1 Please

11 3 0
                                    

Awan mendung sudah biasa menjadi view harian ketika bersekolah di sekolah yang satu ini

Cat kuning kecoklatan menjadi pembeda sekolah ini dengan sekolah lainnya. Dengan pernak pernik lukisan serta barang barang dengan unsur sejarah yang menggantung di dinding memberi kesan beda saat menginjakkan kaki untuk kali pertama di sekolah ini.

Begitupun yang dirasakan gadis yang baru saja turun dari mobil hitam di parkiran khusus mobil itu.

Namanya Talia, gadis perawakan tinggi dengan rambut sebahu itu berjalan pelan mengikuti kedua orang tuanya yang melangkah mendekati gedung utama sekolah ini.

"yah, beneran mau nyekolahin aku disini?" cicit gadis itu setelah memasuki pintu gedung utama sekolah.

Tidak ada balasan. Tentu saja. Lagipun hanya telinga super duper sensitif yang mungkin bisa mendengar kalimat gadis bernama Talia itu.

Tuk tuk tuk

Gema sepatu sedang beradu dengan ruangan sepi sedikit membuat bising di gedung tersebut, saking sepi ruangan yang gadis itu pijak.

Tak ambil pusing, kedua orang tuanya lancar lancar saja berbelok ke kanan dan kiri lalu lurus seakan tau pasti tempat yang akan mereka tuju.

Satu helaan napas lega dari ayah gadis bernama Talia tersebut saat ruangan dengan papa nama "TATA USAHA" berada tepat di depan matanya.

"Hufth"

Oh? tidak. salah. Gadis itu pun menghembuskan napas tanda lega setelah lelah berputar sana sini karena ayahnya yang bersikeras mencari ruangan itu sampai dapat. Beberapa kali bertemu dengan lorong buntu tak bisa membuat ayah gadis itu menyerah mendapatkan ruangan yang sedari tadi ia cari.

Dan di sini gadis itu berdiri setelah mengurus beberapa perlengkapan data serta asrama yang akan dibutuhkannya.

Bardiri di depan pintu yang lagi lagi bewarna kuning kecoklatan. Bedanya pintunya terlihat lebih kecoklatan lagi dibanding cat dindingnya. Sepertinya selera sekolah ini kuning kecoklatan. Ada banyak sekali jenis kuning kecoklatan yang dapat matanya tangkap hari ini. Bahkan sekalipun tak pernah terbesit di pikirannya bahwa akan ada banyak sekali jenis warna dalam satu warna.

Ceklek

Bunyi suara pintu terbuka membawa gadis itu kembali dari khayalannya mengenai jenis jenis cat, gema mengikut seiring dengan langkah kaki ke dalam kamar bernomor 131 di asrama putri tersebut. Dan....

"Hai........"

***

Hai...aku harap kalian suka sama cerita aku ini. Dan Selamat membaca;)
Hope you enjoy this story😉

Love, lovetheyoung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why This Is So Important?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang