Betapa bahagianya hatiku saat kududuk berdua denganmu....Berjalan bersamamu....
Menarilah denganku....
Suara falsku menemaniku berjalan menuju minimarket yang tidak terlalu jauh dari rumah. Aku menggunakan daster berlengan panjang dan kerudung yang ukurannya tidak besar dan kecil, mungkin hanya sampai pinggang.
Ibu menyuruhku membeli popok untuk adek tersayangku karena stok popok untuk minggu ini sudah habis. Aku tidak peduli dengan suaraku jikalau menggangu orang disekitarku. Selagi aku bahagia kenapa tidak menganggu mereka. Toh aku tidak meminta mereka mencuci piring dirumahku. Hahaha kau memang pintar.
Namun bila...
Hari ini adalah yang terbaik namun kutetap bahagia...
Selalu kusyukuri...
Beg--
"Woi"
Seketika kuhentikan nyanyianku__kaget. Aku tidak teriak atau talah tidak jelas. Untung tidak kalau sampai aku sudah malu karena tepat disamping kanan belakang banyak orang tua yang sedang mengobrol. Memang bagian situ hampir setiap malam selalu ramai. Kalian ngerti tidak sih letaknya haha?
Sesaat kemudian kubalikkan badan dan bukannya marah malah aku terdiam.
"Lah, malah diem." Dia__orang yang mengagetkanku, malah mencubit tanganku.
"Ih apaan sih." Aku tersadar seketika. Kutendang kakinya lalu melanjutkan perjalananku yang tinggal melewati beberapa toko lagi. Bodoh amat mau kakinya bengkak atau memar kek pokoknya bodoh amat. Siapa suruh mengagetkanku.
Saat sampai, kubalikan badan melihat orang yang mengagetkanku tadi jikalau mengikutiku atau tidak. Ternyata tidak. Aku tidak berharap dia mengikutiku,sumpah tidak. Tapi ada perasaan seperti kecewa?
Tak kuhiraukan perasaanku, aku masuk dan membeli yang disuruh ibu lalu pulang kerumah. Hey ingat! Besok senin harus sekolah.
***
Sepatu baru yang baru kupake ternyata cocok dengan kakiku, padahal ibu salah beli ukurannya. Ternyata kakiku bertambah panjang selama libur virus cina."Mama papa berangkat dulu. Assalamu'alaikum."
Tak ada sahutan yang kudengar setelah keluar dari rumah. Oh tenang saja tadi sebelum pakai sepatu kusudah salim orang tuaku. Aku tidak mau dicap anak durhaka. Masih banyak teman temanku yang sering kulihat tidak menyalim orangtuanya jikalau pergi, mungkin bukan kebiasaan. Sudahlah, memikirkannya membuatku bergelut dengan otakku.
Hari ini,hari pertama masuk sekolah setelah hampir delapan bulan lamanya aku berdiam diri dirumah. Oh ayolah aku rindu sekolah, siapa coba yang tidak rindu?. Tapi ada rasa senang ples bahagia terbesit dihatiku libur yang panjang yang pernah kualami seumur hidup. Hey siapa coba yang tidak senang libur? Katakan padaku akan kuteriaki dia betapa enaknya bergelut dengan kasur seharian, dasar aneh.
Jarak dari rumah kesekolahku agak jauh, cukup 20 menittan berjalan kaki. Tenang saja pasti ada yang menebengkan aku kalau kalau anak SMA lainnya lewat, kalau kalau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Journey
Teen FictionMulai publis: 29 07 2020 Finishing : ___ Bukan hanya menceritakan perjalanan cinta tapi hampir semua hiruk piruk kehidupan yang dialaminya. Dari teman, sahabat,keluarga maupun orang lain tidak dikenalnya.