awal cerita

67 10 1
                                    




















Kembali lagi sama cici hshshs, aduh sebenernya gak pede mau next ini, tata bahasa ku masih acak-acakan jadi kalau ada bahasa yang kurang nyaman untuk kalian tolong koreksi ya, komen aku harus gimana oke?

Dan maaf kalo feel nya kurang dapet hshshs, jimayuu😖

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen !


"Zhong Chenle"

Panggilan seseorang berhasil membuat lamunan pemuda china itu buyar. "Ah, kenapa ge?"

Pemuda yang chenle panggil dengan sebutan 'gege' itu membuang nafasnya dengan kasar.

"Melamun lagi?"

"Sedikit"

"Kau terus saja melamun, dan kau juga pasti masih memikirkan pemuda park itu"

Chenle memejamkan matanya sebentar, ia tau kaka nya itu sudah mulai muak, karena diri nya yang masih belum bisa mengiklaskan kepergian pemuda tinggi itu.

"Renjun -ge tidak mengerti rasanya ditinggalkan untuk selama-lamanya, ditinggalkan untuk selamanya itu tidak seperti ditinggalkan untuk pergi sebentar"

"Chenle -ya, aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja kau harus belajar mengiklaskan kepergian jisung"

Yang diucapkan renjun memang ada benarnya, tapi apakah diri nya bisa mengiklaskan jisung yang sudah pergi meninggalkannya selama-lamanya?

"Akan ku coba" balas nya singkat.

Renjun merasa iba melihat adiknya yang seperti kehilangan jiwanya itu, hanya karena ditinggal oleh jisung. Renjun tahu untuk di tinggalkan selama-lamanya memang menyakitkan, tapi bagaimana lagi? Itu sudah takdir yang tuhan berikan, ia atau siapa pun tidak bisa mengelak.

"Iklaskan jisung, le. Kau mau jika jisung sedih melihat kau seperti ini?"

Chenle yang sedari tadi menatap kosong didepannya pun menengok ke arah renjun. "Ani"

"Yasudah, coba iklaskan. Jika memang kalian jodoh yang sudah tuhan buat, pasti, gege yakin kalian akan di pertemuan kembali diakhirat"

"Aku tahu, aku hanya masih belum bisa melupakan semuanya ge"

"Tidak perlu kau lupakan semua memori yang sudah kalian buat, kau hanya perlu membuka lembaran baru chenle -ya"

Tangis chenle pecah, memang setelah kejadian dimana diri nya tahu bahwa jisung sudah tiada, pemuda china itu menjadi pribadi yang pendiam. Tidak ada lagi zhong chenle yang berisik, tidak ada lagi zhong chenle yang periang, sekarang hanya ada zhong chenle yang pendiam.

"T - tapi ge, hiks"

Renjun yang peka langsung membawa chenle kedalam pelukannya. Ia sendiri masih belum bisa percaya bahwa teman nya sudah kembali ke maha kuasa, tapi ia tahu ini jalan terbaik agar jisung tidak merasakan sakit lagi. "Sudah jangan menangis, adik yang gege kenal itu tidak cen

geng"

"Chenle -ya, didunia ini tidak ada yang abadi, termasuk manusia. Mereka akan kembali lagi ke penciptanya, dan jisung, ia sudah kembali menghadap tuhan dan sudah tidak akan merasakan sakit lagi disana"

Bukan nya berhenti, tangisan chenle semakin menjadi setelah mendengar perkataan renjun. Pemuda zhong itu masih sangat sensitif jika membahas soal jisung.

"Kau tahu le? Jisung disana pasti akan merasa sedih melihat kau yang menangis setiap saat karena memikirkannya"

"Aku menangis karena aku merindukannya ge, jika tidak ingin membuat ku menangis harus nya jisung tidak pergi meninggalkan aku sendirian disini hiks"

Renjum terkekeh mendengar penuturan adik nya itu. "Kau tidak sendiri lele -ya, disini ada gege, ada baba mama, ada jeno jaemin haechan, disini kau bersama orang-orang yang sayang padamu"

Chenle semakin mengeratkan pelukannya, ia tahu ia sangat berlebihan, tapi mau bagaimana? Dada nya sangat sakit jika tiba-tiba memori diri nya dengan jisung datang begitu saja.

"M - maaf jika aku berlebihan ge, hiks"

"Aniya, kau tidak berlebihan. Ditinggal seseorang yang disayang untuk selama-lamanya memang sangat menyakitkan, tapi kau juga harus bangkit dan membuka lembaran baru. Seperti yang jisung katakan disuratnya"

Benar, pesan terakhir jisung untuk pemuda china itu berisikan bahwa chenle tidak boleh terus menerus sedih seperti ini, dirinya harus bangkit dan membuat jisung bangga padanya, karena ia menuruti perkataannya.

Chenle menganggukkan kepalanya "Baik ge, aku akan mencobanya, tapi tolong bantu aku"

"Selalu, gege akan selalu membantu lele. Tidak hanya gege tapi orang-orang yang sayang pada lele akan membantu" ujar renjun, dengan tangan kanannya yang mengelus surai hitam milik chenle.

"Terimakasih ge"

"Heum, sama - sama. Yasudah ayo turun kita makan malam bersama yang lain, mama bilang teman - teman sudah datang"

"Heum! Ayo!"

Renjun senang akhirnya adik kecilnya itu sedikit demi sedikit kembali seperti awal, menjadi chenle yang periang dan berisik. Renjun berharap jisung selalu melindungi chenle dari sana.

Jika kalian ingin tahu kisah chenle dan jisung, mari pemuda zhong itu siap untuk menceritakan nya kepada kalian.

Menceritakan bagaimana ia bisa mengenal pemuda tinggi itu, dan menceritakan bagaimana sakit nya untuk di tinggalkan selama-lamanya.

7 Days —
next | unpubs

Warning ⚠️!!!!
Maaf jika ada kesamaan alur cerita, saya tidak bermaksud untuk menjiblak, karena saya juga tidak tahu.

Dilarang membawa cerita lain disini, dan dilarang membawa cerita ini ke cerita orang lain. Kita belajar saling menghormati satu sama lain aja oke?

Satu lagi, dilarang menghujat, jangan menjadi kebiasaan untuk menghujat hasil karya seseorang cuma hanya karena jelek di mata kalian, jangan menjadi kebiasaan buruk. Jika ada yang membuat kalian tidak nyaman, komentar baik-baik, saling mengoreksi kesalahan, maupun kesalahan author atau siapa pun.

- @stufffulsun -









Zhong Chenle
as
Zhong Chenle


Huang Renjun
as
Zhong Renjun

Catatan : maaf disini marga renjun aku ubah, demi membantu cerita ini berjalan.
Dan maaf jika kedepannya ada beberapa watak idol yang akan melenceng🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] 7 Days (chensung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang