15

288 13 1
                                    











...

Vino memasuki cafe, mendudukan dirinya disalah satu kursi lalu mengeluarkan ponselnya sebelumnya ia akan memesan minuman

Vino mengedarkan pandanganya untuk memanggil pelayan tapi Matanya menangkap seorang wanita paruhbaya yang Masih terlihat cantik terduduk di salah satu kursi cafe

Tanpa berpikir panjang vino segera menghampiri

"Mama?" lirih vino begitu sampai dihadapan wanita paruh baya yang tak lain adalah dea (mamanya) 

"vino?" dea terseyum manis senang melihat putranya

"duduk dulu, nak" ujar dea Masih dengan seyumnya, vino menurut

"gimana kabar kamu, seyna, Dan... Papah kamu?" Tanya dea

"Peduli?" Balas vino dengan nada dingin khasnya

Senyum Dea sedikit luntur karna anaknya ternyata sebenci itu padanya

"Maaf, maafkan mama. Mama pergi karna Ada alasannya" dea menunduk

"Apa? Apa alasannya?" Tanya vino

Dea membungkam, tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya

"karna mau bersama dengan selingkuhan mama?" vino

Dear terkejut mendengarnya kini matanya menatap dalam vino

"Kenapa? Bener kan?" vino

"nanti, nanti pasti mama jawab. Waktunya belum tepat vino. Kamu gaakan paham" jelas dea

"Kapan mah? Vino gamau Kalo nantinya vino salah sangka" lirih vino

"ah iya, seyna sekarang kelas berapa?"  dea mengalihkan pembicaraan

"So. Mama pasti Tau lah, bukannya kemarin bertemu?" ujar vino

"Pertemuan ibu Dan anak yang sangat tidak diinginkan, seyna pasti sangat benci mama" ujar dea dengan Nada lemah

"Dulu Ada yang bilang. 'Sangat benci dengan sangat cinta itu gada Bedanya, cinta berawal dari benci Dan benci berawal Dari orang yang dicintai" ujar vino

"kamu masih ingat ternyata" dea terkekeh Dan vino ikut terkekeh, suasana canggung tadi berubah jadi suasana ibu Dan anak sedang mengobrol

"kata² mama ga pernah vino lupain, seyna juga ga pernah jauh dari kata² mama" vino

"Anak mama pada Pinter ya" dea

"kadang.. Seyna ngucapin kata² mama yang pernah mama bilang Sama vino Dan seyna. Tapi.." vino menggantung omongannya

"Kenapa?"

"setelah dia ngucapin kata² mama, Dia selalu bilang 'Aku benci ngucapin ini, udah lah bang, lupain omongan Aku tadi'

"segitu benci ya.. Mama merasa Ga pantes untuk ibu kalian" lirih dea

"seperti Kata mama.. 'Sangat benci Berarti sangat cinta' setiap sehabis papah Sama vino nasihatin seyna, vino masuk kekamar seyna, vino selalu Liat seyna tidur dengan Mata sembap sambil meluk bingkai yang ada foto mama" jelas vino

"Tap--"

"dia bilang Gapunya mama, padahal Dia sebenernya kangen mama tapi kangen itu ketutup Sama rasa kecewanya, mama ngomong baik² Sama seyna deh"

"tapi sebelumnya, vino mau banget Tau alasan mama pergi Waktu itu"

"nanti vin. Belum tepat. Yang kamu harus tau, cinta Dan sayangnya mama Sama papah, kamu, Dan seyna, ga pernah ilang. Mama pergi bukan karna Ada masalah Sama papah"

ALBARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang