Hari ini adalah hari yang sama bagi Suyeon. Perempuan dua puluh empat tahun yang hampir putus asa karena belum mendapat pekerjaan yang layak. Layak dalam artian gaji besar, perusahaan baik, jaminan, tunjangan, fasilitas dan yang terpenting bisa membuat orang tua pamer. Begitulah menurut eomma Suyeon.
Suyeon mengerti maksud eomma. Hidup berdua tanpa kepala keluarga selama sepuluh tahun membuat mereka hidup keras.
Sepuluh tahun lalu. Sebulan setelah pemakaman ayah Suyeon. Eomma menerima uang asuransi yang banyak. Serta jaminan biaya sekolah Suyeon sampai tamat SMA. Eomma adalah seorang ibu rumah tangga murni. Dia harus mencari cara agar bertahan hidup.
Eomma membeli sebuah ruko tak jauh dari pusat perbelanjaan teramai di Myeongdong. Lokasinya di dalam gang bersebelahan dengan toko bunga. Seorang diri, hanya bersama Suyeon, eomma membuka kedai bibimbap. Resep turun temurun dari keluarga eomma Suyeon sangat enak.
Suyeon suka membantu eommanya melayani pelanggan. Sampai lulus kuliahpun Suyeon masih saja sibuk di kedai Ji Bibimbap.
"Cari kerja sana. Susah-susah kuliah malah jadi pelayan kedai," gerutu eomma.
"Eomma kok gitu??" Suyeon cemberut.
"Siapa yang mau sama pengagguran seperti kamu. Jaman sekarang, wanita itu harus keren."
"Apakah aku kurang keren?" Suyeon menunjukan bisepnya yang rata.
"Kau! Setiap hari cuma pakai kaus dan celana jeans kumal seperti itu. Oh, rambutmu itu seperti tak pernah di sisir."
"Eomma tak sayang padaku lagi..."
"Itu demi kebaikanmu Suyeon!"
Eomma hanya tidak ingin Suyeon seperti dirinya. Ibu rumah tangga yang ditinggal mati suami sungguh berat. Setidaknya jika dulu ia bekerja tidak akan terlalu terbebani.
"Aku juga tak tahu kapan ada interview lagi..." Suyeon melipat lap meja yang baru saja ia pakai.
"Kau harus bekerja di perusahaan besar!"
"Ne eommaa!!! Tidak hanya bekerja disana. Aku akan nikahi CEO nya!!" Suyeon gemas dengan eomma yang selalu meracau tentang hidupnya. Ia pergi ke dapur lalu melepas celemek.
"Dasar anak nakal!!"
Suyeon melanjutkan pencarian lowongan kerja di laptop.
"Springday. Tour and Travel. Aku tidak bisa berhalusinasi bekerja disana..." Namun mengingat kalimat ibunya tadi Suyeon tak bisa berpikir. Submit.Springday adalah salah satu perusahaan penyedia jasa layanan tour dan travel terbesar. Mengingat saat ini Korea menjadi salah satu destinasi wisata paling diminati. Beberapa negara pun bebas visa untuk pergi ke Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We were Close
FanfictionJi Suyeon - Aku tahu kau akan selalu ada untukku. Lalu apa lagi yang ku inginkan darimu? Tidak ada. Kang Seungsik - Ini sulit daripada yang ku bayangkan. Berteman denganmu tak lantas baik-baik saja. Bertahun-tahun mencoba mencari makna pertemanan k...