Prolog

6 2 0
                                    




author

Kelas XI bahasa 1 sangat ramai, dan bising di karenakan tidak ada guru yang hadir dan itu menjadi kesempatan bagi seisi kelas untuk mengejek atau bahkan sampai membully seorang gadis yang sedang berduka atas kehancuran keluarga nya.

Brakkk!!

"Cukup!!!" teriak nya marah sambil berdiri, dan menghampiri seorang gadis yang sedari tadi mengompori teman-teman sekelas nya untuk membully nya.

Tanpa aba-aba dia langsung menarik kerah kemeja sekolah yang dikenakan oleh perempuan itu dan langsung mendekatkan wajah perempuan itu ke wajah nya, sambil memberikan tatapan tajam dan dingin, hingga membuat wajah lawannya menjadi pias.

______________------------------------________________
Hai👋
terimakasih sudah menambahkan cerita ke dalam perpustakaan pribadi kalian ya ☺️🙏
Selamat membaca🙏☺️
______________-----------------------_________________

Tanpa aba-aba dia langsung menarik kerah kemeja sekolah yang dikenakan oleh perempuan itu dan langsung mendekatkan wajah perempuan itu ke wajah nya, sambil memberikan tatapan tajam dan dingin, hingga membuat wajah lawannya menjadi pias.

"Lo tau, rasa nya di benci, di bully, di jauhin, di hianatin, di tikung, bahkan sampai di jadiin bahan diskriminasi sehari-hari? sama orang-orang terdekat lo! sm orang-orang yang dulu nya sayang sama lo! tapi sekarang mereka malah benci sm lo! ngehina lo! bahkan jadiin penderitaan yang lo rasain sebagai bahan lawakan!! tau ga lo rasa nya?!!" ucap seorang gadis itu penuh dengan penekanan sehingga membuat lawannya bener-bener meresa terintimidasi.

"Gue ga butuh sampah masyarakat kayak lo pada!!" teriak nya sambil menunjuk teman-teman sekelas nya yang merasa ketakutan, mereka tidak menyangka bahwa gadis yang mereka bully akan seberani ini, dan semarah ini.

"Gua ga butuh temen-temen yang gak tau diri kayak lo pada!!" teriak nya, tangan nya masih mencengkram kerah gadis yang ada di hadapannya.

Lalu ia mendorong gadis itu kedepan dan melepaskan cengkraman nya, sehingga membuat gadis itu jatuh terduduk.

Setelah mendorong gadis itu ia pergi meninggalkan kelas, dan membolos pelajaran sampai pulang sekolah.

Sedangkan gadis yang tadi di dorong oleh nya itu masih duduk termangu dengan wajah yang pucat. Teman-teman nya membantu dia berdiri dan membawa gadis itu ke dalam UKS untuk beristirahat.

Di atas sana, di atas gedung itu, seorang gadis dengan surai panjang sedang melamun, terdiam dengan wajah datar nya, mata nya memancarkan rasa kecewa, sedih dengan tatapan kosong nya dia berharap apa yang terjadi pada nya itu semua hanyalah mimpi buruk, seakan-akan dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa apa yang di miliki nya saat ini sudah hancur semua, keluarga, teman dan sahabat yang ia miliki sudah tiada, pergi ketika dia terjatuh, dan meninggalkan nya sendirian.

Lalu dia tertawa hambar memandang langit, dan berkata

"Gua sadar, dunia itu ternyata begitu keras, takdir itu begitu lucu karena mempermainkan kehidupan, tapi gue juga sadar akan satu hal" kata nya, tersenyum miris masih tetap memandang langit, dan memasukkan kadua tangan nya ke dalam saku androk yang ia kenakan, dan semakin mangangkat kan kepala nya untuk mamandang langit senja yang terasa semakin dekat kepada nya, lalu ia berucap

"Semua yang terjadi di dalam hidup gue itu yang akan membuat gue jadi jauh lebih kuat dari sebelumnya, karena terima gak terima pengalaman buruk lah yang akan ngajarin gue untuk tidak jatuh ke dalam jurang yang sama dan karena rasa sakit yang menguatkan apapun yang ada di dalam diri gue" ucap nya masih dengan memandang langit senja, dengan senyum sendu nya, lalu menutup mata nya dan mengingat semua apa yang telah terjadi pada kehidupan nya.


°
°
°

Vote & koment
Kritik & saran
Thanks🙏

Tertanda

Crezy_W

A L O N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang