Cemburu

782 108 22
                                    

"Masih pagi udah ditekuk aja itu muka, mending bantuin beres beres kamar biar ga diceramahin Hyunsuk hyung lagi" Jaehyuk mengangkat bekas bekas kardus sepatu yang tergeletak di lantai kamar Jeongwoo, menyusun satu persatu di sudut lemari agar terlihat rapi.

"Hmmm"

"Ham hem ham hem daritadi, emang kita lagi perform stage mmm" Jaehyuk mendekat ke arah ranjang di kamar Jeongwoo. Menjitak kepala yang lebih muda, terlalu asik bermain ponsel miliknya kemudian mengaduh setelah terkena jitakan.

"Makanya kalo dibilangin yang lebih tua nurut jangan nanti nanti doang"

"Hmm"

Jaehyuk mendengus, menghembuskan nafasnya sabar. Ia duduk di samping Jeongwoo yang berada di ranjang bagian bawah miliknya. "Lo kenapa?" tanya Jaehyuk.

Sejak ia masuk ke kamar tadi, Jeongwoo terlihat memandangi ponsel di genggamannya dengan raut merengut, tertekuk. Entah apa sebabnya Jaehyuk tidak tahu, ia sedang membereskan kamarnya dari pagi karena sang manager akan melakukan pengecekan mingguan di asrama siang nanti.

Tiba tiba saja ia kepikiran untuk engecek teman sekamar lamanya apakah sudah pergi berberes ataupun belum. Dan ternyata pemuda tan tersebut malah enak enakan berselonjor di atas ranjang miliknya, menurut Jaehyuk.

"Gapapa" jawab Jeongwoo. Pemuda asal Iksan tersebut kemudian merapikan bantal dan seprei, tak lupa melipat selimut miliknya.

"Ngomong gitu terus daritadi, tapi muka udah 11 12 sama baju yang belum disetrika" cecar Jaehyuk, bermaksud untuk memancing rekan satu grupnya untuk bercerita.

"Hmm"

Jaehyuk mendengus mendengar jawaban pemuda Park tersebut, sebelum kemudian mulai mengira ngira penyebab yang menjadikan Jeongwoo mengkerutkan wajahnya sejak pagi. Yah, tidak biasanya.

Tiap pagi Jeongwoo yang paling heboh dan tingkahnya pecicilan mengajak member yang lain keluar untuk mencari sarapan bersama.

Dengan tengil berlarian di asrama menggunakan alasan 'work out' untuk menambah massa otot kakinya. Pernah sampai ada tetangga mereka yang berada di unit bawah datang ke dorm mereka berenam memprotes suara bising akibat hentakan kaki Jeongwoo.

Namun untuk pagi ini sedikit berbeda. Jeongwoo yang biasanya hyperaktif tersebut tiba tiba saja menjadi diam dan murung, tidak biasanya.

"Haruto?"

"Hm?"

"Gara gara Haruto?"

"Gak"

Yang barusan menjawab langsung memalingkan wajah, menghindari tatapan dengan lawam bicara. Berusaha menyembunyikan raut salah tingkahnya.

Jaehyuk mendekatkan wajahnya ke Jeongwoo, menelisik pemuda kelahiran 04 tersebut dari ujung kaki sampai kepala. "Terakhir lo marahan sama Haruto sensinya sama orang satu dorm, mirip kaya sekarang"

Skak mat.

"Apaan, ngomong sama dia hari ini aja belum sama sekali"

"Masa?"

Jaehyuk tahu kalau adik satu grupnya itu menyimpan rasa kepada pemuda asal Fukouka, Jepang tersebut. Hanya saja ia terus saja denial tidak mau mengakui.

"Hmm" Jeongwoo bergumam, memunguti handuk basah yang ia gunakan tadi pagi untuk mandi. "Terus kenapa? Lo kaya gini pasti ga jauh jauh sama itu tiang satu"

"Gapapa"

Ingin sekali Jaehyuk menjitak kepala Jeongwoo sekarang. Daritadi ia tanyai hanya dijawab dengan deheman saja. Mana bisa ia membantu kalau tidak tahu akar masalahnya bagaimana?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MarshmallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang