Bulan purnama kini tampak sibuk membulat sempurna seraya menyinari kegelapan malam.
Berbeda dengan Sepasang Kekasih Dewa "Arfazha" dan Dewi "Alletha" yang tengah berlari berusaha menghindar dari kejaran Penjahat kegelapan.Sampai langkah keduanya terhenti,tepat diujung tebing yang curam menghadap ke laut.
Kini mereka tidak dapat berbuat apapun karena kekuatan yang mereka miliki telah melemah akibat melawan sekawanan Prajurit Dewa Kegelapan yang ingin menghabisi keduanya yang harus segera melarikan diri dan berujung dikepung sekelompok Penjahat Kegelapan kembali yang siap menyerang mereka kapan saja.Ya…,Keberuntungan sedang tak berpihak pada keduanya yang harus kembali berurusan dengan mereka sekaligus kedatangan Dewa "Devaluesa Delion" yang tiba-tiba menyerang mereka.
"Ingin pergi kemana kalian berdua?" Dengan suara membentak tajam
"Kami ingin pergi ketempat yang takkan pernah kaudatangi" Sahut Sang Dewa Arfazha tak kalah membentak
"Apa kau belum puas menyiksa kami berdua dan memisahkan kami?" Tanya Sang Dewi Alletha
"Hahahaha" Tawa iblis seorang Devaluesa pun menggelegar
"Aku belum puas sebelum kalian benar-benar menderita ditanganku"."Memangnya Apa untungnya bagimu?" Tanya Arfazha menantang
"Karena setelah kalian berdua mati tidak ada lagi seorang dewa dewi penyelamat didunia ini, jadi hanya kalian berdua saja yang belum kuhabisi". Ujarnya
Setelahnya mereka bertarung habis-habisan,walaupun pada kenyataannya nyawa mereka yang menjadi taruhan akibat lawan yang tak sebanding dengan tenaga yang masih mereka miliki. Kini tinggal tersisa beberapa prajurit,dan Deavaluesa yang harus mereka hadapi selagi mereka masih bisa bernafas.
"Apa lagi yang harus kita lakukan?" Ucap Alletha pada Arfazha
Arfazha pun menoleh sambil berkata "Mari kita bereskan!"
Lalu melesat terbang kesana kemari untuk menghindari serangan Devaluesa dan membalaskan serangan Api besar tetapi serangan tersebut berhasil ditangkis sehingga
berhasil membakar pepohonan yang berada disekitar.Satu serangan berhasil diluncurkan kembali oleh Arfazha dan mengenai Devaluesa yang lengah,secara tak terduga serangan kekuatan kegelapan muncul dari arah belakang mengenai Alletha tetapi dialihkan dan berlanjut menghantam Arfazha yang masih siaga membuatnya terpental jauh hingga nyaris jatuh kelaut karena kini berada diujung tebing.
Alletha terkejut ketika menghampiri Arfazha yang sudah memuntahkan banyak darah dan berbagai luka goresan memanjang memenuhi seluruh tubuhnya sehingga membuat pakaian koyak tak beraturan."Heii,kau terluka" Ujar Alletha menangis
"Tak apa jika kau baik-baik saja" Mengelus lembut wajah Alletha penuh perasaan
"Tapi kau akan -" ucapannya terputus karena tiba-tiba Arfazha mengecup bibir Alletha sekilas.
Sambil mengusap wajah Alletha penuh sayang Arfazha pun berkata, "Se-selamat ting-gal ke-kasih-ku." Ucapnya terbata-bata.
"Tidak…kau tidak boleh mati." Ujar Alletha membenahi
"Tidak." Ucap Arfazha sambil menggeleng dan menjauhkan tangannya dari wajah Alletha. "Sampai jumpa dikehidupan berikutnya." itulah kata-kata terakhir yang terlontar dari Arfazha. Lalu,Arfazha memejamkan matanya dan berakhir lemas tak berdaya ataupun berkutik.
Kini ia terbujur kaku. Sehingga hal tersebut membuat Alletha menangis sambil meneriaki nama Arfazha," ARFAZHA!! "
Hatinya merasa sedih,hampa,sakit,dan dirinya merasa kehilangan akan sosok orang yang sangat ia cintai.
Devaluesa melangkah mendekati keduanya "Sudahlah biarkan dia mati".
"Itu menurutmu yang tak punya perasaan" Ucap Alletha berdiri menghampiri Devaluesa
"Apa kau juga ingin mati dengannya?" Tanya Devaluesa
"Iya.karena inilah pilihanku sebelum aku pergi"
Tiba-tiba entah darimana datangnya keristal-keristal es tajam menghantam dan menusuki tubuh Devaluesa hingga terbatuk darah.Uhukkk… uhukk…cuihh…!
"Dasar kau!!" Dengan gerakan secepat kilat Devaluesa mendekati Alletha lalu menikamnya dengan pedang bulan dan seketika Alletha pudar,bertebaran menjadi cahaya-cahaya putih bagaikan kunang-kunang yang mengikuti arah cahaya bulan purnama.
Devaluesa yang sedang sekarat pun masih dapat tersenyum,kemudian berakhir jatuh tak sadarkan diri.
Malam itu,terasa sunyi. Hanya terdengar suara angin berhembus dan ombak yang menghantam bebatuan tebing.
Dan malam itu juga adalah akhir dan awal dari sebuah takdir yang diciptakan dikemudian hari untuk sebuah cerita yang akan mengubah masa lalu kelam.
🍃🍃🍃 🌹 🍃 🍃🍃
Jangan lupa Vote + Comment setelah selesai membaca.
Sebagai tanda,jika kalian mengahargai penulis dan suka dengan ceritanya.
Maaf jika terjadi kesalan dalam penulisan,harap dimaklumi karena manusia itu tidak luput dari salah.😅🙇
"Tandai Typo!"Follow :
Wp : @WinterFlower175
Ig :@HanumNabellaSee you next time!😘love you all❤
Next part😋(>﹏<)tunggu ya~^♡"Borrahaee!" 💜
#StayAtHome
Guys!!\(^o^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Coming From Moon
FantasySuatu saat akan ditakdirkan 2 insan yang memberantas ketidakadilan dan kejahatan yang meraka alami dimasa lampau. Mereka terlahir karena takdir,takdir yang sudah ditentukan sebelum mereka terlahir. Bahwa mereka adalah pasangan yang terikat janji...