1

3 1 0
                                    

Gadis itu tetap bertahan pada posisinya walaupun tubuhnya sudah tidak mampu menahan nyeri disetiap tendangan yang laki-laki itu berikan. Tidak ada teriakan ataupun rintihan kesakitan yang keluar dari mulutnya.

Bau alkohol menguar dari tubuh laki-laki yang sudah kepala empat itu. Merasa bosan menendang gadis itu pria itu beralih pada dua bocah yang bersembunyi dibawah meja. Gadis itu membuka mata saat tak merasakan tendangan dari laki-laki itu. Dengan cepat dia menarik lengan laki-laki yang sudah sepenuhnya dipengaruhi minuman keras itu.

Namun secepat itu laki-laki itu menepisnya hingga terjerambab di lantai. Laki-laki itu berjongkok dengan kepala menunduk menatap dua bocah dibawah meja.

"Mauna, kamu nggak nyambut papa pulang." Ucap laki-laki itu meraih lengan gadis yang bersembunyi dibawah meja.

"Ahhhh lepas!!!! Mauna nggak mau sama papa!!" Gadis itu menjerit memeluk tubuh bocah disampingnya. Bocah laki-laki disamping gadis kecil itu menarik lengan gadis itu dan memeluknya erat.

"Dasar bocah sialan! Kamu berani sama papa!" Bentak laki-laki itu dengan rahang mengetat. Saat laki-laki itu meraih kedua bocah itu.

Buggggg

Gadis yang tersungkur dilantai memukul leher lelaki itu. Tangannya melemparkan panci ditangannya. Kedua bocah dibawah meja terkesiap. Bocah lelaki itu menutup mata gadis kecil itu.

"Garda bantuin kakak masukin pakaian kalian kedalam tas ini." Ucap gadis tadi memberikan sebuah tas Gym bag.

"Jangan diam saja cepat." Serunya negitu panik hingga bocah lelaki itu berlari menuju kamar yang biasa mereka tempati. "Mauna bantuin abang ya sayang." Ucapnya lembut mengelus pipi bocah satunya.

Dia beralih pada lelaki paruh baya yang tadi dipukulnya. Memeriksa nadi dan pernafasannya. Pria itu masih hidup. Dengan cepat dia beralih ke kamar yang mereka sebut papa itu. Kamar yang dulunya juga ditempati mamanya. Dia mengobrak abrik isi lemari mencari berkas-berkas penting miliknya dan adik-adiknya tak lupa mengambil buku tabungan milik mamanya. Setelah mendapat yang dibutuhkan dia beralih ke kamar mereka.

Bocah yang disuruhnya memasukkan pakaian mereka sudah selesai memasukkan baju mereka yang memang tidak seberapa.

"Kamu pegang ini." Dia menyerahkan tas tadi kearah bocah lelaki itu. Sedangkan dia mengendong gadis kecil satunya.

"Kak kita mau kemana?" Tanya bocah digendongannya.

"Kita akan pergi jauh."

"Apa dia masih hidup?" Tanya Garda ketika mereka hendak melewati laki-laki yang tergeletak di lantai. Dia mengangguk.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Tanyanya panik melihat Garda meraih panci yang hendak memukulkannya pada laki-laki yang sudah tak berdaya itu.

"Nanti dia terbangun."

"Dia memang masih hidup tapi dia tidak akan terbangun dengan cepat." Ucapnya mengusap pipi bocah itu. Dia tau dia telah melakukan kesalahan. Namun dia akan memikirkan nya nanti. Mereka keluar dari dalam rumah saat gadis kecil itu kembali bertanya.

"Kak kita akan kemana?"

"Kemana saja, sampe dia tidak akan menemukan kita."

"Papa?"

Gadis itu diam tak menjawab lebih memilih mempercepat langkah. Laki-laki yang memikuli putri dan putranya setiap malam tak layak disebut seorah papa.

Kira-kira seratus meter mereka melangkah hujan mulai datang. Gadis itu meletakkan gadis di gendongannya sebentar hanya untuk memakaikan jaketnya pada gadis itu. Bocah laki-laki disampingnya mengikuti tampa banyak bertindak. Mereka melewati lorong gelap menghindari kemungkinan mereka terlihat orang yang mereka kenal.

Brukk

"Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya menoleh pada bocah laki-laki yang menepuk lututnya sepertinya dia sudah lelah. Mereka memang sudah berjalan jauh tapi tidak menjamin kalau laki-laki tadi tidak menemukan mereka. Garda mengangguk gadis itu menoleh kekiri dan kekanan mencoba mencari kendaraan yang kebetulan lewat.

Lukanya kian perih seiring derasnya hujan yang membasahi tubuhnya. Bahkan gadis dalam gendongannya sudah menggigil.

"Awas!!!"

Gadis itu tampak bingung saat bocah laki-laki dibelakangnya berteriak yang dia ingat tubuhnya kian mati rasa saat cahaya itu kian mendekat.

---------------------------

Hola!!!

Ini work kedua aku😹

Jangan lupa berikan vote atau comenya jika kalian suka.

Terimakasih bagi yang mampir 🖐️🙃

Yang mau berteman dengan ku Ig:rintaberbie

LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang