Seperti sebuah takdir

10 1 0
                                    

Matahari yang bersinar tepat diwajahnya membuat tangan gadis itu mencoba menutupi cahaya sambil melihat sedikit cahaya matahari.

Buku yang ia pegang kini ia tutup. Bibirnya tersenyum perlahan.

Jika ada orang lain yang melihat gadis itu, mungkin semua akan berpikir gadis itu terlihat bahagia atau mungkin merasa gadis itu sedikit aneh. Maksudnya "kenapa ia tersenyum?"

Gadis itu memang sedikit aneh tapi yang gadis itu lebih tahu adalah gadis itu aneh dengan cara yang paling indah.

Gadis itu menurunkan headset dari telinganya, mungkin agar dia bisa mendengar suara burung dan angin yang berhembus.

Ahh... Dia menarik napas yang dalam
gadis itu tersenyum

Mungkin beberapa orang akan bertanya tanya, "bagaimana bisa ia tersenyum seperti itu hanya karena sebuah langit, angin, dan suara burung?"

Padahal jika sesekali beberapa orang itu duduk sebentar menikmati situasi tersebut, mereka akan paham.

Sayang, mereka terlalu sibuk dengan dunia nya masing-masing.

Begitulah pikir gadis yang sering dipanggil "Sasha"

Bisa dibilang pemikiran sedikit puitis, tentu saja karena ia adalah penulis anonim terkenal. Cara ia memandang dunia juga cukup unik.

"ahh si feren apaansih" sahut pria yang baru saja duduk di sebelah gadis itu dan sembari mengerutkan dahinya pria itu terlihat kesal

Akan tetapi

Gadis dan pria yang duduk tanpa sengaja dibangku yang sama itu

Di waktu yang sama, Seakan akan seperti sebuah takdir

Kedua pasang mata itu saling berpapasan

Seperti ada magnet yang menarik kedua insan itu untuk saling menatap

Mereka saling masuk kedalam tatapan masing-masing sehingga gadis yang tadi berfokus pada langit itu seketika buyar
Dan
Pria yang terdengar kesal sambil mengerutkan dahi itu tibatiba tidak merasa kesal lagi akan tetapi justru suara jantungnya yang sekarang berdebar begitu cepat.

Begitulah pertemuan pertama mereka.

Takdir Atau Kebetulan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang