Kata orang dunia luas,
tapi sempit.
Saya punya pertanyaan, untuk kamu.
Apa kamu percaya dengan takdir?
Kamu jawab, "Saya percaya."
"Kenapa?" saya tanya lagi.
"Sebab mereka mutlak. Mereka tak dapat diterka, takdir selalu jadi misteri namun memberi efek kejut di waktu bersamaan. Lalu, hukum takdir itu mutlak."
Saya diam, menatap netra matanya yang berwarna cokelat terang. Netra yang selalu saya kagumi dalam diam, dan saya sumpah serapahi dalam hati sebab selalu berhasil buat saya meleleh.
"Lalu... Apakah kita salah satu dari takdir itu?"
"Saya tidak tahu, sebab dalam hati pun saya berharap demikian." katamu.
Lalu hati ini menghangat, sebentar.
Setelahnya kau lanjut ucapan mu.
"Tapi kalau memang tak bertemu dipenghujung takdir, maka kita harus berjalan dijalan yang beda." dia menatap saya, "Jangan menyesali waktu yang pernah ada antara kita ya." dia tersenyum.
Lalu hati saya merasa nyeri.
Memikirkan hal itu terjadi, rasanya ingin menangis saja.
Saya yang berasal dari masa depan, masa dimana saat itu pun saya tak menemukan kamu dan saya bergandeng menyusuri jalan setapak dipenghujung senja.
Maksud nya apa?
🍂🍂🍂