40

9 0 0
                                    

tentang aku yang menbenci kehidupan

"bersihkan baju mu itu" teriak nya setelah melihat ku dengan keadaan kotor akan cat.itu ibu ku syntia pramudja aku lahir dari nya 17 tahun yang lalu tak ada yang spesial dari hubungan kami selain status ibu dan anak. sedari kecil aku tak merasakan peran nya sebagai ibu dalam hidup ku aku tak sedih aku juga tidak menangis seperti biasa aku akan buang buang waktu mengemis kasih sekalipun ibu ku.

" hey jal***ng siap kan makanan untuk ku" itu teriakan arya pramudja.aku sedang berada di kamar ku sekarang memang rumah ku kecil wajar saja setiap teriakan akan menggema dengan jelas nya.arya pramudja lelaki berperawakan tinggi besar itu ayah ku salah satu pemeran yang membuat ku hadir di dunia sialan ini.aku hanya bisa menggambarkan tiga kebiasaan yang ia lakukan minum, tidur dengan setiap wanita,dan memukuli aku dan ibuku.ayah dan ibuku sebenar nya sama dalam hal kebiasaan.


aku terbangun pagi ini masih pukul 05:00 ini masih terlalu dini untuk kalian bukan?? tapi tidak untuk ku di setiap bangun tidur ku tak ku dapati jeda walau hanya mengumpul kan nyawa untuk sadar karna kenapa? aku selalu saja di sentakkan dengan tarikan ayah di rambut panjang ku"aku tak membesarkan mu untuk bermalas malasan cepat bereskan pakaian wanita itu" masih dengan menyeret ku dengan tarikan rambut,ayah berceloteh.aku tak bersuara bahkan ekpresi ku datar biasa saja ini ku alami dari umur 5 tahun aku sudah bosan dengan rasa nya.

BRUKKKL..

ayah menghempasku hingga membentur sudut ranjang kamar nya.

"bersihkan itu,lalu buatkan saya sarapan ibu jal**ng mu itu belum kembali" itu kata dan pesan ayah ku sebelum membanting pintu.aku berdiri menyisir dengan jari rambut panjang ku yang kusut karna tarikan ayah ku.tak ada yang lebih menjijikan di banding pandangku sekarang itu menurut ku. dengan tanpa ekspresi ku tatap wanita tanpa pakaian yang tertidur pulas di kamar ayah ku.lalu aku mengedarkan pandangan ku ada alat kontrasepsi,botol minuman, lantai yang basah,pakaian di mana mana,selimut berantakan serta beberapa lembar uang di samping kaki wanita itu,aku tak tau berpa persis jumlah nya. "membereskan aku hanya perlu melakukan itu"ucap ku dalam hati.

06:35 aku terus saja melangkah kan kaki ku tujuan ku sekarang adalah sampai kesekolah.aku mengeluarkan headset putih dari tas ku lalu mengeluarkan benda biru bermerk nokia dengan layar kecil nya.fokus dengan handpone mini ini aku mencari menu radio lalu mendengarkannya.di saat remaja lain mengakses internet dengan hp canggih nya aku menggunakan handpone mini dengan mengandal kan keunggulan telfon dan sms saja namun satu yang ku suka ada radio di dalam nya sehingga aku bisa mendengar berita yang sedang di bicarakan orang orang.

SMA TRISAKTI

07:10 belum terlalu ramai hanya beberapa orang yang bersamaan dengan ku melewati gerbang, biasa nya gerbang itu akan sesak jika pukul setengah delapan. aku melepas headset ku dan menempatkan nya dalam tas di balik punggung ku.aku melewati koridor dengan tenang sekolah ku ini memang tiga tingkat dengan kelengkapan elit fasilitas nya. kelas ku di lantai tiga kelas XII MIP2.sampai, aku menempat kan diri di bangku tengah sebelah kanan ketiga dari bangku pertama tepat di samping ku adalah jendela yang meghadap langung pada lapang besar milik sekolah ku dari sini aku bisa melihat segala aktivitas olahraga siswa siswa di sekolah ku.masih begitu sepi aku memutus kan menguncir rambut ku memperbaiki letak kemeja putih SMA ku dan menepuk rok ku yang nampak kusut lalu duduk kembali"membaca saja"ucap ku mengambil novel dari dalam tas ku

BRAKK,,"baiklah ini dimulai" kata ku dalam hati lalu menatap tanpa ekspresi segerombolan wanita di hadapan ku "hei,, bit**h" teriak nya di wajahku masih dengan ekspersi yang sama" jangan menyebut gelar mu di wajah ku" begitu kata ku dengan suara datar.nampak saja wajah merah nya dengan pupil mata yang membesar begitu pun teman²wanita nya."berani nya kau,, baiklah aku akan memberikan sarapan pagi untuk mu" Alisya Patricia itu nama lengkap nya yang aku tahu dia salah satu putri dari para pemilik andil dalam keberhasilan sekolah ku ini dia cantik,kulit nya putih,tubuh tinggi,body goals, kaya raya dan ah satu lagi prilaku busuk dan tak bermoral sempurna bukan??

shhhshh,,,,, terdengar ringisan, itu bukan ringisan ku. melainkan ringisan sekolompok wanita yang menjadi dayang dari Alisya.aku yang di sakiti mereka yang meringis aku tebak saja mereka seperti merasakan apa kalian juga?? para pembaca kisah AKU??

alisya menjambak rambut ku sambil sesekali menampar kedua pipi ku,dasi yang ku sematkan di leher ku tadi kini mengikat tangan ku sendiri, sedangkan tali sepatu yang semenit tadi telah mengikat kaki ku.

"berbicara lah miskin ayo berbicara dan lagi menangis lah ini menyakit kan bukann" ucapnya tepat di wajah ku.Aku memandang nya dengan tatapan kosong tak ada ekspresi kesakitan tak ada jeritan bahkan air mata.ruangan yang bertuliskan toielet wanita ini hanya di isi suara alisya dan beberapa kali ringisan kecil teman teman nya jika ia kembali pada aksinya

"berhenti membuang waktu ku" ucap ku sambil menatap wajah nya lekat

CUIHHH,, alisya meludahi wajah ku menampar wajah ku berulang ulang dengan segala kekuatannya,sudut bibir ku robek dengan pipi putih ku yang memerah

"sudahlah syah ini sudah masuk jam pelajaran kita bisa ketinggalan" dia raisa aku sempat melihat rasa iba di mata nya.

"biar kan saja tikus got ini memang harus di beri pelajaran karna berani melawanku" alisya membuka satu persatu kemeja putih ku hingga menyisah kan tanktop putih yang ku kenakan aku di guyur air tanpa henti"rasakan ini" ucap nya kerass "uhkk uhkk" aku terbatuk karna pernafasan ku terhalang guyuran air tidak sampai di situ aliya mengeluar kan cutter dan jeruk nipis dari tas sekolah nya

"kesini kau " kaki ku yang semula ku tekut kini lurus karna tarikan paksa alisya.di singkap nya rok selutut ku hingga paha atas "wah wah ternyata kau merawat kulit mu juga,, emm biar ku percantik yah dengan ukiran manis di paha mulus mu ini" ucap nya sambil menaik turun kan pisau cutter nya

"apa yang kau lakukan syah,, kau bisa dalam masalah kurasa cukup untuk hari ini" raisa kembali bersuara

"diam kau,, atau kau juga ingin hah??" kata nya menatap jengkel raisa

AHhhhh,,, itu suara tertahan ku di balik mulut yang di sumpal oleh kemeja putih ku alisya benar benar menggores pahaku dengan cutter tidak ini bukan menggores aku merasakan pisau nya pada lapisan dalam kulit ku lalu darah merembes dari pahaku bercampur air yang masi mengalir pada lantai usai menyirami ku tadi " mari kita berikan pemanis cantik" alisya berkata sambil memeraskan jeruk nipis pada goresan cuttur nya yang masih terus mengeluarkan darah dengan derasnya.

wajah ku pucat tak ada suara yang ku keluarkan tangan ku terkepal meredam sakit yang teramat. begitupun teman teman nya mereka bergidik ngeri melihat betapa iblis nya wanita cantik sebagai ratu nya



thanks for reading🙏
vote, comment! buat cerita aku sampai pada target.

AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang