Jika ‘ya’, berati dia benar-benar bodoh dan lebih baik Aku berhenti menyukainya dari pada melihat hal memalukan.
Sambil menunggu di depan pintu kamar mandi perempuan, selang beberapa menit keluar laki-laki berkacamata tebal dari kamar mandi Laki-laki.
Dari penampilan memang terkesan cupu tapi kalau di perhatikan baik-baik dia itu memiliki mata yang manis saat menatap matanya. Dia itu bernama Myungsoo.
“Sedang apa kamu di sini?” tanya Myungsoo sambil menaikkan sedikit kacamatanya.
“Oh, aku sedang menunggu temanku” jawabku sambil tersadar melihat sesuatu yang terbuka.
Oops.
“Hmm, Uhuk-uhuk..sst..ssst Myungsoo itu” tunjukku ke bawah saat tahu celananya belum di resleting.
Myungsoo melihat arah tunjukku dan wajahnya memerah malu dan dengan cepat langsung ia resleting sebelum orang lain melihatnya.
“Terima kasih” ucapnya pelan dan bergegas pergi dengan wajah yang masih memerah malu.
Untung saja Aku yang melihatnya bukan orang lain, bisa-bisa dia di permalukan.
Ada beberapa orang yang ada di sekolah ini sering memperlakukan anak-anak cupu termasuk Aku, tapi bedanya aku masih bisa memilih mana yang boleh di permalukan dan mana yang tidak.
“Hei, Lin cepat sedikit” ucapku sambil mengetuk pintu kamar mandi.
Bruk!
Aku mendengar sesuatu yang agak kasar di suatu tempat.
Buk, Buk, Buk, Buk.
Lagi-lagi terdengar bunyi itu dan Aku mencoba tidak peduli karena ku tahu itu adalah Genk The KillX yang sedang beraksi dengan manusia lemah.
Aku tidak ingin melihatnya karena bisa membuatku kena masalah yang tidak ku inginkan.
“Ayo, kita ke kelas” ucap Lin yang sudah keluar dari kamar mandi.
Pikiran ini entah kenapa masih penasaran dengan jawaban tantangan Eunji.
Dan ku harap Dongwoo tidak menerima, Toh, itu bisa menjadi catatan hitam tersendiri bagiku.
Di kelas Aku tetap bermain seperti biasanya dan tampak tidak perubahan di antara Eunji dan Dongwoo.
“Hei, Doomi” panggil Eunji.
“Ada apa?”
“Ah, tidak jadi deh, maaf mengganggumu” ucap Eunji.
“Aneh sekali”pikirku.
Bel pulang telah berbunyi dengan cepat Aku bergegas mengenakan tas ransel.
Tetapi, Aku sesaat berhenti bergerak saat tahu Dongwoo benar-benar tidak ada di kelas, hanya ada ransel dan Swetter yang masih terpajang di bangkunya.
“Kalian duluan saja, aku masih ada urusan” ucapku pada teman-temanku.
“Dia kemana ?” pikirku.
“Kau belum pulang?”
“Myungsoo ?” kejutku.
“Kau kenapa sendirian di kelas, apa kau mau menginap di sini?” ucap Myungsoo sambil memasukki kelasku.
“Kau bercanda, aku Cuma menunggu seseorang” jawabku.
“Dongwoo” tebak Myungsoo.
Aku hanya tersenyum menanggapinya.
Ya, Myungsoo lah yang tahu tentang perasaan suka ku pada Dongwoo walaupun, Aku tidak berkata apapun tentang perasaanku secara terus terang tapi Myungsoo sudah dapat menebaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go
RomanceAku menyukaimu tapi kamu pacar temanku. Aku memperhatikannya tapi apakah aku cuma bisa menjadi teman saja untukmu.