Happy reading🌿
♡♡♡
Drtt.. Drtt (Anggap aja getaran)
Handphone bergetar namun sang empunya sama sekali tak terusik dengan getaran handphone yang ada diatasnakas.
Drtt.. Drtt...
Drtt.. Drtt...
Hanphonenya terus bergetar, sang empu pun sudah menggeliat seperti cacing, Karna sudah mengganggu tidurnya, ia lantas mengambil handphonenya yang di atas nakas. Tanpa membaca siapa yang nelpon ia langsung saja mengangkatnya.
"Emm" katanya dengan kesadaran yang belum penuh.
"Amm.. Emm.. Amm.. Emm.. Aja terus, dari tadi ditelponin kok baru diangkat sekarang hah??!" bentak seseorang yang di sebrang sana.
Ia terpenjerat kaget mendengar suara yang menelponnya. Lantad ia menjauhkan telponnya dan membaca nama sang penelpon. Duh, mampus dah batinnya. "Maaf kak, Agatha baru bangun. Ada apa kak?" tanyanya.
"What kamu baru bangun?" agatha menganggukkan kepalanya yang sudah kelas gak bisa dilihat oleh sang penelpon "Aduh Aga ini tuh udah jam brapa? Dan kamu baru bangun??" Agatha pun melihat jam weker yang ada di atas nakas.
"Oh masih jam setengah tujuh kok kak" jawabnya santai, sedetik kemudian matanya membelalak kaget "WHAT, KAKAK AGA TELAT, AGA MATIIN DULU YA BYE" Ucap nya teriak dan mematikan sambungan secara sepihak. Ia langsung ngacir kekamar mandi dan membuang ponselnya asal.
Setelah 15 menit Agatha keluar dari kamar mandi dengan seragam khas sekolahnya. Agatha langsung mengambil tas dan ponsel yang ua lempar asal tadi, ia melirik jam di atas nakas.
"Masih ada 15 menit lagi" gumamnya dan berlari keluar apartemen, ia mengendarai motornya di atas rata-rata.
Agatha sampai kesekolah bertepatan dengan bel masuk berbunyi. Ia menghela nafas lega. Setelah memarkirkan motornya, Ia langsung saja menuju ke kelasnya. Suasanya kelas masih rame dan itu artinya guru belum masuk. Ia memegang knop pintu dan memutarnya. Lah kenapa pas Aga mutar nih knop kelas senyap? Apa mereka kira Aga guru? Pikirnya
Kerjain ah batinnya, ia pun tersenyum memikirkan ide jailnya.
"Selamat pagi anak-anak!!" seru Agatha cekikikan di ambang pintu yang belum terbuka semua.
"Pagi bu" jawab seluruh murid kelas X MIPA2. Agatha ngakak kemuadian melangkah memasuki kelas.
Agatha meredakan tawanya. Kemudian menatap murid MIPA2 yang mendanginya bingung, lalu mereka memandangi arah pintu menantikan seseorang yang memberi sapaan pagi pada mereka. "Kalian liatin apa?" tanya Agatha polos, seolah-olah gak tau apa-apa.
"Guru lah, tadikan dia udah ngasih sapaan pagi. Kok belum masuk sih?" jawab vania si kutu buku dikelas. Mendengar jawaban vania, Agatha langsung ngakak. Semua murid memandanginya aneh. Emang apa yang lucu? Seperti itu lah yang ada dipikiran mereka.
"Astaga!, Agatha lo tuh ya!!" teriak Raya teman sebangku Agatha yang baru menyadari sesuatu.
Kini seluruh kelas memandangi Raya "kenapa Ray?" tanya Refan sang ketua kelas.
"Kalian tau kenapa Aga ngakak?" tanya Raya pada semua murid. Dan dibalas gelengan kepala sama mereka semua. Sementara Agatha sudah menghentikan tawanya semenjak Raya teriak. Akhirnya ada yang paham juga. Ia senyum-senyum sendiri memandangi Raya dan dengan jari menunjukkan huruf 'V' kepada Raya. Raya menghela nafas "Tadi itu yang ngasih sapaan Aga bukan guru" jelas Raya dengan wajah sedikit kesal ke Aga