Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
,, ❪ 𝐈𝐈⸝⸝ ALISA MANOBAN ｡ ❫
Mari ku ceritakan, Tentang pisah yang belum sempat memulai. Tentang rasa yang enggan terbalaskan. Tentang bahagia yang berakhir duka. Dan tentang patah yang enggan terobati.
Tulisan ini ku persembahkan untukmu, si pengacau hati. Ku harap kau mampu mengerti perihal aku dan rasaku.
Hampir dua dini hari, Ada lebam yang tak terlihat jatuh pada sekujur tubuhku. Lebam yang sangat amat perih hingga tak ada satupun orang yang mampu mengobati.
Entah sudah berapa kali luka datang tanpa permisi, seakan mengetahui bahwa pemilik raga ini mudah tersakiti.
Bahkan ketika aku baru saja mencoba kembali membuka hati, pukulan telak terjadi tanpa henti. Katakanlah aku payah dalam menjaga hati, hingga luka ku biarkan berdiri.
Ingin rasanya kembali berdiri, namun sepertinya tidak malam ini. Biarkan langit dan seisinya tahu bahwa aku adalah seorang yang tak pernah berhati - hati dalam bermain hati.
note : Untukmu si pengacau hati, dariku yang tak berhati -hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
,, ❪ 𝐈𝐈⸝⸝ KIM YOUNGHOON ｡ ❫
Di sudut kota kutemukan serpihan kecewa, perihal angan yang direguk realita, tersangkut pekatnya asa, merangkak dijerat kabut nestapa.
Kutelusuri sudut kota ini, dirundung sesak berselimut belati, terpantri patah mengukir hati, terjebak dalam penyangga halusinasi.
Lidah ini terasa kelu, langkah kaki menyongsong kaku, padahal yang kuingin hanya kamu, menjadi tempat pulang segala rindu.
- celotehan waktu
note : dari penikmat senja untuk sang senja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
