prolog

14 3 0
                                    

Bagaskara seorang laki-laki dari hasil pernikahan bram pradhika dan dwi pradhika. dia memiliki paras yang tampan, dia tidak seperti lelaki tampan yang dingin, melainkan lelaki tampan yang care. dia berasal dari keluarga pradhika, yaitu salah satu kaluarga terkenal yang memiliki berbagai perusahaan di berbagai negri.

Dia dapat memiliki semua yang dia inginkan karena kekuasan yang dimiliki oleh ayahnya. Dia bersekolah di SMA Garuda yaitu sekolah milik ayahnya sendiri, tidak ada yang berani melawannya dan mengganggu kehidupannya jika mau berurusan dengan keluarga pradhika

Dia lelaki yang mengenal rasanya jatuh cinta sebelum mengenal seorang raisya putri wijaya yang memiliki sifat dingin. apakah dia dapat memiliki seorang raisya?

•••••

Pagi yang cerah, cahaya matahari yang masuk melalui sela jendela kamar yang mewah dengan isi semua fasilitas yang lengkap. terdapat satu alarm yang berbunyi namun tetap saja tidak dapat membangunkan seorang bagaskara.

"Bagass!!" teriak dwi pradhika ibu dari seorang bagaskara
"Anak ini belum bangun, udah jam berapa ini!?" lanjutnya

Dwi, yang sudah berusaha untuk membangunkan anak satu-satunya itu dengan menepuk pipi bagas, menarik selimut, dan semua itu hanyalah sia-sia karena bagas tidak kunjung bangun dari mimpi indahnya

"Hanya satu cara" kata dwi menatap air yang berada ditas meja sambil tersenyum jahil.

**Dwi mengambil air yang ad di meja kamar bagas, dan langsung menyirami bagas.

"Hujann!!, bocor-bocor" teriak bagas dengan muka yang kaget.

"Astagaa, atap kamar kamu bocor nak" ucap dwi berpura-pura sambil memasang wajah panik.

Bagas yang curiga langsung memperhatikan sekeliling, ternyata hari ini sangat cerah, kenapa kamarnya bisa hujan? Dan apalagi bocor

Bagas yang menatap mamanya dengan tatapan tajam

"Apa lihat-lihat?? Anak muda jaman sekarang jam segini belum bangun mau jadi apa kalau besar nanti" omel dwi

"Aduh mah, bisa diam gak? Emang sekarang jam berapa?" tanya bagas

"Tuh lihat jam berapa" jawab dwi sambil menunjuk jam dinding

"ASTAGAAA, UDAH JAM 06.20" teriak bagas

"Aduh, kenapa jadi kamu yang teriak-teriak?" ucap dwi sambil menutup kedua kupingnya

"Mama, kenapa ga bangunin bagas sih dari tadi?" protes bagas

"Apa kamu bilang? Mama ga salah dengar? kamu dari tadi mama udah bangunin, dasar kebo!!" jawab dwi sambil menekan kata kebo

"Kalau aku kebo jadi mama ibunya kebo dong"

"Dasar anak durhaka, cepat mandi dan segera turun sarapan" ucap dwi keluar langsung meninggalkan kamar bagas

•••
Setelah mandi, bagas langsung turun ke ruangan makan keluarga pradhika

"Pagi mama,papa"

"Telat lagi nih" ucap bram pradhika ayah dari bagaskara

"Iya pah, hehehe" kata bagas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Udah cepat sarapan, dan kamu ke sekolah sebelum telat" ucap dwi

"Tenang mah, kan sekolah itu punya papa jadi aku gak apa-apa kalau telat" kata bagas dengan santai

"Hey, bagaskara biar kamu anak pemilik sekolah mama tetap menyuruh guru menghukum kamu jika melanggar aturan" omel dwi

"Dengar itu bagas" ucap bram

"Iya mama,papa" jawab bagas langsung menyantap sarapan pagi
dan segera berangkat menuju sekolah
sebelum terlambat dan diberikan hukuman.

BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang