Judul : Before You Go
Author : D.A
Genre : Romance, drama
Cast :
Doomi
Dongwo/infinite
Myungsoo/infinite
Eunji/A-pink
Dan lainnyaDon’t Plagiat.
Doomi P.O.V
Siang itu, aku tengah sibuk bermain dengan grup bangku paling belakang, di tempat bangku paling belakang ini aku bermain seperti layaknya anak yang masa kecilnya kurang bahagia. Hehehe.Mungkin saking tak puasnya waktu ku kecil bermain, makanya hingga kini yang umurku 16 tahun masih terus bermain dengan bebas dan senang.
Hari ini jam pelajaran kosong dan teman-temanku nampak sedang menikmati waktu kosong untuk tidur siang di banding bermain.
Jadilah aku duduk di lantai sambil sibuk melipat kertas untuk mengusir rasa kebosananku.
“Kau sedang buat apa?” tanya seseorang yang berjongkok di hadapanku.
“Aku hanya sedang melipat” jawabku pada Dongwoo teman sekelasku.
“Kau salah melipatnya” ujar Dongwoo seraya mengambil kertas yang ku pegang.
Tak, kuasa aku menahan kertas ini. Terlebih orang yang di hadapanku ini, bukan hanya ku anggap teman melainkan lebih dari itu, namun sayangnya aku menyimpan perasaan itu dalam-dalam.
“Nah, begini selesaikan” ujarnya yang langsung membuyarkan lamunanku.
“Pesawat ?”
Dongwoo pun mulai menerbangkan pesawat kertas yang ia buat itu dan wuffft, terbangnya lumayan bagus malah tanpa di sangka-sangka arah terbang kertas itu kembali ke arah kami. Lebih tepatnya mengenai kepalaku.
“Hahahahahaha” tawa Dongwoo.
Aku langsung bangkit berdiri dan kemudian menerbangkan kembali pesawat itu dan Wuuusssss...
“Tidak ?!!!!” kejutku saat pesawat kertas itu terbang melewati jendela dan keluar.
Aku hanya bisa terkejut dan memandangi pesawat kertas itu terbang dan mendarat di atap genteng pos keamanan.
Sungguh hal yang mengesalkan. Bagaimana aku mengambilnya?, padahal itu pertama kalinya aku mendapat buatan pesawat kertas dari Dongwoo. -_-‘’
“Sudahlah, lagi itu Cuma kertas” ucap Dongwoo di sampingku.
“Bagimu itu memang kertas biasa tapi bagiku itu berharga karena kau yang membuatnya” ratapku dalam hati.
Akhirnya aku pun hanya tersenyum (memaksa) untuk meresponnya.
Keesokan harinya, Aku datang lebih awal karena hari ini Aku bertugas membersihkan kelas (piket).
Itu adalah pekerjaan yang paling tidak aku sukai apalagi jika harus menyapu kelas yang penuh debu dan kotoran sampah di mana-mana.
Aku ambil sapu dan aku mulai membersihkan paling belakang.
Menuju bagian kursi belakang Aku menemukan sebuah pesawat kertas dan periksa bagian-bagian pesawat itu yang sepertinya mirip dengan kemarin.
Ketika ku buka, lipatan kertas terdapat beberapa coretan. Aku penasaran dan aku mulai duduk untuk membaca isi coretan tersebut.
“Maafkan aku jika waktu itu aku benar-benar berlaku hal konyol yang membuatmu malu. Tapi, sejujurnya aku tidak ingin kita pisah, ini terlalu cepat untukku terima. Namun kau tahu, hanya kau yang dapat mengerti aku. Aku mohon ayo kita balikkan lagi” ucapku membaca.
“Hmm, ini bukan kertasku tapi punya Dongwoo” terkaku.
Aku hafal dengan kertas ini terlebih aku sering membagikan buku para siswa.
Tapi kira-kira siapa perempuan yang ia maksud di kertas ini.
Hatiku mulai merasa tidak nyaman terlebih, kini aku tahu bahwa Dongwoo menginginkan kata ‘balikkan’ kepada seorang perempuan yang belum ku ketahui.
Merasa kesal dengan pengakuan yang ada di kertas ini.
Aku langsung merobeknya sampai menjadi kecil, dan kini aku harus dapatkan informasi tentang siapa perempuang yang Dongwoo maksud, karena Aku tidak ingin ada saingan untuk hal cinta ini.
Siang hari, Aku tengah di luar pintu kelas sambil memandangi lantai bawah bersama teman-teman bangku belakang.
Walaupun kini Aku sedang bersenda gurau tapi entah kenapa hatiku tidak ikut merasa senang melainkan cemas memikirkan siapa perempuan yang ada di kertas itu.
“Hei, di mana Eunji?” tanyaku.
“Dia sedang di depan pintu” jawab Lin.
“Sedang apa dia?” pikirku seraya beranjak keluar.
Belum sempat langkah ini keluar dari pintu. Mata ini nyatanya sudah menangkap Dongwoo yang tengah berbicara serius dengan seseorang.
Dengan cepat Aku menghindar dan berdiri di belakang pintu untuk mendengarkan apa yang terjadi.
Tanpa membuat anak-anak kelasku curiga dengan sikapku, aku berpura-pura sedang menelpon seraya menguping pembicaraan mereka.
“Kalau memang kau merasa menyesal, apa yang mau kau lakukan untuk memperbaiki hal itu ?” ucap Eunji.
“Aku akan melakukan hal yang kamu inginkan” ucap Dongwoo.
“Aigomonina(OMG)?!, apa Dongwoo pabo(bodoh)!” rutukku dalam hati.
Bagaimana pun juga Eunji itu temanku, dia terkadang terkenal kejam kalau sudah kesal dengan seseorang sekalipun pacarnya sendiri.
Terakhir Dongwoo pernah di suruh lompat ala Vampir dari sekolah sampai pulang rumah.
Dan, kebetulan Aku yang di suruh mengawasinya.
Flash Back
“Apa kau tidak malu seperti ini?” tanyaku di belakangnya.
“Tidak. Lagi pula ini karena salahku membuatnya menunggunya sampai 3 jam” jawabnya seraya terus melompat.
‘Aku saja yang suka padamu, tidak tega menyuruhmu seperti ini’ benakku.
“Tapi, aku senang karena kau juga ada di sini” ucapnya lagi.
“Senang ?Maksudmu ?”
“Karena, aku jadi tidak merasa kesepian saat ku melompat” jujur Dongwoo.
“Hah? Aku ini Cuma di suruh melihat hukumanmu saja, ah sudahlah cepatlah! Aku capek” keluhku.
Inilah sikapku yang selalu berbohong setiap ada bersamanya. Bersikap ketus, masa bodo dan terkesan tidak peduli.
End Flash back
“Baik jika kau merasa menyesal, aku minta besok kau berpakaian perempuan selama 1 minggu penuh, apa kau keberatan?” tantang Eunji.
Aku terkejut dengan apa yang ku dengar. Terlebih, itu adalah hal yang paling memalukan saat melihat orang yang ku sukai harus berdandan perempuan selama 1 minggu penuh.
“Apa Eunji sudah gila ?” gumamku.
“Hei, Doomi kau sedang apa ?” tanya Lin yang datang menghampiriku dengan wajah penuh bedak sehabis bermain kartu.
“Astaga wajahmu itu ?, Ayo kita ke ke kamar mandi” ajakku seraya menarik tangannya.
Ada alasan di balik Aku mengajak Lin, karena aku ingin melihat ekspresi Dongwoo saat tahu di tantang pacarnya itu.
“Hei, Lin, Doomi kalian mau kemana ?” tanya Eunji yang melihat kami melewatinya.
“Aku mau membersihkan wajahku” jawab Lin.
Sekilas Aku meliha ekspresi Dongwoo yang hanya terdiam dan tampak sedang berpikir.
“Ayo Lin, cepat kita ke kamar mandi” ajakku menarik tangannya.
Apa Dongwoo berani menerima tantangan itu ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go
RomanceAku menyukaimu tapi kamu pacar temanku. Aku memperhatikannya tapi apakah aku cuma bisa menjadi teman saja untukmu.