I'm Tired of my life
-Beomgyu.Choi Beomgyu, itulah aku. Seorang anak berumur 16 tahun. Menurut kalian bagaimana hidupku? Bahagia? Tentu tidak. Hidupku bahkan jauh dari kata bahagia. Orang tua yang bahkan tidak menganggapku anak mereka.
Kalian beruntung pada saat kalian berumur 16 tahun, kalian mendapat kasih sayang, hadiah, dan waktu orang tua kalian. Bukan, aku bukannya anak yang ditelantarkan seperti di cerita cerita pada umumnya.
Aku tidak dianggap, dianggap tiada oleh orang tuaku dan aku memilki seorang adik perempuan, adik tiriku. Lee Chaeryeong
Bagaikan babu, disuruh melakukan ini itu dirumah, bahkan terlalu bagus untuk kusebut rumah, bukan rumah, tapi neraka.
"Choi sialan!" Lihat? Aku baru saja berhenti sebentar namaku sudah di teriaki oleh adik tiriku, chaeryeong.
"Kenapa, ryeong?" Tanya Beomgyu ketika ia sudah masuk ke dalam kamar sang adik."Dengarkan ini baik-baik! Aku mengambil uang di laci Ayah kemarin, kalau Ayah menanyakannya kau harus bilang bahwa kau yang mengambilnya bukan aku! Kau mengerti?" Ucap Chaeryeong, Beomgyu tidak mengangguk.
"Tidak bisa, kau yang melakukan perbuatan itu dan kau juga yang harusnya bertanggung jawab, ryeong" ucap Beomgyu.
"Kau mencoba untuk menasehatiku? Kau kira jika kau bilang aku yang mengambil uang itu, Ayah dan Mama akan percaya?" Tanya Chaeryeong sinis.
"Tapi, kau yang mengambilnya ryeong" ucap Beomgyu. Chaeryeong tersenyum sinis.
"Kita lihat saja, siapa yang akan disalahkan, cih" ucap Chaeryeong, Beomgyu hendak menasehati sang adik lagi."Charyeong sayang!" Itu suara Ayah dan Mama mereka, Charyeong tersenyum mirip lalu berlari kearah Ayah dan Mama mereka.
"Ayah! Mama! Hiks" chaeryeong memanggil kedua orang tua mereka, Ayah dan Mama terkejut melihat Chaeryeong yang menangis itu.
"Apa yang terjadi, sayang? Kenapa kau menangis?" Tanya sang Ayah mengusap kepala sang anak perempuannya."Hiks, Ayah. Aku mencoba menghentikan Kakak yang mengambil uang dari meja Ayah. Tapi, aku malah dipukuli dan diumpati" ucap Chaeryeong, Beomgyu yang mendengarnya membolakan matanya.
"Tidak, Ayah! Ryeong yang mengambilnya, aku mencoba menasehatinya untuk mengakui perbuatannya. Tapi, ia malah bersikap seperti itu" ucap Beomgyu menyanggah.
Ayah mereka menatap Beomgyu tajam."Kau! Kemari" ucap sang Ayah, Beomgyu berjalan takut takut kearah sang Ayah.
Plak
"Kau beraninya membuat mutiara keluarga ini menangis! Aku tidak peduli jika ia mengambil uangku!! Kau menasehatinya hingga ia menangis seperti ini?! Kau memang anak sialan!" Ucap Sang Ayah, Seoho. Beomgyu berkaca kaca.
"Ayah, aku hanya mengatakan untuk mengakui perbuatannya" ucap Beomgyu lirih. Sang Ayah tidak peduli ia hendak melayangkan pukulan kembali ke wajah sang anak.
"Cukup, sayang. Jangan dipukuli lagi.. lebih baik kita usir saja dari rumah ini" ucap Sang Mama, Yeosa.
Beomgyu membulatkan matanya, tidak.Ia menatap Mama Chaeryeong tajam. Ya, ia bukanlah mama kandung Choi beomgyu, mama kandung Choi Beomgyu bernama Choi Taeyong. Yang telah meninggal ketika melahirkannya.
"Ini rumah Bunda! Aku tidak akan keluar dari sini, hiks. Bunda hiks tempat terakhir kalinya bunda berada adalah di rumah ini, aku tidak akan pergi hiks" isak Beomgyu.
"Jangan panggil Taeyong Bundamu!! Sialan, kau tau? Taeyongku meninggal karna ia melahirkan anak sial yaitu dirimu!" Bentak Sang Ayah. Isakan Beomgyu makin keras.
"Tidak! Semua ini milik Bunda!! Tidak ada sepeserpun barang yang ada disini milik Ayah!! INI RUMAH BUNDA" ucap Beomgyu."Keluar dari rumah ini, Choi sialan" ucap sang Ayah murka. Beomgyu menggeleng. Sang Ayah langsung menyuruh petugas keamanan rumah mereka menyeret Beomgyu keluar. Petugas keamanan itu melihat Beomgyu yang menangis tersedu sedu, terduduk di lantai.
Petugas keamanan itu menyeret Beomgyu keluar rumah,
"Maaf, Tuan Muda. Maafkan saya" ucap sang petugas kemanan itu, Beomgyu menggeleng dan tersenyum lirih.
"Tuan Muda, saya tidak bisa menepati janji saya kepada Nyonya besar Taeyong untuk menjagamu, kau bisa tinggal di tempatku bersama istri dan anak saya" ucap sang petugas keamanan.Beomgyu hanya tersenyum dan menggeleng lalu beranjak dari rumahnya itu. Sudah terhitung 2 jam Beomgyu berjalan tanpa tujuan, sekarang ia berada, langit mendung dan mulai menggelap. Ini sudah jam 6 sore dan cuaca juga sedang sangat tidak bersahabat. Hujan mulai menguyur kota seoul yang indah. Banyak orang yang memutuskan untuk tidak keliar rumah atau menetap dikantor untuk sementara.
Berbeda dengan lelaki manis ini, Beomgyu. Ia kehujanan, ketika tiba di halte, halte penuh dengan orang orang yang meneduh atau yang memunggu bus. Ia tak memiliki uang sepeserpun untuk bermalam disebuah motel atau hotel.Ia menemukan sebuah gang untuk berteduh, tetap saja, hawa dingin tetap menusuk, Beomgyu terduduk di gang tersebut bersender pada dinding yang kotor penuh lumut dan menatap kearah jalanan yang diguyur oleh air hujan tersebut. Ia kembali menangis dalam sendiri lagi.
"Aku sudah selesai" bisiknya pada diri sendiri, menangis tanpa isakan dan membisikkan betapa lelahnya ia pada dunia ini. Hati, jiwa, fisik, dan psikisnya tertekan.
"Aku lelah, Bunda tidak bisakah kau membawaku padamu?" Lirihnya dengan isakan kecil.Malam semakin larut, langit pun semakin kelam, Beomgyu tetap berada disanaa dengan baju yang basah, bibir yang membiru, tubuh yang mengigil. Ia mencoba untuk memeluk tubuhnya sendiri, tapi itu semua percuma tangannya dingin.
"Hei" seseorang berjalan kearah Beomgyu yang menringkuk kedinginan itu, Beomgyu mendongak dengan wajahnya yang pucat.
"Sin-ah?" Ucap orang itu, Beomgyu meringsut menjauh dari orang tersebut."Tidak perlu takut, aku akan menolongmu" ucap orang itu. Beomgyu menggeleng.
"Kumohon Sin-ah ya" ucap orang itu."Aku bukan Sin-ah! Kamu salah orang" ucap Beomgyu gemetaran, orang itu menatapnya lamat lamat
"Aku Choi Beomgyu" ucap Beomgyu lirih."Maaf" ucap orang itu. Beomgyu tidak menjawab apa apa, ia hanya tersenyum lalu gelap. Beomgyu pingsan. Orang itu segera mengangkat tubuh Beomgyu dan berlari menuju kearah mobilnya.
Membawa Beomgyu yang dalam keadaan tidak sadarkan diri itu ke Rumahnya.
.
.Kira kira itu siapa?
See u next chapter♡
KAMU SEDANG MEMBACA
'Darkside'|| TaeGyu
FantasyDimalam yang kelam, mereka bertemu dibawah cahaya remang remang. Mereka memang ditakdirkan untuk bertemu dalam kegelapan malam yang kelam. Dengan takdir yang kelam. 'Darkside' || TaeGyu fanfiction.