahut Anna dengan wajah jutek nya.
"Yee baperan Lo mah An! " Sahut Genta.
"Udah lah, Lo semua langsung balik jangan pada keluyuran mulu! " Sahut Anna.
"Iya Anna! " Sahut mereka bersama.
"Ayo Annakunti ! " Ajak Rimba yang sudah siap dengan motornya.
"Lo bisa nggak sih nggak manggil Gue dengan panggilan itu! " Sahut Anna dengan kesal.
"Nggak bisa lah kan itu panggilan kesayangan Gue buat Lo! " Sahut Rimba dengan wajah jahilnya.
"Serah! " Sahut Anna dengan jengkel.
Mereka segera meninggalkan pekarangan sekolah untuk menuju ke rumah Rimba. Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai di kediaman Rimba. Rumah mewah itu terlihat agak sepi.
"Kok sepi? Biasanya banyak maid yang berlalu lalang. " Ucap Anna.
Sedangkan Rimba yang berjalan di samping nya hanya mengangkat bahu acuh.
"YUHUUU ANNA CANTIK COMEBACK!! " Seru Anna dengan suara cempreng nya.
"Heh Annakunti suara Lo tuh cempreng jadi mending nggak usah teriak kuping Gue jadi sakit tau nggak?! " Ucap Rimba sambil berjalan di depan Anna.
"Lo kok ngeselin banget sih! " Seru Anna. Ia menghentak kan kaki nya dengan kesal.
"Serah! " Ucap Rimba dan berjalan semakin menjauh dari Anna.
Anna yang melihat Rimba yang agak jauh dari dirinya. Langsung berlari dan melompat ke arah punggung Rimba. Setelah berada di punggung Rimba langsung saja Anna mengigit pundak Rimba dengan kesal.
"Arghh!!! Annakunti sakit woyy!! " Seru Rimba keras.
"Rasain, wleee!! " Ucap Anna dan kembali mengigit pundak cowok itu.
"Woyy Annakunti sakit !! " Seru Rimba kembali.
"Rimba mulutnya minta mami jahit kayaknya! " Ucap Alana, mami Rimba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan
Teen Fiction(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Ini kisah dua sahabat yang malah berakhir dengan sebuah pernikahan. Mereka yang tak pernah akur itu kenapa malah berakhir dengan hidup berdua. Dengan tingkah mereka yang absurd apakah mampu untuk menentukan keputusan...