02

12.2K 1K 67
                                    

Rasin membebaskan omega penari dari penjara bawah tanah. Dengan jubah milik Rasin, dia membawa omega tadi ke kamarnya.

Juhan membiarkan keduanya bicara empat mata tapi dia juga menyuruh penjaga untuk setia berjaga didepan pintu kamar, mengawasi  omega itu yang mungkin saja bisa melukai Rasin lagi.

Di dalam kamar, Rasin duduk diatas kasur sedangkan omega tadi yang hanya berbalut jubah Rasin setia berdiri menutupi tubuh polosnya.

Rasin yang belum pulih sepenuhnya bersandar dikasur dengan mata yang setia menatap kearah omega tanpa nama tadi.

"Katakan, siapa namamu ?" Tanya Rasin penasaran.

"..." tapi omega tadi hanya diam menanggapi pertanyaan Rasin.

"Kamu tidak mau bicara ?" Rasin mengambil segelas air lalu meminumnya.

Glup.

"Hm ?" Rasin melirik omega tadi yang tiba-tiba menatap dia minum. Rasin tersenyum lalu menyodorkan gelas yang dia pegang.

"Kamu haus ?" Omega tadi mengangguk cepat.

"Hm.. kemarilah dan minum" tanpa berpikir panjang, omega tadi berjalan mendekat.

Saat dia berniat menyentuh gelas yang ada ditangan Rasin.

Grep!

Deg!

Rasin dengan cepat menarik tangan omega tadi yang membuat dia langsung terbaring dibawah Rasin.

Deg...deg..deg.. omega tadi meremas kedua lengan Rasin dengan tatapan takut.

"Hmfh.. " Rasin tersenyum melihat mimik wajah yang dia lihat. Dia belum pernah melihat wanita atau omega yang dia sentuh sebelumnya berwajah seperti penari satu ini.

".. apa yang terjadi ? Kamu takut ? Kenapa baru takut sekarang.. tadi kamu bahkan tidak memasang wajah ketakutan saat berhasil menusuk dadaku" Rasin menunjuk dadanya yang sudah terpasang kain putih.

Omega penari tadi hanya mengigit bibirnya, dia tidak akan bicara hanya untuk menolak Rasin.

Rasin terus tersenyum, tangannya perlahan turun mengusap pelan paha dalam omega ini.

"Nn!" Dia mencoba menahan tangan Rasin yang mulai turun menyentuh tempat sensitif dari omega penari tanpa nama.

"Mmm!!" Tangan besar Rasin memijat pelan milik omega tadi, sensasi aneh memenuhi kepalanya.

Pijatan lembut hingga kasar dari Rasin berhasil membuat desahan lolos dari bibir merah mudanya.

"Aaahh!! Aaahh!!" Seringai terlihat menghiasi bibir Rasin, suara yang keluar terdengar sangat erotis dan mengoda untuknya.

"Hah-Ah!" Desahannya tertahan saat Rasin menutup lubang kecil diujung p*nis omega tadi.

"Nn! Nn!" Dia terus mencoba melepas tangan Rasin dari p*nisnya tapi gagal, kekuatan Rasin lebih besar darinya, ukuran tubuh kedunya pun sangat jauh berbeda.

"Katakan siapa namamu, kamu boleh keluar setelahnya"

Omega tadi terus mengelengkan kepalanya menolak kata-kata Rasin. Tapi bukan Rasin kalau dia belum mendapatkan apa yang dia inginkan, mendapat penolakkan libido Rasin semakin naik.

Rasin menarik celana yang berhasil membuat omega tadi membulatkan matanya lebar.

P*nis Rasin terlihat sangat besar untuk omega yang memiliki tubuh mungil sepertinya.

"Kamu mau bicara atau aku perlu membuat mu bicara dengan cara lain .. hm ?"

Deg! Mata omega tadi semakin membuat saat Rasin mendorong kaki kanannya kedepan. Dia bisa merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibir holenya.

Grep! 
Omega tadi menahan tangan Rasin lalu menatap mata Rasin lekat.

"Za-zain.. namaku Zain.." katanya dengan suara pelan.

Rasin terdiam mendengar suara lembut dari omega tadi. Bukan hanya wajah, ternyata dia juga punya suara yang merdu di telinga Rasin.

.
.

Bersambung ...

Hai... Hai.. cerita Kill The King ada di Karya Karsa ~
Silahkan mampir kesana untuk membaca ~ Terima kasih.

 cerita Kill The King ada di Karya Karsa ~Silahkan mampir kesana untuk membaca ~ Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(TAMAT) Kill The King (BL21+ Omegaverse) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang