3

7 0 0
                                    

***

Toronto

Disinilah Zakky dan Romy setelah ada pertemuan mereka memutuskan untuk menghabiskan hari mereka di kota ini sebelum kembali  ke Ottawa

" Bagaimana? " - tanya Zak kepada sahabatnya

Pertanyaan Zak membuat dia sadar dari lamunannya masih tidak habis pikir dengan sikap orang yang baru saja memutuskan panggilannya secara sepihak. " Dia memutuskan panggilan ku sebelum menjawab pertanyaan ku, sepertinya dia tahu kalau aku melakukannya atas perintahmu ". Jelas Romy

" Bukankah kita semua bersahabat kenapa dia selalu seperti itu kepada ku kalau masalah laikha " Zak tidak terima dengan sikap sahabatnya itu yang selalu bersikap antagonis terhadapnya kalau berbicara masalah laikha . " Kau sendiri yang membuat keadaan seperti ini semua karena kau". Sanggah Romy dengan tekanan pada kalimat terakhirnya. Perkataan Romy membuat laki laki yang hobby melakukan one night stand ini terdiam. Bukannya dia tidak bisa membalas perkataan Romy hanya saja dia tidak mau mengingat dan mengungkit masa lalu, menurutnya biarkan sahabat sahabatnya berfikir sesuai keinginan mereka toh mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi bukan mau membela dirinya, tapi menurutnya keadaan seperti ini bukan sepenuhnya salahnya.

" Bagaimana kalau kita ke club ? Kita sedang di Toronto ada baiknya kita nikmati malam ini ". Ajak Zakky
" Tidak ! kau saja sendiri aku akan kembali ke hotel, aku tidak mau kerepotan untuk mengurus kegilaan akan kau buat. ". Tolak Romy bukan tanpa alasan dia menolak dia tahu betul sahabatnya ini jika mereka ke club' sahabatnya ini akan minum sampai mabuk dan hasil akhirnya hanya ada 2 kalau tidak bertengkar dan membuat keributan berarti akan berakhir di ranjang dengan wanita yang dia temui dan Romy hanya mewanti wanti kemungkinan yang pertama.

" Ayolah aku janji tidak akan mabuk atau membuat hal hal yang akan membuatmu kerepotan, aku hanya ingin bersenang senang sedikit menikmati malam di Toronto ". Mohon Zakky dia hanya ingin di temani karna sebenarnya dia sedang merasa gugup dan pikirannya tidak tenang kurang dari 3 hari dia akan bertemu laikha lagi, meski dia terlihat baik baik saja dan begitu senang akan bertamu laikha lagi, perempuan yang selalu dia rindukan, tapi sebenarnya dia sangat gugup dan takut kalau laikha akan mengabaikan nya.

" Jika hanya ingin minum tidak harus ke club' kita bisa ke bar yang ada di hotel, " kata Romy, yang hanya di balas helaan nafas dari zakky.

" Baiklah " setuju Zakky karena sebenarnya dia tidak butuh alkohol atau wanita malam ini dia hanya butuh teman.

Di sinilah mereka, Bar di rooftop hotel mereka menginap dengan pemandangan malam dari kota terbesar di Kanada itu.

" Sebenarnya aku masih penasaran apa yang membuat kau dan laikha tidak lagi berbicara, atau apa yang kalian bicarakan hari itu hingga membuat laikha kembali ke London lebih dulu sebelum jadwal liburan kita selesai " tanya Romy memecahkan keheningan, " kenapa kau baru bertanya sekarang ? Setelah 3 tahun kalian menghakimiku dan menuduhku dalang dari keadaan persahabatan kita yang canggung ini ? " Jawab Zakky dengan sedikit tawa sinis, jelas Zakky telah mabuk sekarang, karena kalau dia sadar dia tidak akan pernah mau membahas masalah ini. " Kalian tau dia sangat penting bagiku, ah tidak dia penting bagi kita,  jadi mana mungkin aku melakukan hal yang akan menyakitinya ? " Kata Zakky dengan nada yang teramat sedih. Romy masih menatap sahabatnya itu Romy tahu kalau Zakky sudah mabuk sekarang baginya ini kesempatan untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya antara kedua sahabatnya.
" Lalu kalau kau tidak melakukan hal yang menyakitinya kenapa setelah kalian berbicara laikha memutuskan untuk kembali ke London ? " Tanya Romy lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang