Note!
Ini adalah part 1.3 dari cerita Dandelion Purpose. Untuk part 0.1-1.2 bisa dibaca di akun @smilnw_
Thanks!
"Uwahhhhh."
Momo berlari keluar dari mobil dengan semangat. Ia merentangkan tangannya lebar-lebar. Menghirup udara disekitarnya dengan dalam.
"Haaaaahhh, eh? Aku melupakan Sana."
Dengan gerakan cepat, Momo langsung kembali ke tempat dimana mobilnya terparkir. Ia bisa melihat Sana masih duduk di dalam mobil dengan kepala yang sedikit keluar dari jendela. Matanya terpejam.
"Sana?" Panggil Momo. "Maafkan aku telah meninggalkanmu tadi. Ayo keluar."
Sana membuka matanya, lalu keluar dari dalam mobil di bantu oleh Momo.
"Tak apa. Susananya juga sudah terasa dari dalam mobil." Ucap Sana.
"Benarkah?"
"Tentu saja."
Momo tersenyum tipis. Ia kemudian menuntun Sana untuk duduk di bagian depan mobilnya. Sepertinya, menikmati pantai seperti itu menyenangkan juga.
"Duduklah disini." Ucap Momo sambil menepuk-nepuk bagian depan mobilnya.
"Bolehkah? Bagaimana jika mobilmu rusak?"
"Eiy, tentu saja tidak. Mobilku ini kuat kau tahu? Lagipula, aku juga akan menemanimu duduk disini."
"Baiklah."
Sana menurut, kemudian mulai mendudukkan dirinya di bagian depan mobil bersama Momo. Tidak ada lagi yang berbicara. Mereka sibuk menikmati pemandangan pantai dengan caranya masing-masing. Jika Momo memandang lautan luas didepannya, maka yang Sana lakukan adalah menikmati suasananya dengan mata yang terpejam. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menikmati semuanya. Selain mendengar deburan ombak yang saling bersahutan, Sana juga bisa merasakan bagaimana angin pantai menerpa wajahnya dengan kencang, sampai menerbangkan semua rambutnya.
"Sana." Panggil Momo.
"Hm?"
"Mau ku gambarkan bagaimana pemandangan di depan sana?"
"Tentu saja." Jawab Sana antusias.
Momo menatap lurus ke depan. Senyumnya tercipta begitu saja. Birunya air laut yang terbentang luas, hamparan pasir putih, ombak yang tidak terlalu besar dan angin yang terasa begitu menyegarkan. Belum lagi, Momo sengaja memilih pantai dengan sedikit pengunjung. Bukan apa-apa. Ia hanya tidak mau Sana di caci maki lagi dan dipandang sebelah mata oleh orang-orang. Momo bahkan memarkirkan mobilnya diatas pasir pantai. Sungguh luar biasa.
"Kau tahu? Pantainya sangat indah. Airnya sungguh jernih. Pasirnya berwarna putih dan ombaknya tidak terlalu besar. Tidak ada bayak orang di sini, karena aku memang sengaja memilih spot yang sepi untukmu. Aku bahkan memarkirkan mobilku sampai ke tepi pantai. Aku luar biasa, bukan?"
Sana tertawa kecil. "Ya. Kau sungguh luar biasa. Terima kasih sudah membawaku ke pantai seperti ini."
"Tentu."
Suasana kembali hening. Hanya terdengar suara ombak yang saling bersahutan. Tatapan Momo terpaku pada pasir yang basah karena terkena sapuan ombak. Ia mendadak ingin berlarian di sepanjang bibir pantai.
"Aku ingin berlari menyusuri pantai, tapi bagaimana caranya?" Gumam Momo bingung. "Sana?"
"Ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion Purpose |Part 1.3 - ~|
FanfictionSeseorang pernah berkata padaku, "Hiduplah seperti Dandelion. Jangan takut untuk pergi menjelajah kemanapun. Meskipun kamu punya banyak kekurangan, teruslah tumbuh dan berkembang. Layaknya bunga Dandelion hidup." Lanjutan cerita Dandelion Purpose, d...