-Perpisahan pasti akan selalu ada dalam setiap pertemuan-
Pagi ini disebuah kamar yang sangat besar dan mewah, seorang remaja sedang terlelap dibawah balutan selimut tebalnya. Berkali-kali sang jam becker berdering dan berusaha untuk membangunkannya, namun remaja tersebut tak kunjung membuka matanya. Sedangkan diluar kamar, terdengar suara seseorang yang juga sedang berusaha untuk membangunkan remaja tersebut "Reina ayo bangun, ini udah jam 6!!!" teriak Venya Bunda dari remaja yang bernama Reina.
"eughh"
Reina terbangun dan mengambil jam becker yang berada dinakas samping tempat tidunya.
"Astaga!? Bunda kenapa nggak bangunin kakak si" racau Reina lalu segera turun dari tempat tidurnya.
Sekarang jam menunjukkan pukul 06.15 dan Reina harus berangkat sekolah Pukul 06.45 dan itu artinya dia masih punya waktu untuk bersiap sekitar 25 menit.
15 menit kemudian Reina keluar dari Kamar Mandi dan ia segera bersiap, untungnya hari ini hanya kegiatan kerja bakti, bukan belajar. Jadi dia bisa sedikit santai, namun tidak dengan pikiran Reina. Reina itu adalah anak yang sangat tepat waktu, sedikit ia terlambat ia akan marah-marah nggak jelas.
Setelah selesai bersiap Reina langsung turun kelantai bawah untuk sarapan. "Loh kak, kok pakek pakian gini sih?" Doni ayah Reina, "Em hari ini nggak belajar yah, karena kan udah selesai semesteran" saut Reina. "Itu artinya kakak pulang awal dong?" teriak Andre adik Reina dari lantai atas. "Iya, kenapa emangnya?" Reina
"Karena nanti Andre dirumah sendirian" Andre
"Lah emang bunda mau kemana?" Reina
"Bunda mau kerumah nenek" Bunda
"Kenapa bunda nggak bilang mau kerumah nenek?" Reina
"Kamu mau ikut?" Bunda
"Nggak sih hehe" Reina
Tin tin
"Tuh udah dijemput sama PACAR kamu" ucap Ayah dengan menekan kata Pacar.
"Apaan sih yah, Reno itu cuman temen kakak. Nggak lebih" Reina, Reno sahabat Reina dari sejak ia masih kecil
"Bilang aja gitu, padahal suka" Bunda
"Apasih, yaudah kakak berangkat ya" ucap Reina kemudian pergi dari ruang makan
Reina menghampiri mobil sahabatnya itu dan langsung membuka pintu mobilnya.
"Hey" sapa Reno
"Pagi, udh sarapan?" Reina sambil masuk kedalam mobil milik Reno
"Cie perhatian, udah kok" Reno
"Buruan jalan" Reina
"Siap tuan Putri" ucap Reno lalu menjalankan mobilnya
Hening~~~~
"Btw apa kabar hubungan lo sama sahabat gue yang super kalem?" Reina membuka pembicaraan
"Hmm ya gitu gitu aja" Reno
"Gitu aja? Maksud lo?" Reina
"Hm ya gitu, gue belum berani nembak dia" Reno
"Oh ya tuhan Reno, sampe kapan lo bakal kayak gini? Kalian itu sama aja tau nggak sih" kesal Reina
"yaya gue tau, udah nggak usah ribut. Buruan turun kita udah sampek" Reno
"Coba lah lo sedikit lebih berusaha lagi, denger yan Ren. Caca itu banyak yang suka dan otomatis lo banyak saingannya. Dan Caca itu cewek yang langka tau" Reina
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Teen FictionAku sadar jika Cinta tak harus memiliki dan dimiliki. Bangkit dari luka yang lama adalah yang aku lakukan sekarang. -Reina- Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Kamu pergi dan aku tidak tau keberadaan dan keadaan kamu sekarang, apa kamu baik-baik...