01. Tzukook

143 20 4
                                        

Genre : Humor, Action



Happy reading





Tzuyu memejamkan matanya saat terdengar suara tembakan yang bersautan, ia semakin mencengkeram erat bajunya saat mendengar teriakan kesakitan yang memekakan telinga

Dengan napas memburu ia mencoba untuk menatap ke depan dan matanya membulat saat melihat pria tinggi besar yang dipenuhi tato dan lumuran darah para korban yang telah ia habisi kini menatapnya lekat, menyeringai dan mulai berjalan

Tzuyu menelan berat salivanya ketika melihat lelaki di depannya itu kini mengangkat senjata yang tidak lain adalah sebuah pistol panjang yang tadi ia gunakan untuk mematikan belasan orang

"tidak...tidak..." tzuyu semakin ketakutan sementara lelaki di depannya terlihat semakin bersemangat untuk menambah satu lagi korbannya

"tidak aku mohon"

"kau bilang mencintaiku?" tanya lelaki itu membuat tzuyu terdiam, lelaki itu menyeringai dengan tangan yang semakin mengerat pada ujung pistolnya

"jawab aku!" tzuyu tersentak bukan main melihat bagaimana raut wajah lelaki itu yang semakin mengeras dan mata yang dipenuhi kemarahan

"bukankah sudah kukatakan bahwa mencintaiku adalah jalan kematian?"

"tapi kenapa?"

"kenapa? kau masih bertanya? tentu saja karena aku bukan lelaki biasa"

"maksudmu?"

"kau masih tidak mengerti?"

Lelaki itu melangkahkan kakinya lagi dan kembali berhenti

"jangan lupakan bahwa aku bukan lelaki yang memiliki hati"

"tapi aku mencintaimu"

"dan aku tidak menyuruhmu untuk mencintaiku"

"tapi-"

"dengar, kau mencintaiku tapi ayahmu adalah musuhku"

"ayahku-"

"ya, jika saja kau bisa menghentikan ayahmu untuk memburuku aku berjanji akan membiarkanmu hidup"

Tzuyu tak bisa lagi menahan airmatanya

"aku tidak mungkin melarang ayah-"

"kenapa? bukankah kau mencintaiku?"

"tapi aku juga menyayangi ayah"

"baiklah kalau begitu siapa yang kau pilih?" pertanyaan yang membuat sang wanita sulit untuk menjawabnya

"aku tak bisa"

"kalau begitu aku yang akan memilih"

"a..apa?"

"kau-"

"aku-"

"mati"

Tzuyu membulatkan mata tak percaya menatap wajah lelaki itu yang tanpa keraguan sedikit pun

"m..mati?"

"kenapa? kau takut?" dengan tegas dia menggeleng lalu kembali mengusap airmatanya

"apakah kebersamaan kita tidak berharga"

"tidak jika aku tak bisa bebas"

"baiklah" lelaki itu menaikkan sebelah alisnya menatap sang wanita yang terlihat sulit bicara

"apa?"

"aku akan mati untukmu" suara tawa terdengar membahana dari si lelaki

"bukan untukku tapi untuk kebodohanmu"

Lelaki itu kembali berjalan membuat wanita di depannya mundur, ia terhenti membuat wanitanya ikut melakukan hal yang sama. Ia menjerit ketika sadar bahwa dirinya sudah berada di tepi jurang

"kau takut ketinggian bukan?"

"aku mohon aku-"

"tenang aku akan menolongmu" mata wanita itu membulat saat lelaki di hadapannya kini justru sudah mengarahkan pistol itu tepat di depan kepalanya

"aku akan menolongmu agar tidak terlalu mengerikan mati dari ketinggin hm?"

Tzuyu menelan salivanya berat dengan tangan yang gemetar hebat, ia melihat lelaki itu sudah menarik pelatuk dan mulai menghitung mundur

"tidak"

"3.. 2.. 1.."

"arrrgghhh!"

Brak!

Hening, hanya ada suara nafas tzuyu yang terengah-engah, matanya masih berair menatap lekat ke hadapannya dengan rasa tak percaya

"lagi?" tzuyu menoleh mendapati seorang pria yang kini tengah terlihat frustasi di ambang pintu

"dia benar benar menyeramkan jungkook" adu tzuyu dengan bibir mengerucut lucu

Jungkook mendesah, menggelengkan kepala dan berjalan menuju benda yang kini telah berubah layarnya menjadi warna hitam

"aku ketakutan"

"sudah berapa kali aku bilang padamu, jangan menonton film yang membuatmu takut tzu"

"tapi aku ingin menontonnya"

"tapi kau selalu berakhir dengan merusak tv karena melemparnya"

"itu tidak sengaja"

"walau sudah keempat kali?"

"yak! kau memarahi istrimu hanya karena tv yang rusak? apakah aku kalah berharga dari tv itu?"

Jungkook memejamkan matanya lalu berjalan ke arah istrinya yang sedang merajuk

"bukan begitu, aku hanya-"

"sudahlah kau menyebalkan, ini salahmu kenapa tidak menemaniku menonton"

"bukankah kau yang menyuruhku untuk membuatkan ramen?"

"berhenti menjawabku jungkook! kau menyebalkan" tatapan tzuyu jatuh pada lengan jungkook yang dipenuhi tato

"ck, lihat dirimu sudah mirip lelaki tadi, ketua mafia yang tidak berperasaan! bisa bisanya dia mengabaikan cinta dari seorang gadis yang mencintainya dengan tulus" jungkook memutar bola matanya malas

"kau sedang membicarakanku atau lelaki di film itu heh?"

"kenapa? kau tidak terima?"

"tentu saja tidak karena itu tidak benar"

"oh ya? jangan lupa bahwa dulu kau anggota mafia jungkook, lihat tato tato ini, anting anting ini, heol!"

"ya aku tau tapi sisi lelaki brengsek itu tidak ada padaku, kenyataannya aku tidak mengabaikanmu"

"oh tentu saja, bagaimana bisa kau mengabaikan gadis secantik diriku? bukankah jika bukan aku takan ada yang mau dengan mafia sepertimu?"

Tzuyu menatap tajam ke arah jungkook saat lelaki itu tertawa

"itu alasannya?"

"tentu saja, memangnya apalagi?"

"yang hilang ingatan di sini siapa tzuyu?"

"maksudmu?"

"kau terlalu percaya diri, mungkin saja aku tidak mengabaikanmu bukan karena cantik"

"lalu karena apa?"

"karena kau anak ketua mafia yang kuikuti"

"jeon jungkook!"

***


Gmn gais part pertama? Tau ini aneh bgt dah sumpah parah sih
Ni bwt lu Nimss97 thank udh mampir d cerita gw maapin msh g jelas bgt

Bangtwice JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang