Rayu malam menerjang diri
Selir angin menampak dari kiri
Perasaan gaduh di isi hati
Karena belum menatapmu periTulisan berbingkai sembilu
Menertawakan kehadiranmu
Menunggu angan yang di mau
Peluklah aku wahai kekasihkuMata hati yang melihatmu
Tersenyum seraya malu
Menatap dengan tanpa ragu
Apa kamu itu jodoh yang ku tungguKekasih,
Hari tanpa menuliskan mu
Terasa puisi tanpa ilmu
air laut yang menerjang batu
Angin yang tak tentuKemanakah kau mendayuh
Aku selalu menunggu
Tapi cintaku tak bisa menunggumu
Pujaan hatiku@nugraha.ghie
Februari 2020