• Kilas Balik • 《Kita Shinsuke》

Kilas Balik

Kita Shinsuke × You

Happy reading!

Setiap vote dan pendapat kalian adalah semangat buatku^^

Sorry for typo, bad EYD, etc.

○■○■

"Saat seseorang sekarat dan berada di antara kehidupan dan kematian, dia akan mendapat kilas balik kejadian-kejadian penting dalam hidupnya."

Itu kata-kata terakhir dari Tou-san, sebelum dia meninggalkan dunia. Aku yang saat itu masih lugu tak bisa memahami dengan jelas maksud dari kalimat tersebut.

Tapi sekarang, aku memahaminya.

Karena aku sedang mengalaminya.

......

5 tahun yang lalu

Gymnasium

Adalah tempat pertamaku bertemu dengannya.

Saat itu aku hendak pulang ke rumah, sampai tiba-tiba sebuah bola voli menggelinding ke arahku. Aku mengambilnya, lalu melihat sekitar mencoba mencari pemilik bola tersebut.

"Maaf, itu bolaku," ucap sebuah suara dari pintu gymnasium yang aku lewati.

Aku menoleh ke sumber suara. Dan di sana aku mendapati seorang lelaki berambut dwiwarna, sedang berdiri sambil memajukan tangannya. Meminta bola.

"O-oh, ini." Lalu aku menyerahkan bolanya dan mengamatinya sebentar. Kalau tidak salah dia salah satu murid baru juga. "Apakah kau murid kelas satu?" tanyaku padanya.

Dia mengangguk lalu berkata, "Namaku Kita Shinsuke, kelas 1-4." Hoo, kelas anak pintar rupanya. Dia sedikit membungkukkan badannya sebagai perkenalan, tapi tetap mempertahankan wajah datarnya itu.

'Lucu,' pikirku sambil sedikit tersenyum.

"Apa ada yang lucu dariku?" tanyanya. Sepertinya aku menyinggungnya.

"Gomen, hanya saja kau terlihat sedikit berbeda dengan wajah datarmu itu," ucapku. Lalu membalas bungkukkan badannya tadi. "Aku (Surname) (Name), kelas 1-5." Lalu kembali menegakkan badan.

Aku melihat ke arah jam tanganku. Sudah pukul 6, yang berarti sudah terlalu sore untuk siswa seperti kami pulang.

"Kau tak pulang, Kita-san?" tanyaku padanya.

Dia lalu melihat ke arah langit, lalu berujar pelan. Tapi aku masih bisa mendengarnya. "Benar, Baa-chan pasti menungguku."

Tak sengaja mataku menangkap keadaan gym yang sedikit berantakan, terbesit rasa ingin membantunya. "Ano, sepertinya kau butuh bantuan untuk membersihkan gymnya Kita-san." Dia mengerjap beberapa kali saat aku selesai mengatakannya, jangan lupakan wajah lugunya yang membuatku semakin gemas.

"J-jadi bagaimana? Bolehkah aku membantumu?" tanyaku sekali lagi, lalu dia mengangguk sebagai jawaban.

Tak ingin membuang waktu, kami bergegas menuju gym agar bisa pulang dengan cepat. Untung hanya sedikit barang yang perlu dibereskan, jadi tidak memakan waktu yang lama. Tapi setelah kuperhatikan, Kita-san adalah orang yang telaten. Dia bahkan mengelap bola voli yang dia mainkan hingga mengkilap. Jika melihat sedikit noda, dia melapnya lagi hingga benar-benar licin. Hm, mirip tokoh anime favoritku.

Setelah selesai, kami keluar dari gym. Kita-san menguncinya lalu berterima kasih kepadaku. Dia bilang dia akan mengantarkan kuncinya dulu ke ruang kebersihan, menyuruhku menunggu karena dia akan mengantarkanku. Tapi aku menolaknya karena rumahku berada di dekat sini. Dan akhirnya kami berpisah di pintu gym.