KW #1

13 0 0
                                    

"Hallo, aku didepan Al." Ucap seorang  lelaki di atas motor sport nya yg terlihat sedang menelfon seseorang didepan pagar sebuah rumah.

"Ok, wait." Jawab seseorang dari sebrang telfon.

Tak lama keluarlah seorang wanita berseragam SMA berlari kecil dari pintu utama rumah nya sambil terbury-buru memakai sweater hitam, lalu dimulutnya terlihat sedang mengunyah sepotong roti.

"Apaan sih pagi-pagi udah ngerokok." ucap si wanita sambil membuka pintu pagar lalu berjalan kearah lelaki yg sudah menunggunya.

"Hehe, tanggung tinggal satu dikantong. yuk naik udah siang, nungguin kamu dandan lama banget. jawab lelaki tersebut.

"Oke, sesuai aplikasi ya bang." Ucap wanita itu sambil bergerak naik keatas motor sport yang sudah dua tahun ini menjadi sarana gratis ketika berangkat atau pulang sekolah.

Waktu mnunjukkan pukul 06.50 WIB pagi ini ketika sepasang kekasih itu berjalan menuju sekolahnya. Ya, dua manusia itu adalah Langit Afriliansyah Dei si cowok paling kocak menurut teman-temannya, dan Alana Meitista si cewek jutek menurut sebagian orang yg belum mengenalnya.
Langit dan Alana sudah menjalin hubungan sejak dua tahun lalu tepatnya ketika mereka sama-sama duduk dibangku kelas 1 SMA dan berada dikelas yang sama. (Cinlok ceritanya)
Sudah bermacam macam kisah dilalui oleh keduanya, mulai dari putus-balikan-putus-dan balikan lagi.
Langit yang super lincah dan sedikit nakal itu terlihat cocok dengan Alana yg cuek dan tidak mau ambil pusing.
Terbukti selama ini belum pernah terdengar ada pihak-pihak yang tidak menyukai hubungan mereka.

Pukul 07.10 motor Langit berhenti diparkiran SMA Abdi Negara yg sudah penuh sesak dengan kendaraan siswa-siswi lain, karena lima menit lagi memang bel sekolah akan berbunyi.

"Lang, aku turun disini aja deh, pusing aku liat parkiran penuh gini, aku tunggu disebelah mobil Kepsek ya?" ucap Alana kepada Langit lalu turun dari motor dan melepas helm.
"Nih helmnya" tambahnya lagi.

"Makanya bangun pagi, biar gak kesiangan gini" ucap Langit sambil mengambil helm dari tangan Alana.
Alana hanya nyengir kuda sambil berlari kecil menjauh dari parkiran motor itu. Sungguh, Alana tidak bisa berada ditempat padat seperti itu, apalagi melihat deretan motor-motor dengan bermacam-macam model dan warna.

"Yuk?" ucap Langit ketika sudah berada disamping Alana dan sedang merangkul pundak Alana dengan lengan kanannya.

Alana diam tak bergerak. "Terusin Lang, terusin aja sampe guru BK liat kelakuan kamu." Sungut alana sambil melepaskan tangan Langit dari pundaknya.

"Oiya lupa, pacar gue kan kaya ibu tiri galaknya kalo disekolah." ucap Langit sambil menarik kepangan rambut Alana lalu berlari menjauh darinya karna takut akan dilempar sweater oleh Alana seperti biasanya. Alana memilih diam dan melanjutkan langkahnya sambil memandang Langit yg sudah berbelok kanan kearah kelasnya, tak lama Alana tersenyum melihat kekasihnya itu dari belakang. Sungguh indah ciptaan Tuhan, batin Alana.

Ting...
Suara Handphone Alana berbunyi dari dalam saku baju seragamnya

08137865xxxx
Al?

Dahi alana mengernyit melihat pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenalnya, tapi diabaikannya karna menurutnya tidak terlalu penting.

"Bagi duit, Al." ucap Yusuf tepat disamping Alana membuat Alana kaget.
Alana menoyor kepala Yusuf sambil terus berjalan  tak menjawab ucapan Yusuf disebelahnya.
"Sakit anjir, otak gue cidera nanti." keluh Yusuf sambil memegang kepalanya.
Alana hanya mengangkat jari tengahnya kearah Yusuf lalu meletakkan tas nya diatas meja karna mereka sudah sampai didalam kelas.
Alana dan Yusuf teman sekelas dan sangat akrab karna sudah berteman sejak mereka kelas satu.

"Pasti begadang semalem kan lo?" Ucap Meira yg datang dari belakang Alana dan menarik kursi kesebelah kursi Alana. Melihat Alana menelungkupkan kepalanya diatas meja sudah bisa ditebak oleh Meira bahwa semalam Alana pasti begadang lagi. Meira sudah hafal betul tabiat Alana yg hampir setiap malam tidak bisa tidur, karena mereka sudah berteman baik sejak SMP.
Alana hanya mengacungkan jempolnya tanpa berniat mengangkat wajahnya, melihat hal itu Meira hanya mendengus dan mengelus-elus kepala Alana.
"Aww, sakit oon." Teriak Alana karna dengan sengaja Meira menjambak rambutnya.
"Eh sorry kelabasan ngelusnya." jawab Meira sekena nya. "Sengaja, biar lo bangun. Masih pagi dah nemplok aja dimeja, kaya cicak lo!" ucap Meira lalu kembali ke meja nya karna Pak Daru guru Ekonomi sudah masuk ke dalam kelas.
"Bangsuut lo." ucap Alana lirih kepada meira.

Lalu, kegiatan belajar mengajar pun dimulai dengan mata Alana yang sangat-sangat berat dan ingin tidur.

-
-
-
-
-
-
Next Part 2.

See u! 🌷

Please jangan hujat gue ya, gue baru nyoba buat nulis, dan masih bingung ni gimana cara nulis novel di Wattpad.

Salam, Map.

Kenapa Waktu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang