Tukang Sapu Part 2

14 0 0
                                    

Seseorang di antara kerumunan itu bergumam pelan, " Begitu banyak orang, ini agak berlebihan."

Pada saat itulah mereka berkata, " Apakah kamu pikir semua orang bisa mendapatkan point dengan cara ini huh. Tidak ada yang memintamu untuk tinggal."

Pernyataan itu membuat orang yang berbicara malu. Karena semua orang tau untuk apa mereka berkumpul dan mengapa mereka semua memandangi Yang Kai. Semuanya menunggu saat itu tiba. Tenggat waktu akan tiba. Pergi sekarang bukan ide bagus. Jika mereka bisa dipilih oleh Yang Kai, mereka akan panen besar.

Yang Kau secara Alami tahu tentang keributan di sekitarnya meskipun ekspresinya tidak pernah berubah. Para murid akan berkumpul di sekitarnya setiap 5 hari sekali. Enam kali sebulan. Dia sudah terbiasa dengan itu dan tidak akan menimbulkan masalah. Dia juga mengamati bahwa jumlah kerumunan di sekitarnya berkurang. Mungkin belum semua dari mereka telah tiba.

Meskipun Yang Kai didiskreditkan, dia menutup sebelah mata dan melanjutkan menyapu halaman.

Seiring berlalunya waktu, orang di sekitar Yang Kai perlahan meningkat. Ada sekitar tiga puluh sampai empat puluh orang yang hadir.

Yang Kai tiba-tiba berhenti dan duduk di tengah halaman. Perlahan-lahan ia menghirup udara pagi untuk mengembalikan staminanya.

Pada saat ini murid-murid yang mengikuti Yang Kai menyebar dan mengelilinginya. Dengan Yang Kai sebagai pusat. Suasana tegang memenuhi udara seolah-olah udara tidak lagi mengalir.

Tidak ada yang memandang satu sama lain dengan ramah, tapi mereka memiliki satu kesamaan yakni memandang Yang Kai dengan tajam.

Jika orang melihat kerumunan ini, banyak  yang akan mengira bahwa orang yang berada di tengah adalah ahli. Atau yang lain, bagaimana bisa begitu banyak orang mengelilingi satu orang seperti itu ?

Faktanya, Yang Kai hanyalah murid percobaan dengan kultivasi pada tahap tiga penempaan tubuh dan setiap orang yang hadir lebih kuat darinya.

" Yang Kai, tidak perlu repot !. Mengapa kamu tidak dengan patuh berbaring di tanah sehingga aku bisa mengalahkanmu dan menghemat banyak waktu ?. "  Melihatnya seperti ini, mereka benar benar merasa jijik

Berapa banyak energi yang bisa dipulihkan oleh penempaan tubuh tahap tiga ?. Lagipula kamu akan kalah, mengapa berlama-lama.

" Yang Kai, dengar. Tolong pikirkan perasaan sesama murid seperti kami. Kami tidak seperti kamu, setelah pertandingan ini kami harus berlatih lagi "

Pernyataan itu dibuat agar Yang Kai tunduk dan membiarkan salah satu di antara mereka untuk mengalahkannya. Membuat tindakan memulihkan energi internal semacam tindakan tidak hormat kepada mereka. Meskipun Yang Kai hanya menutup mata seperti Buddha.

Waktu terus berlalu, tiba-tiba suara lonceng Paviliun yang merdu terdengar. Itu mencapai telinga Yang Kai dan semua murid di sekitarnya hingga mengejutkan para murid. Lonceng berdentang sembilan kali dan matahari nampak terbit dari timur. Nafas semua orang menjadi tenang saat mereka semua menatap Yang Kai yang perlahan berdiri. Dia mengambil sapinya dan melirik orang yang mengelilinginya.

" Pilih aku Senior Yang !" Teriak seseorang. " Aku akan menyerangmu dengan ringan dan aku bisa menjaminmu tidak merasakan sakit. "

" Shit, pilih aku !. Aku akan berbelas kasih dan mengakhiri semuanya dalam satu pukulan. Aku berjanji untuk tidak membuang waktu semua orang  "

" Pilih aku...... "

" Pilih aku..... "

Itu sangat ramai. Seperti suasana pasar ketika vendor berusaha untuk menjual produk mereka dan bersaing dengan vendor lainnya.

" Yang Kai, kamu dapat memilih kawanmu sendiri " Seseorang mengingatkan.

Yang Kai tertawa, dia segera melempar sapunya ke atas. Puluhan mata mendongak. Menunggu sapu jatuh sambil berdoa; " pilih aku, pilih aku ". Waktu tampak melambat, sapu berputar beberapa kali di udara dan segera jatuh ke tanah dengan ledakan keras. Tidak lagi bergerak.

Kepala sapu menunjuk ke kerumunan sebelum seorang remaja kekar keluar dari arah yang ditunjuk oleh kepala sapu. Suara penuh penyesalan dan kebencian keluar ketika murid yang lain perlahan mundur. Menciptakan arena kecil dengan pembatas berupa para murid yang menonton duel. Meskipun begitu, remaja kekar tidak menghiraukan hal tersebut dan tertawa terbahak-bahak " rekan-rekan murid, aku ini memenangkan pertempuran hari ini dan berharap tidak ada yang menyalahkanku "

" Cih, Bajingan yang beruntung " kata seseorang dengan cemburu.

" Mengapa aku tidak terpilih ?. Aku datang setiap lima hari selama sebulan! Yang Kai kamu tidak melakukan ini dengan sengaja kan ?! "

" Jangan menyebutkannya, aku sudah datang tiga bulan penuh dan tidak sekalipun dipilih "

" Saudaraku, kamu lebih sengsara daripada aku "

" Tidak, tidak. Tonton saja pertunjukan bagus ". Kedua Saudara itu saling memandang sambil tersenyum diam-diam.

Di arena hanya ada Yang Kai dan remaja kekar. Mereka saling berhadapan.

"Murid percobaan, Yang Kai, penempaan tubuh tahap ketiga ". Yang Kai memperkenalkan diri sendiri kepada lawannya.

" Murid Biasa, Zhou Dingjun, penempaan tubuh tahap kelima " Remaja tersebut mengenalkan dirinya sendiri.

Murid Paviliun High Heaven juga memiliki peringkat. Dari bawah ke atas adalah murid percobaan, murid biasa, murid basis bawah, murid elit, dan murid inti. Zhou Dingjun mengatakan bahwa ia murid biasa, itu berarti ia belum memberikan penghormatan dan tidak memiliki mentor.  Jika terobosan dari penempaan tubuh seorang murid diawasi oleh mentor, maka status murid tersebut akan lebih tinggi daripada murid basis bawah biasa. Sedangkan murid elit dipilih dari murid basis bawah terbaik.

Adapun murid inti, mereka diperlakukan sebagai harapan generasi berikutnya dari Paviliun High Heaven.

Hirarki murid yang ketat dan menakjubkan. Meskipun tampak tidak masuk akal, hal itu dapat merangsang generasi muda ke dalam persaingan sengit, yang merupakan dasar dari rezim Paviliun yang brutal. Ini juga merupakan alasan Yang Kai bertarung dengan banyak orang dan merupakan aturan lain dari Paviliun yakni aturan tantangan.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Martial PeakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang