Secret 26

910 168 12
                                        

Chapter 26 : Sebuah Permainan Kecil

Chapter 26 : Sebuah Permainan Kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vincent, jangan begini"

Rengekan itu terdengar jelas di telinga Vincent. Masih dengan setengah sadarnya, Aylie menatap wajah Vincent yang berada di atasnya kemudian kembali menatap ke arah sungai Han. "Begini apanya?" tanya Vincent, ia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh orang mabuk

Aylie berdecak kemudian beranjak dari pelukan Vincent, ia menatap laki-laki itu kesal. "Kau bodoh! Sudah itu saja!"

Vincent tertawa kecil ia berdiri kemudian berjongkok. Aylie yang masih terduduk di rerumputan itu menatap Vincent aneh, hujan sudah berhenti sejak lima belas menit yang lalu. "Ayo naik!"

Aylie yang sedang melongo itu segera berdiri, dengan langkah kaki linglung khas pemabuk ia berjalan mendekati punggung Vincent. Kemudian ia mengalungkan kedua tangannya pada leher Vincent dan naik ke punggung nya.

Vincent berdiri ketika dirasanya Aylie sudah naik ke punggungnya. Gadis itu menaruh kepalanya di pundak Vincent dan kembali tertidur. Vincent tersenyum sambil berjalan menuju ke arah mobil yang ia parkiran tak jauh dari sini. Ia berharap dapat berlama-lama dengan Aylie seperti ini

___

Sekolah sudah kembali seperti semula, terhitung sudah sekitar satu minggu yang lalu kematian ayah Aylie. Gadis itu juga tak berminat memiliki teman lagi, selama sekolah waktu yang ia habiskan hanyalah merenungkan diri di rooftop. Terkadang membolos dan dipergoki oleh Vincent dan teman-temannya

Seperti saat ini, Vincent dan yang lainnya sedang berjalan menuju ke rooftoop, mereka melihat pintu yang terbuka sedikit. Menampilkan siluet seorang gadis yang tengah terduduk di dinding pembatas. Vincent berjalan mendekati Aylie dengan tangan kanan yang dimasukkan ke dalam saku celana

Ia berpegangan pada dinding pembatas, Aylie merasakan kehadiran laki-laki itu dan memilih untuk mengabaikannya. Kakinya berdiri pada pembatas dinding, jika bergerak maju sedikit saja sudah di pastikan bahwa ia akan jatuh dari sana

Vincent berdehem sebelum memulai pembicaraan mereka, "Kau bisa saja jatuh dari sini"

Aylie diam. Mengabaikan Vincent ia beranjak dari duduknya kemudian berjalan cepat meninggalkan rooftoop, Jimmy menghampiri Vincent yang tengah menatap punggung Aylie yang perlahan menghilang. "Dia sedikit aneh, apa kau tidak ingin membantu mengakhirinya?"

Vincent menggeleng, "Kau tau kan, semua ini hanya akan berhenti ketika ia benar-benar telah menyerahkan jiwanya"

Michael berdecih, "Vincent. Kau tau semua nya namun tidak memberi tahunya"

Vincent tersenyum miring. "Michael, coba aku tanya. Bagaimana rasanya ketika kau datang ke bioskop untuk menonton film, namun kau terlambat sehingga film yang kau tonton sudah memasuki adegan terakhir?"

The Secret | TELAH DI TERBITKAN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang