Happy reading❤
Peka Rasa
Ku tatap lekat parasnya dibawah langit yang mulai memerah
Senyum itu tampak merekah disudut bibirnya,namun diiringi tetesan embun disudut bibirnya
Tawa itu terlihat ceria namun terdengar getir diujung lidahnya.
Bukankah kau tak tahu penyebabnya?
Kau yang bodoh berpura-pura,menolak percaya dengan rasa yang ada
Kau yang tak mempercayai adanya rasa dihati,membuatku terpaksa tegar saat kita bersama.
Kau tahu getar hatiku untukmu
Kau tahu berbinar mataku saat menatap manik matamu yang indah,dan kau juga mengerti bahwa aku menyimpan rasa yang tulus kepadamu.
Namun maaf,jika kita hanya sebatas rasa
Rasa yang tak pernah hadir ataupun keinginan tuk'memiliki.
Kau yang tak mampu memberi apalagi membalas,-membuat hatiku rapuh,hatiku tak utuh lagi tak bisa kudapat ketulusan rasamu.
Mungkin kita hanya sebatas rasa dan kata peka
Kuharap kau bahagia dengan seseorang yang akan mewarnai kehidupanmu,tawamu,bahagiamu, dan binar matamu dengan berjuta-juta cinta yang tak pernah pudar disetiap saatSurakarta 2 januari 2019
Natusyalivia
KAMU SEDANG MEMBACA
Antalogi Puisi dan Cerpen (On Going)
PoetrySekumpulan puisi dan cerpen tentang: cinta,kehidupan,dan kata-kata motivasi Dilarang menjiplak!karena hasil karya sendiri!