.
.Liburan semester kali ini adalah liburan yang paling membahagiakan menurut zean,karena dirinya akan segera mengunjungi rumah kakek neneknya yang berada di greenland.
Desa yang sangat pas sekali untuk dirinya bersantai dan bermalas malasan,tidak ada pr yang numpuk,teman teman kelas yang menjengkelkan, dan satu lagi tidak ada Xian yang mengganggunya.
"Ze, sore ini lu mau ikut kita makan di kafe baru Deket rumah gue ga? Sekalian ngumpul bareng temen kelas sebelum liburan"ajak Clara,teman sebangku zean sekaligus sahabat kecilnya.
Zean menoleh sebentar lalu menatap Clara yang sedang membenahi alat tulisnya ke dalam tas pink kesayangannya.
"Sorry Ra, gue ga ikut"
"Sore ini gue harus beres beres soalnya besok pagi buta gue langsung berangkat" lanjut zean.
Clara mengerti, zean sudah bercerita tentang rencananya yang akan berlibur ke rumah nenek dan kakeknya.
"Santai, ini bukan liburan terakhir semester kita" ucapnya lalu tertawa
Zean ikut tertawa,berdiri dari tempat duduknya bersiap pulang.
"Gue duluan"pamit zean,Clara mengganguk lalu melambaikan tangannya.
Saat ini Zean duduk di halte bus, sambil menunggu bus datang Zean mendengarkan music rnb kesukaannya.
Merasa ada yang memanggilnya zean menolehkan kepalanya ke segala arah menelisik tempat tempat.
Disamping pohon jambu besar ia melihat Xian melambaikan tangan nya pada zean.
Menepuk nepuk jok motornya ,menyuruh zean untuk pulang bersamanya.Zean menggeleng dan kembali fokus pada musicnya.
Merasa di abaikan Xian menyusul zean ke halte.
"Ayo gue anter Lo balik"ajak Xian,nadanya sedikit memaksa."Lo duluan,gue naek bus"
Xian berdecak"ck.apa susahnya sih bareng gue!"
"Gak!"
Bus datang,zean berdiri lalu masuk bus Tampa memedulikan Xian yang terus memaksanya untuk pulang bersama.
"Zeanzing, untung gue suka"
.
."Bunda zean pulang!!" Pekiknya kencang.
Sarah mengulas senyum lalu mencium pucuk kepala putrinya sayang.
"Makan, dulu abis itu baru beres beres"titah Sarah
Zean menagguk lalu pamit untuk mengganti bajunya terlebih dahulu.
Rumah zean memiliki 2 lantai,lantai diatas dikhususkan hanya untuk kamar,ada 3 kamar diatas 1 kamar orang tuanya,1 kamar dirinya dan satu lagi dibiarkan kosong, masing masing kamar sudah mempunyai kamar mandi.
Lantai bawah ada beberapa ruangan ruang makan,ruang tamu,gudang,ruang keluarga,dapur dan ada ruang kerja ayahnya,
Namun ruang kerja ayahnya sudah tidak terpakai lagi,karena ayahnya meninggalkan dirinya ketika zean berusia 12 tahun.
Zean tidak tahu pasti penyebab kematian ayahnya karena sedang ada acara liburan sekolah,
Ketika ia menanyakan kepada Sarah,Sarah tidak menjawab,dirinya hanya menangis lalu memeluk zean dengan erat.Tidak mau membebani pikiran Sarah,zean memilih untuk tidak menanyakan hal itu kepada Sarah,ia takut bundanya akan lebih terpuruk.
.
.Omellet, menu makan sore ini,biasanya ia akan malam nanti malam, tapi dikarenakan malam ini ia akan beres beres jadi Sarah memutuskan untuk makan di sore hari saja.
Saat di meja makan,Sarah mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kayu dengan ukiran naga di atasnya,meletakan di atas meja.
"Zean" panggil SarahZean berdehem sebagai balasan.
"Ambil kotak itu lalu buka isinya"Zean menurut,ia mengambil kotaknya lalu melihat lihat setiap inci dari kotak itu sebelum membukanya.
'Ukiran yang bagus' fikirnya.Ketika kotak itu sudah terbuka dirinya terkejut melihat sebuah kalung berbandul naga emas,
Cantik sekali pujinya dalam hati."Bunda,this is so georgous"
Sarah tersenyum,lalu mengambil kalung itu dan memakaikannya pada leher jenjang zean.
"Kata kakek kamu,kalo umur kamu udah 15 tahun kalung itu wajib dikasih ke kamu"kata Sarah kembali duduk.
Zean terus tersenyum menatap kalung yang sangat keren nan cantik pemberian kakeknya itu,
Kakeknya memang terbaik karena setiap pemberiannya pasti dirinya akan selalu terpukau.Pandangannya beralih menatap Sarah
"Kenapa Bun?" Tanyanya penasaranSarah menggeleng tidak tahu
"Tanya saja pada kakekmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeandra Exilendra
FantasyZean adalah makhluk yang sangat anti sekali dengan namanya dunia fiksi, Dirinya kerap kali menyebut temannya yang suka membaca kisah pangeran dan putri sebagai tukang halu. "Lu tau ga? Gada kerjaan banget lu baca begituan!" Makinya sarkastik. . . . ...