1. mimpi

6 0 0
                                    

Hujan rintik-rintik membuat perasaanku muncul dengan seenaknya. Tidak kah ia mengerti? Rasanya ingin ku hentikan waktu sejenak saja. Ingin ku miliki, ingin ku peluk erat. Namun seketika klakson mobil menyadarkanku.
Hari itu sungguh riuh. Aku yang hanya bisa menatapnya dari belakang  seperti aku yang ia boncengi sekarang. Mana mungkin kami sejajar.
Aku terlalu tidak tau diri. Tapi bolehkah jika rasa ini ku simpan sendiri di lubuk hatiku terdalam. Akan ku tutup rapat sampai siapapun tak menyadarinya. Tapi bisakah perasaan ini terus bersembunyi?
Bisakah aku baik-baik saja?
Bisakah?

"Sudah sampai. " ucapnya menghentikan motor.

"oh ya.. " ucapku gugup sembari turun dari motor.

"Terimakasih, hati-hati. " ucapku lagi.

"iya " ucapnya tersenyum.

Ah lagi-lagi jantungku berdebar melihat senyum itu.

Musa namanya. Kami belum lama ini jadi dekat karena satu kampus. Karena searah kita jadi sering pulang pergi bareng. Bukan cuma tampan tetapi ahlak dan pengetahuan agamanya yang luas membuatku jatuh hati sekalipun tak percaya diri.

Aku selalu bercermin dan membandingkan diriku dengan gadis2 lain yang ada di sekelilingnya. Dia cukup populer juga pandai bergaul. Sedang aku pendiam dan pemalu.

Karena kami sering bersama semua orang selalu mengolok-olok kami memiliki hubungan satu sama lain. Meski hati ini selalu berdoa namun aku takut. Takut jika rasanya tak sama. Takut jika suatu saat nanti hubungan kita berubah. Takut jika dia membenciku.

" inara.. Kalian itu sebenarnya ada apa-apa kan? " tanya sahabatku Nuri.

Aku hanya tersenyum dan berlalu pergi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUST HEART ( on going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang