Preview 1

1.3K 122 38
                                    

"Apa yang kau bawa Naruto? berat sekali kelihatannya."

"Entahlah Kiba, seingatku aku hanya membawa pakaian dan keperluan lainnya. Tapi perasaanku mengatakan bahwa Kaasan-ku telah menambahkan benda-benda yang lainnya."

"Okaasan-mu sungguh perhatian."

"Ya, terlalu perhatian."

"Ngomong-ngomong, untuk apa kau membawa kaktus segala Naru?"

"Aku tidak bisa pisah dengan kaktus ini, Kurama adalah kaktus kesayanganku yang kubeli dengan uang tahun baruku."

"Oh, yang benar saja Naru."

Pembicaraan ringan dua orang pemuda di sepanjang lorong asrama baru mereka terasa menyenangkan. Seseorang bernama Uzumaki Naruto membawa koper warna merahnya dengan sedikit kesulitan karena muatan di dalamnya terasa berat. Sedangkan di sampingnya, seseorang bernama Inuzuka Kiba juga membawa koper dengan warna senada dengan milik Naruto. 

Mereka terlihat akrab, tentu saja. Naruto dan Kiba adalah sahabat dekat sejak taman kanak-kanak. Kini usia mereka telah mencapai 18 tahun. Usia cukup untuk menempuh pendidikan di bangku perkulihan. Jadi di sinilah mereka sekarang, menuntun koper dan barang bawaan lainnya menuju kamar dormitory Konoha Art University.

"Kau kamar nomor berapa Naru?" tanya Kiba sambil melirik kertas di tangan Naruto.

"525, sayang sekali kita tak sekamar Kiba. Aku benar-benar sedih." Ujar Naruto sambil melihat angka '520' yang menunjukkan nomor kamar Kiba.

"Tenanglah Naru, kita hanya terpisah kamar. Tapi kita masih satu jurusan." Kiba tersenyum manis.

"Dorm masih sepi ya?"

"Kelihatannya memang begitu, penghuni asrama hanya menaruh barang mereka dan baru benar-benar tinggal 3 hari lagi saat tahun ajaran baru dimulai. Kau tahu Naruto, membayangkan kita akan tinggal di Dorm ini selama mengikuti pendidikan disini rasanya akan menyenangkan." Kiba tersenyum.

Naruto terkekeh pelan. Benar, pasti sangat menyenangkan. Naruto bisa merasakan hawa kebebasan disini. Jika di rumahnya, Naruto akan merasa seperti tahanan karena ibunya yang selalu menceramahinya, memata-matai tindakannya, mendiktenya, dan men-men-men yang lainnya lagi. Naruto menghela nafas mengingat hari-hari tinggal bersama keluarganya, sungguh kehidupan di rumah sangat sulit. Tapi disini, selama masa pendidikannya di jurusan musik modern dalam naungan Konoha Art University, Naruto merasa kebebasan masa lajangnya di depan mata. Ah~ indahnya hidup.

Dormitory Konoha Art University bernama 'Bombie Room', sebuah dormitory yang sangat besar. Terletak di area belakang kampus dekat dengan cafetaria pusat, gerbang belakang kampus dan jalan raya. Lokasi dorm juga menjadi tempat strategis untuk membelanjakan uang karena banyak toko-toko makanan, pakaian, penyewaan studio musik, hingga toko perlengkapan alat musik dan seni yang paling terlengkap di Tokyo. 

Ada juga 2 bangunan yang dijadikan sebagai galeri lukisan dan patung milik 2 seniman asal korea yang kini tengah berkarier di Prancis. Konoha Art University benar-benar tidak main-main dalam pendidikan seni-nya, para tenaga pengajar adalah lulusan terbaik Universitas seni se-dunia. Setiap tahunnya, Universitas Konoha Art ini hanya memberikan kuota tak lebih dari 2.000 orang dan 150 orang dalam kelas Internasional yang ingin bergabung dalam almamater Konoha. 

Lulusan dari Konoha biasanya akan terjun dalam dunia entertainment, panggung teather Wina, seniman proffesional atau menjadi komposer musik kelas dunia atau lain sebagainya. Sungguh antara beruntung dan pintar jika seseorang bisa menjadi mahasiswa Konoha. Seperti Naruto dan Kiba yang menjadi salah dua orang yang beruntung dapat masuk Konoha Art University.

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, Dorm Bombie Room adalah dorm yang besar. Ada 12 lantai dengan ratusan kamar di dalamnya. Saat ini, di tempat Naruto dan Kiba, mereka baru saja keluar dari lift di lantai lima Dorm tersebut. Lantai 5 lebih sepi bahkan nyaris tidak ada orang dibandingkan 4 lantai sebelumnya. Bisa dibilang, hanya mereka berdua saja di lantai lima ini. Naruto dan Kiba menahan nafas melihat deretan pintu kamar sepanjang lorong lantai lima yang berjejer di depannya. Dorm ini benar-benar luas dan besar. Mereka akhirnya menelusuri satu persatu nomor kamar.

Dormitory Boombie Room (OPEN ORDER)Where stories live. Discover now