Jeon's Family [Slow Update]

1. Rahasia Jitu Taetae

Happy reading
~

Yoongi memijit pelipisnya dengan raut stres paling nelangsa sejagat raya.

Ia bersandar dengan kaki berselonjoran lurus di sebuah bangku taman.

Sekarang Minggu, hari krusial yang di iming-iming sebagai hari hibernasi paling menyenangkan dan akan Yoongi laksanakan.

Iya, rencananya sih begitu. Tapi siapa sangka, ketika dering jam weker di pagi hari —yang lupa ia non aktifkan sebelum tidur di malam sebelumnya— membuat dirinya terbangun dengan berat hati. Lalu tak lama ketika ia telah melenyapkan jam weker, pintu kamarnya telah diketuk dengan brutal.

Tak lupa dengan nyanyian do you want to build a snowman, yang membuat Yoongi merotasikan kedua bola matanya.

Bukan, bukan pada jenis lagu yang dinyanyikan dengan gembira di balik pintu sana. Agaknya Yoongi hanya merasa pusing dengan lirik yang dinyanyikan. Iramanya benar, tapi liriknya malah asal-asalan.

Jenis manusia yang bernyanyi tanpa mau peduli lirik salah, yang penting nyanyi. Sudah, itu saja!

Lantas ketika Yoongi hendak mengabaikan —pasalnya Yoongi masih berada dalam keadaan mengantuk— malah urung ketika jeritan membahana menyentak kesadarannya dengan tak elit. Membuat Yoongi berjengit kaget dengan mata monoloid yang membulat dan tubuh yang setengah miring, hendak rebahan.

"YUNG!!"

Ya sudah deh, Yoongi segera memilih beranjak dari kasur. Melangkah setengah hati menuju pintu lantas membukanya dengan sorot mata yang masih di atas awang-awang.

"Wae?" ucapnya pelan atau hampir mirip seperti berbisik lirih.

Sungguh Yoongi sangat mengantuk, tubuhnya terasa remuk berkat begadang semalaman guna menyelesaikan tugas sekolahnya lebih awal, agar hari Minggunya ia bisa puas tidur seharian. Dan sekarang kegiatan tidurnya —yang baru terlaksana selama empat jam— malah terganggu.

Sedangkan dalang di balik gangguan tidur Yoongi, kini menatap penuh binar pada tiga pasang bola mata.

Iya tiga, tiga adik kecil Yoongi yang menggemaskan. Saking menggemaskannya ingin Yoongi memesan peti mati untuknya lebih cepat.

"Yungie!" panggil bocah yang paling kecil, si bungsu dalam keluarga Jeon. Yang kini telah menginjak usia tiga tahun, Kookie. Jeon Jungkook lengkapnya.

Mata bulat milik Kookie mengerjab beberapa kali, kilau hazel miliknya berpendar semangat sekali, tak lupa dengan hentakkan kaki kecilnya berulang kali menyapa lantai keramik.

"Yungie! Main!" ucapnya menggebu, lantas diangguki dengan bersemangat oleh bocah yang lebih tinggi bebetapa senti dari Kookie.

"Yung! Ayo main di taman!" Jimin —kembar tak serupa Taetae— menyahut tak kalah semangat.