Prolog

504 32 4
                                    

.

.

.

Lagi gabut sambil asik menscroll instageram. Kuroo berwajah masam setelah melihat sebuah postingan

"cuy muka lu dah jelek jangan ditambah tambahin"

Kuroo melemparkan bantal ke arah Bokuto

"sialan lu" Kuroo menceletuk karena lemparannya dihindari Bokuto

"oy oy napa si sensi bat, pms lu?"

"ini noh! si ular jadian"

"Oh Suguru... Ya terus kenapa?"

"gue jadi rindu berat sama seseorang aja gitu" Kuroo mulai alay

Kuroo bukan iri ataupun mengincar perempuan yang sedang jadian dengan Suguru. Ia hanya merasa panas saat melihat rivalnya itu dapat bermesraan tanpa terhalang jarak seperti dirinya dengan pujaannya di Miyagi.

"pengen gitu modus meluk Tsuki lagi" Kuroo mulai merista mengingat kenangan indahnya saat berboncengan dengan Tsuki yang bersusah payah mengayuh pedal sepeda.

Hal tersebut terjadi karena Kuroo beralasan sedang keram otot padahal bohong. Poor Tsuki :(

"btw kemarin gue ketemuan sama Akaashi"

Insting Kuroo berdering merasakan serangan akan datang

"gue lapar kan, jadi mau cari makanan nih. Ternyata ketemu sama Akaashi di market, katanya mau kerumah soalnya doi tau bokap nyokap gue lagi keluar kota, jadi tadi malam gue dinner masakan Akaashi, enak banget masakannya!-

Jiwa Kuroo mulai bergejolak

-terus lu tau ga, Akaashi ngijin nginep dong dan kami berujung... You know hehehe~"

Bokuto menggaruk tengkuknya tidak menyadari ruang kamar sudah dipenuhi aura hitam yang keluar dari tubuh Kuroo

"Eh? Kuroo? Lu napa nyodor piso gitu? Bahaya tau"

"gue bunuh elu boleh ya?"

Dan terdengarlah keharmonisan melodi antar burung hantu sekarat dan kucing garong dari kediaman Kuroo


.

.

.

To be continued

lagi pengenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang